Kekayaan datang dari hati yang memberi, sedangkan kemiskinan datang karena keserakahan hati. Hati yang bersyukur dan memberi mendatangkan kekayaan, sedangkan hati keserakahan dan meminta itulah sumber kemiskinan. Hidup memberi menunjukkan bahwa kita memiliki kelebihan, sehingga dapat menolong orang lain. Hidup menerima menunjukkan kita hidup dalam kekurangan. Ada pepatah yang mengatakan "Tangan yang memberi berada di atas tangan yang menerima."
Dengan bersikap memberi dan melindungi sesama, membantu mengurangi penderitaan sesama, seperti memberi semangat bagi yang sedang bersedih, memberi makanan pada orang yang sedang kelaparan akan menjadikan bumi yang kita huni ini sebagai tempat yang menyenangkan.
Manusia yang masih diliputi keserakahan hati bukan hanya menjadi sumber kemiskinan bagi orang lain. Tetapi itu adalah juga menjadi sumber kemiskinan bagi dirinya.
Orang yang masih memiliki keserakahan menandakan ia masih merasa kekurangan dan dipenuhi kemiskinan.
Kekurangan bukan hanya dalam hal materi, namun juga miskin rohani.
Dengan bersikap memberi dan melindungi sesama, membantu mengurangi penderitaan sesama, seperti memberi semangat bagi yang sedang bersedih, memberi makanan pada orang yang sedang kelaparan akan menjadikan bumi yang kita huni ini sebagai tempat yang menyenangkan.
Manusia yang masih diliputi keserakahan hati bukan hanya menjadi sumber kemiskinan bagi orang lain. Tetapi itu adalah juga menjadi sumber kemiskinan bagi dirinya.
Orang yang masih memiliki keserakahan menandakan ia masih merasa kekurangan dan dipenuhi kemiskinan.
Kekurangan bukan hanya dalam hal materi, namun juga miskin rohani.
Keserakahan membuat manusia selalu merasa kurang dalam hidupnya, sehingga harus selalu meminta kepada Tuhan, padahal seharusnya adalah sudah waktunya memberi.
Hati manusia yang masih dipenuhi keserakahan membuatnya hidup dalam kekurangan dan takut kehilangan.
Keserakahan tak pernah membuat manusia untuk bersyukur dan merasa puas dalam hidupnya.
Keserakahan tak pernah membuat manusia untuk bersyukur dan merasa puas dalam hidupnya.
Keserakahan bisa dikatakan adalah jubah kemiskinan, baik materi maupun rohani bagi manusia.
Keserakahan adalah jubah kemiskinan yang menyedihkan yang masih sering dipakai dan tak rela untuk dilepas. Sayang masih banyak manusia yang tak menyadari bahwa jubah kemiskinan itu pembawa bencana bagi hidupnya.
Keserakahan adalah jubah kemiskinan yang menyedihkan yang masih sering dipakai dan tak rela untuk dilepas. Sayang masih banyak manusia yang tak menyadari bahwa jubah kemiskinan itu pembawa bencana bagi hidupnya.
Tidak ada komentar:
Write komentar