|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 06 Mei 2011

Memelihara Hati Tiada Yang Lebih Baik Dari Mengurangi Keinginan

 

Kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari kehidupan duniawi yang berkaitan dengan materi. Pada dasarnya manusia hidup harus memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu, terutama yang berkaitan dengan jasmaninya. Kebutuhan akan makanan adalah merupakan kebutuhan primer atau yang utama dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Manusia akan mengalami masalah apabila kebutuhan dasarnya tidak dapat terpenuhi, oleh karena itu manusia harus berupaya untuk memperoleh penghasilan / pendapatan agar ia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya.

Setelah kebutuhan dasarnya terpenuhi, tentu mereka ingin pula memiliki tempat tinggal yang lebih baik lagi yang dilengkapi dengan berbagai macam perabot rumah tangganya, juga mereka ingin membeli pakaian yang lebih bagus.
Demikianlah kebutuhan yang bersifat materi ini tidak akan ada habisnya, berapapun penghasilan kita maka kebutuhan itupun akan meningkat sesuai dengan keinginan kita. Kita harus membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.

Kebutuhan adalah sesuatu yang bila tidak terpenuhi akan mengganggu kebutuhan dasar manusia. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang apabila tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kebutuhan dasar manusia. Misalnya kebutuhan akan barang-barang mewah, perhiasan dsb. Oleh sebab itu apabila kita tidak bisa mengendalikan keinginan tersebut, maka akibatnya kita akan mengalami kesulitan.

Seperti apa yang dikatakan oleh Meng Zi, ”Untuk memelihara hati tiada yang lebih baik daripada mengurangi keinginan. Kalau orang dapat mengurangi keinginan, meskipun ada kalanya tidak dapat menahan niscaya tiada seberapa. Kalau orang banyak keinginan-keinginannya, meskipun ada kalanya ia dapat menahannya, niscaya tidak seberapa” .

Di dalam Kitab Ajaran Besar (Da Xue) tersurat, ”Harta benda dapat menghias rumah. Laku bajik dapat menghias diri. Hati yang lapang akan membuat tubuh sehat”. Ayat ini hendak mengingatkan kita bahwa kehidupan ini tidak akan terlepas dari kebutuhan jasmani dan rohani. Tinggal bagaimana kita dapat menjaga keseimbangan dari kedua sisi yang berbeda tersebut, seperti halnya mencari keseimbangan dalam prinsip ’Yin’ dan ’Yang’.

Di dalam mendapatkan harta / kekayaanpun harus disertai jalan yang benar. Nabi Kong Zi bersabda, Harta yang diperoleh bukan melalui Jalan Suci, bagiku bagaikan awan berlalu saja”. Artinya apabila cara kita dalam mendapatkan harta itu tidak berlandaskan pada kebenaran, maka harta itu akan musnah pula tanpa diketahui jalannya.

Apakah hanya dengan memiliki harta yang berlimpah orang baru akan mendapatkan kebahagiaan? Tentu saja tidak. Salah seorang murid Nabi yang bernama Yan Hui / Yan Yuan adalah murid yang hidupnya sangat miskin dan tinggal di jalan yang sempit, di rumah yang sangat sederhana. Ternyata harta benda atau materi itu bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaan dalam hidup ini. ”Meski makan dengan nasi kasar, minum air tawar, tidur beralaskan lengan yang dilipat sebagai bantal. Namun kebahagiaan itu ada di dalam diriKu”.

Kita bisa melihat kehidupan para petani di kampung misalnya, apakah mereka adalah orang-orang yang tidak bahagia hidupnya? Memang secara materi mungkin tidak bisa dibandingkan dengan orang yang hidup dikota besar, yang memiliki rumah mewah, mobil dsb. Tetapi hal itu bila hanya dilihat dari sudut pandang materi saja, mengenai kehidupan rohaninya belum tentu.

Para petani tersebut barangkali hidupnya lebih bahagia daripada orang yang memiliki harta kekayaan yang berlimpah namun hidup selalu diliputi penuh perasaan khawatir dan was-was. Setelah mereka membajak sawahnya, ia beristirahat sambil makan nasi dengan lauk-pauk yang sederhana dan pulang kembali kerumah tanpa ada perasaan khawatir. Iapun dapat tidur nyenyak dan kembali melakukan pekerjaannya esok pagi seperti sedia kala.

Demikianlah mereka menjalani kehidupan ini dan selalu menyatu dengan alam sekitarnya sehingga terhindar dari berbagai macam persoalan yang rumit seperti yang dihadapi oleh orang-orang yang tinggal di perkotaan.

Di dalam kita berusaha tentu harus disertai dengan suatu keyakinan, tentang hasilnya berserahlah kepada Tian. Apabila kita mengalami suatu kegagalan sekalipun, hendaklah hal itu tidak menjadikan diri kita menyerah atau berputus asa. Justru hal itu seharusnya dijadikan sebagai alat untuk memacu diri kita agar berusaha memperbaiki diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda. Orang sukses adalah orang yang pernah mengalami kegagalan, namun ia bangkit kembali". Meng Zi berkata, Barang siapa yang akan menjadi mulia, akan diuji terlebih dahulu lahir-bathinnya. Digagalkan segala usahanya dan dipatahkan urat dan tulangnya, sehingga ia tidak memiliki apa-apa lagi.”

Tidak ada komentar:
Write komentar