Sumber sebenarnya kebahagiaan adalah kedamaian batin.
kondisi eksternal hanya dapat membuat kita bahagia jika pikiran kita damai.
Jika kita mengintegrasikan ajaran Buddha ke dalam kehidupan sehari-hari kita, kita akan mampu menyelesaikan semua masalah batin kita dan mencapai pikiran yang benar-benar damai.
Kita perlu bertanya diri, apa cara yang paling berarti untuk menggunakan hidup kita?
Pada dasarnya ini berarti untuk menghilangkan negara kita negatif dan tertipu pikiran, dan untuk menumbuhkan positif, negara damai.
Langkah pertama menuju perubahan pikiran kita adalah untuk mengidentifikasi yang menyatakan pikiran menghasilkan kebahagiaan dan yang menghasilkan penderitaan.
Ketika pikiran kita berada di bawah pengaruh delusi kita keluar dari sentuhan dengan realitas.
Delusi adalah kebiasaan mental yang buruk, dan seperti semua kebiasaan mereka bisa membuat kita rusak.
Kita dapat melemahkan kemarahan kita dengan membiasakan pikiran kita dengan kesabaran dan cinta. Kita harus bisa untuk melakukan upaya membebaskan diri kita dari penjara mental pikiran tertipu. Kasih sayang mereka tak terbatas dan semua mencakup, Buddha memberikan energi untuk bekerja tanpa henti demi orang lain.
Jika kita melatih pikiran kita untuk menjadi damai kita akan bahagia sepanjang waktu, bahkan dalam kondisi yang paling buruk. Tampaknya seolah-olah pikiran kita adalah seperti balon yang bila terkena angin maka akan bertiup di sana-sini oleh keadaan eksternal.
kondisi eksternal hanya dapat membuat kita bahagia jika pikiran kita damai.
Jika kita mengintegrasikan ajaran Buddha ke dalam kehidupan sehari-hari kita, kita akan mampu menyelesaikan semua masalah batin kita dan mencapai pikiran yang benar-benar damai.
Kita perlu bertanya diri, apa cara yang paling berarti untuk menggunakan hidup kita?
Pada dasarnya ini berarti untuk menghilangkan negara kita negatif dan tertipu pikiran, dan untuk menumbuhkan positif, negara damai.
Langkah pertama menuju perubahan pikiran kita adalah untuk mengidentifikasi yang menyatakan pikiran menghasilkan kebahagiaan dan yang menghasilkan penderitaan.
Ketika pikiran kita berada di bawah pengaruh delusi kita keluar dari sentuhan dengan realitas.
Delusi adalah kebiasaan mental yang buruk, dan seperti semua kebiasaan mereka bisa membuat kita rusak.
Kita dapat melemahkan kemarahan kita dengan membiasakan pikiran kita dengan kesabaran dan cinta. Kita harus bisa untuk melakukan upaya membebaskan diri kita dari penjara mental pikiran tertipu. Kasih sayang mereka tak terbatas dan semua mencakup, Buddha memberikan energi untuk bekerja tanpa henti demi orang lain.
Jika kita melatih pikiran kita untuk menjadi damai kita akan bahagia sepanjang waktu, bahkan dalam kondisi yang paling buruk. Tampaknya seolah-olah pikiran kita adalah seperti balon yang bila terkena angin maka akan bertiup di sana-sini oleh keadaan eksternal.
Tidak ada komentar:
Write komentar