|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 31 Mei 2011

Memberikan Gajinya Demi Membantu Orang

 

Ada seorang pria di Provinsi Jiangxi Tiongkok kuno yang bernama Shu. Dia mengajar di sekolah swasta gaya lama di provinsi lain selama dua tahun. 

Kemudian, ketika ia mau kembali ke rumah dia bersama dengan seorang pria dari daerah setempat dengan perahu.
Di dalam perjalanan ketika perahu berhenti untuk beristirahat, Tuan Shu pergi ke pantai untuk jalan-jalan. Tiba-tiba Ia mendengar seorang wanita yang sedang menangis sedih. Dia mendekatinya dan menanyakannya mengapa ia menangis.

Wanita itu menjawab, "Saya menangis, karena suami saya berutang pada pemerintah tiga belas ons uang perak yang digunakannya pada saat itu dan dia memutuskan untuk menjual saya untuk membayar hutang. Jika aku pergi, maka tidak akan ada seorang pun yang akan menyusui bayi saya dan ia pasti akan mati.

Tuan Shu berkata, "Orang yang bepergian dengan saya adalah seluruh guru sekolah swasta dari Provinsi Jiangxi. Jika setiap orang ikut menyumbangkan satu ons perak, maka masalah Anda akan terpecahkan.." Tuan Shu pun kembali ke kapal dan memberitahu yang lain apa yang telah terjadi. Namun, tidak ada seorang pun yang benar-benar peduli tentang hal itu. Tuan Shu kemudian memberikan semua tabungannya dari dua tahun terakhir kepada perempuan itu.
 
Ketika melanjutkan perjalanannya yang sekitar sembilan puluh mil jauhnya, Tuan Shu telah menggunakan semua uangnya untuk membeli makanan. Orang-orang yang bepergian dengan dia pun bergunjing atas kebodohannya. Beberapa dari mereka ada yang merasa simpatik dan mengundangnya untuk makan bersama mereka, tapi Tuan Shu tidak berani makan terlalu banyak.
 
Setelah ia tiba di rumah, ia mengatakan pada istrinya, "Saya telah lapar selama dua hari, cepatlah memasak makanan untuk saya.!" Istrinya menjawab, "Kita telah kehabisan beras." Tuan Shu berkata, "Pergilah dan meminjam dari tetangga." Istrinya menjawab, "Saya telah berkali-kali meminjam dari tetangga dan telah menunggu Anda datang kembali untuk membayar mereka."
 
Tuan Shu mengatakan kepada istrinya apa yang telah terjadi dalam perjalanan pulang. Istrinya berkata, "Jika itu yang terjadi, biarlah aku coba mendapatkan beberapa tanaman liar yang akan kita makan setiap hari." Kemudian dia pun pergi ke gunung dengan membawa keranjang dan mengambil beberapa sayuran pahit juga akar, lalu memasaknya untuk makanan mereka.

Ketika mereka pergi tidur, malam itu mereka mendengar seseorang berkata dari jendela luar, " Kebaikan yang dilakukan hari ini akan membawa Anda sebagai Cendekiawan Nomor Satu [Sebuah Gelar yang diberikan pada orang yang datang pertama dalam ujian tertinggi kerajaan] tahun depan." 

Ketika mereka mendengarnya, kedua pun bergegas untuk bangkit dan mengenakan pakaian mereka. Mereka pun bersujud ke langit. Tahun berikutnya, mereka melahirkan seorang anak yang diberi nama Shu Feng. Ketika ia tumbuh dewasa dan mengikuti ujian di kerajaan, dia memang diberikan gelar Cendekiawan Nomor Satu. Shu Feng pun kemudian menjadi seorang pejabat di pemerintahan.

Tidak ada komentar:
Write komentar