|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 05 Mei 2011

Perilaku Moral Kebajikan Yang Mengagumkan

 

Pagi hari Kong Zi  tidur berbaring, sedangkan muridnya Yan Yuan pergi meminta beras. Sekembalinya mencari beras dia memasak nasi, ketika nasi sudah hampir masak, Kong Zi melihat sebelah tangan Yan Yuan memegangi kuali sedangkan tangannya yang satu lagi mengambil nasi dalam kuali untuk dimakan. 

Sejenak kemudian, nasi sudah siap untuk dihidangkan, Yan Yuan menemui Kong Zi dan menyajikan nasi. 

Kong Zi pura-pura tidak mengetahui masalah Yan Yuan mengambil nasi dalam kuali untuk dimakan. Dia berdiri dan berkata, "Hari ini saya telah bermimpi bertemu dengan leluhur, saya kira nasi ini kita bersihkan dulu lalu kita pergi ke makam leluhur."

Yan Yuan segera menjawab, "Jangan. Tadi ada debu jatuh dalam kuali, membuang makanan yang tertempel oleh debu tidak mujur, maka saya ambil dan memakannya."
 
Kong Zi menghela nafas dan berkata, "Yang kita percayai adalah mata, sedangkan apa yang terlihat oleh mata kita sendiri masih juga tidak bisa dipercayai. Bersandar pada hati, namun apa yang diperkirakan oleh hati masih juga tidak bisa dijadikan sebagai dasar. Para murid kalian harus ingat, Memang tidak mudah untuk memahami seseorang."

Orang dulu mengatakan, "Peristiwa tidak dilihat dan didengar sendiri bolehkah hanya berdasarkan pandangan subyektif kita untuk menerka dan memutuskan?" Di samping itu manusia sering mengatakan peristiwa itu nyata bila terlihat oleh mata kepala sendiri, namun apa yang terlihat oleh mata kita acap kali hanyalah gejala di permukaannya saja. 

Jika kita mengenakan "kacamata berwarna" untuk melihat orang lain melihat hal-hal di luar diri kita, hal ini semakin membuat kita tidak bisa melihat kenyataan dan wajah asli dari peristiwa itu. 

Beraneka ragam cara menanggulangi masalah dengan menggunakan cara "divonis bersalah dahulu, baru diselidiki di kemudian hari" hal ini hanya bisa mencelakakan orang lain dan merugikan diri sendiri.

Tidak ada komentar:
Write komentar