Berkuasa tahta hingga daya berakhir
Seyogianya sadar, tiba waktu berhenti mundur
Menempa besi mengasah mata pedang
Tipis tajam tak kuat bertahan
Telah jadi repas penumpulan
Berburu harta permata hingga berlimpah
Bersombong diri memamerkan citra
Bertata laku carut marut
Tercela moral dan karakter
Langit bumi jenuh , murka
Bertubi datang mala petaka
Siapapun tak dapat melindunginya
Ini sebuah isyarat
Masa pengabdian ,kejayaan diri
Tertera redup berakhir
Ikhlaslah ,
Mundur dan berhentilah
Ini sebuah jalan
Menuju kebijakan arif “Xian Ren “
Kata kebenaran tak berhiasan indah
Kata hiasan indah tak berkebenaran
Orang berhati ramah tak berdebat kusir
Orang berdebat kusir tak beramah hati
Merasa pintar, tak luas pengetahuannya
Luas pengetahuan tak merasa pintar
Sang bajik
Tak memburu harta
Banyak membantu dan mendana
Menuju kebahagian dengan keberkahan
Sang bajik
Belajar dan berkarya
Bukan bertarung dalam bersaingan
Demi kemuliaan dan keakhlakan
Menuju kebajikan tulus “Yi Shan “
Kebajikan tulus “Yi Shan “
Menerima keselamatan sakral
Mendapat pahala dan sejahtera
Menuju hidup damai serta sentosa “De Dao “
“Xiu shen qi jia, zhi guo ping tian xia.
Gong cheng ming sui, Shen tui tian zhi dao”
Artinya memawas diri, membina keluarga, memimpin Negara, memperdamai dunia. Setelah pengabdian capai nama kesuksesan, seyogianya memundurkan diri inilah jalan kebajikan langgeng.
Wejangan kitab Dao De Jing bisa pendekatan dengan cara pandang biologi naluri, kultur sosial atau spiritual sains untuk menuju jalan kebajakan dan kebijikan.
Sekilas timbulnya kehidupan manusia dengan niat kebajikan tulus Yi Shan, ia akan merasakan pahala kehidupan batin yang penuh makna kedamaian.
Para milliarder bangsa Amerika berjanji akan menyumbangkan sedikitnya 50% kekayaan mereka untuk amal. Contohnya Bill Gates, Warren Buffett, Larry Ellison, Michael Bloomberg, Paul G Allen, George Lucas, David Rockefeler, Willian B.Hilton, Ted Turner ,Alfred.E.Mann.(Seputar Indonesia halaman utama 11082010). Saya merenungkan, mungkinkah ada milliarder bangsa Indonesia juga mempunyai nurani mulia tersebut. Bukan membebankan negara dan menyengsarakan rakyatnya.
Kita harus sadar, kehidupan panjang, kekuasaan lama, kekayaan limpah, tidak menjanjikan kehidupan sejahtera , langgeng dan selamat hanya sejarah yang mencatat perjalanan kehidupan sebenarnya.
Kehidupan manusia yang mengenal siapa diri aku dan engkau ,ia akan menemukan jati diri seutuhnya dengan kemampuan mengenal dan mengontrol panca indra serta mencamkan kehidupan sejatinya. Inilah kehidupan manusia dalam kebajikan tulus Yi Shan .
Bagaimana pendapat anda tentang isu kontroversial seputar diri dan keluarga para pemimpin bangsa di era demokrasi yang bablas saat ini?mengapa jati diri anak bangsa penuh masalah yang tak kunjung selesai ? apakah pola pendidikan telah mengabaikan moral, etika, karakter dan rasa tanggung jawab sejak usia dini atau sakitnya lingkungan sosial?
Tidak ada komentar:
Write komentar