Sepatu macan, dari zaman dulu hingga sekarang biasanya dipakai oleh bayi di daerah pedesaan Tiongkok. Sepatu hampir seluruhnya terbuat dari kain sedangkan ujungnya terbuat dari kepala macan. Ada sebuah kisah populer dibalik sejarah panjang munculnya legenda sepatu macan ini. Diceritakan zaman dulu, di kota tua yang terkenal Yangzhou hidup seorang tukang perahu bernama Big Yang, Dia sangat murah hati dan siap untuk menolong siapa saja. Suatu saat dia membantu wanita tua menyeberang, karena dia tidak memungut biaya dia diberikan lukisan tua sebagai imbalan. Lukisan itu menggambarkan seorang wanita cantik sedang menyulam sepasang sepatu macan. Tukang perahu sangat senang dengan lukisan yang diberikan. Begitu sampai di rumah, ia menggantung lukisan di atas tempat tidurnya.
Suatu sore, wanita dalam lukisan keluar dari lukisan tersebut dan bercakap-cakap dengan Big Yang. Sejak itu, mereka sering bertemu dan kemudian menikah. Bertahun-tahun kemudian, mereka memiliki putra yang membawa banyak kebahagiaan bagi mereka berdua. Mendengar keindahan lukisan yang dimiliki Bing Yang, seorang pejabat yang serakah menyita lukisan tersebut dari rumah Bing Yang. Big Yang sangat marah dengan pejabat itu tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Pejabat serakah tersebut lalu menggantung lukisan di atas tempat tidur dan tiap malam menunggu wanita itu untuk turun. Tetapi dia sangat kecewa karena tidak terjadi apa-apa.
Putra mereka menangis mencari ibunya. Sang ayah mencoba menghibur dengan mengatakan ibunya telah pergi jauh ke barat. Putranya bersikeras tetap inginmencari ibunya. Akhirnya, Ia melakukan perjalanan ke barat. Siang dan malam tanpa lelah terus mencari, dan pada akhirnya, ia melihat ibunya di kolam hutan bersama dengan banyak bidadari lain.
"Anakku, bagaimana kau bisa sampai disini mencari Ibu!" kata ibunya, sambil mengusap air mata dari pipi anaknya. "Ibu, mari kita pulang. Ibu tahu bagaimana Putramu ini merindukanmu. " anaknya menjawab," Kita tidak bisa bertemu sampai kamu masuk ke tempat tidur pejabat itu, memakai sepasang sepatu macan yang Ibu buat untuk kamu.
Setelah pusaran badai, Sang anak terkejut mendapati dirinya sudah berda di rumah. Dia menyusun rencana, mengatakan kepada pejabat itu bahwa dia bisa memanggil wanita yang ada di lukisan keluar. Mendengar itu, pejabat yang jahat sangat senang. Pejabat mengundang anak itu masuk ke kamarnya, ketika berada di kamar tidur pejabat itu segera anak itu berkata "Ibu, mari kita pergi!".pergi dengan bersama anaknya. Tapi pejabat itu segera menghentikan mereka. Dia ingin menjadikan wanita ini sebagai selirnya, tapi ditolak. pejabat sangat marah dan menyerang mereka berdua. Putranya melakukan perlawanan. Sementara mereka mempertahankan diri, tiba-tiba sepatu macan yang dipakai anak itu berubah menjadi macan yang besar dan langsung menerkam pejabat itu. Para penduduk mulai berdatangan memberikan pertolongan. Raungan macan sampai didengar di seluruh kota. Ini adalah sebuah sepatu macan yang menyelamatkan Ibu dan anak dari bahaya. Sejak itu, orang-orang membuat sepatu macan berharap bayi dan seluruh keluarga mendapat perlidungan.
Suatu sore, wanita dalam lukisan keluar dari lukisan tersebut dan bercakap-cakap dengan Big Yang. Sejak itu, mereka sering bertemu dan kemudian menikah. Bertahun-tahun kemudian, mereka memiliki putra yang membawa banyak kebahagiaan bagi mereka berdua. Mendengar keindahan lukisan yang dimiliki Bing Yang, seorang pejabat yang serakah menyita lukisan tersebut dari rumah Bing Yang. Big Yang sangat marah dengan pejabat itu tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Pejabat serakah tersebut lalu menggantung lukisan di atas tempat tidur dan tiap malam menunggu wanita itu untuk turun. Tetapi dia sangat kecewa karena tidak terjadi apa-apa.
Putra mereka menangis mencari ibunya. Sang ayah mencoba menghibur dengan mengatakan ibunya telah pergi jauh ke barat. Putranya bersikeras tetap inginmencari ibunya. Akhirnya, Ia melakukan perjalanan ke barat. Siang dan malam tanpa lelah terus mencari, dan pada akhirnya, ia melihat ibunya di kolam hutan bersama dengan banyak bidadari lain.
"Anakku, bagaimana kau bisa sampai disini mencari Ibu!" kata ibunya, sambil mengusap air mata dari pipi anaknya. "Ibu, mari kita pulang. Ibu tahu bagaimana Putramu ini merindukanmu. " anaknya menjawab," Kita tidak bisa bertemu sampai kamu masuk ke tempat tidur pejabat itu, memakai sepasang sepatu macan yang Ibu buat untuk kamu.
Setelah pusaran badai, Sang anak terkejut mendapati dirinya sudah berda di rumah. Dia menyusun rencana, mengatakan kepada pejabat itu bahwa dia bisa memanggil wanita yang ada di lukisan keluar. Mendengar itu, pejabat yang jahat sangat senang. Pejabat mengundang anak itu masuk ke kamarnya, ketika berada di kamar tidur pejabat itu segera anak itu berkata "Ibu, mari kita pergi!".pergi dengan bersama anaknya. Tapi pejabat itu segera menghentikan mereka. Dia ingin menjadikan wanita ini sebagai selirnya, tapi ditolak. pejabat sangat marah dan menyerang mereka berdua. Putranya melakukan perlawanan. Sementara mereka mempertahankan diri, tiba-tiba sepatu macan yang dipakai anak itu berubah menjadi macan yang besar dan langsung menerkam pejabat itu. Para penduduk mulai berdatangan memberikan pertolongan. Raungan macan sampai didengar di seluruh kota. Ini adalah sebuah sepatu macan yang menyelamatkan Ibu dan anak dari bahaya. Sejak itu, orang-orang membuat sepatu macan berharap bayi dan seluruh keluarga mendapat perlidungan.
Tidak ada komentar:
Write komentar