Tradisi memakai topi menyerupai bentuk anjing dan dipakai oleh anak-anak adalah tradisi rakyat di pedesaan Tiongkok, terutama di daerah tenggara Tiongkok. Berikut ini cerita mengenai legenda tersebut.
Di zaman dulu, ada dua bersaudara, keduanya menikah dan hidup damai. Yang lebih tua dan istrinya memliki sifat jujur dan toleran, tetapi tidak memiliki anak. Dan ini dianggap sebagai masalah besar bagi tiap keluarga di Tiongkok pada zaman dulu. Dia dan istrinya begitu kecewa sehingga ingin mengadopsi salah satu keponakannya. "Keponakan adalah hal yang tepat untuk pewarisan”, pikirnya. Tetapi ketika ia membicarakan masalah ini dengan adik dan istri adiknya, rencana tersebut ditolak adik iparnya mentah-mentah tanpa suatu alasan.
Tidak lama setelah itu, adiknya jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Beban untuk menghidupi kedua keponakannya sekarang dipikul seorang diri oleh istri adiknya. Dalam situasi ini, sang kakak mencoba meminta kembali untuk mengadopsi salah satu dari keponakanya itu. Tapi adik iparnya itu tetap menolak dan juga tanpa memberi alasan. Ini membuat kakaknya tambah bingung.
Tahun demi tahun berlalu. Tak disangka, istrinya akhirnya mengandung pada usia setengah baya. Mereka sangat senang. Dia seorang pedagang dan kadang-kadang pergi ke luar kota berhari-hari untuk urusan bisnis. Karena takut istrinya akan melahirkan saat ia berpergian, ia mempersiapkan segalanya dengan baik, termasuk mencari seorang bidan. Sampai hal-hal kecil pun dipikir untuk menghidari kejadian yang tidak diinginkan. Dengan antusias adik iparnya juga pergi membantunya, dia pergi ke tempat bidan, tetapi disana ia menyuap bidan tersebut untuk bersekongkol, berbuat jahat terhadap istri kakaknya.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kekayaan dari sang kakak. Dan inilah alasan mengapa dia menolak untuk memenuhi permintaan untuk mengadopsi anaknya. Dia berharap keluarga kakak berakhir karena tidak memiliki keturunan. Istri kakaknya itu benar-benar melahirkan saat suaminya sedang pergi berdagang. Sangat sulit melahirkan anak bagi wanita seusianya. Dia merasakan sakit yang luar biasa. Adik iparnya berusaha menenangkannya tapi ini semua hanya sandiwara, dalam hati dia tertawa jahat. Sesuai rencana busuk, bidan menukar bayi tersebut dengan bayi anjing yang sudah dikelupas kulitnya sebelum istri kakak itu mengetahuinya.
Kemudian bayi yang baru dilahirkan itu dibawa pergi jauh dan disembunyikan di tengah hutan. Tak ada yang tahu masalah ini, hanya seekor anjing coklat berdiri di sana memperhatikan kejadian ini.
Ketika istri kakaknya sadar kembali, dia terkejut melihat bayi yang dilahirkan. Dia sangat kecewa, kemudian menangis begitu melihat suaminya pulang ke rumah di hari itu. Saat itu, seekor anjing coklat datang menghampiri dan menarik salah satu kakinya dan mengajaknya pergi ke hutan. Dia sangat heran, ia menemukan bayi menangis di tumpukan jerami. Sekarang semua telah menjadi jelas baginya.
Ketika kepala pemerintahan disana mendengar tentang kejadian ini, ia sangat marah. Adik ipar dan bidan itu dihukum sangat berat. Adik ipar itu sangat bingung, tidak tahu bagaimana bayi tersebut bisa kembali ke tangan ibunya, karena dia tidak pernah memperhatikan anjing tersebut. Anjing itu kemudian jadi terkenal dan menjadi bahan pujian warga desa. Ini adalah anjing yang berhasil membawa kembali bayi dan menghilangkan kegelapan serta menyelamatkan sebuah keluarga.
Untuk mengenang kebaikan anjing itu, ibu bayi itu membuat topi anjing bagi anaknya. Topi anjing itu menjadi semakin populer di kalangan warga desa. Topi anjing menjadi populer di kalangan masyarakat tidak hanya karena penggunaannya, tetapi juga karena memiliki hubungan yang erat dengan kesetian anjing tersebut.
Di zaman dulu, ada dua bersaudara, keduanya menikah dan hidup damai. Yang lebih tua dan istrinya memliki sifat jujur dan toleran, tetapi tidak memiliki anak. Dan ini dianggap sebagai masalah besar bagi tiap keluarga di Tiongkok pada zaman dulu. Dia dan istrinya begitu kecewa sehingga ingin mengadopsi salah satu keponakannya. "Keponakan adalah hal yang tepat untuk pewarisan”, pikirnya. Tetapi ketika ia membicarakan masalah ini dengan adik dan istri adiknya, rencana tersebut ditolak adik iparnya mentah-mentah tanpa suatu alasan.
Tidak lama setelah itu, adiknya jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Beban untuk menghidupi kedua keponakannya sekarang dipikul seorang diri oleh istri adiknya. Dalam situasi ini, sang kakak mencoba meminta kembali untuk mengadopsi salah satu dari keponakanya itu. Tapi adik iparnya itu tetap menolak dan juga tanpa memberi alasan. Ini membuat kakaknya tambah bingung.
Tahun demi tahun berlalu. Tak disangka, istrinya akhirnya mengandung pada usia setengah baya. Mereka sangat senang. Dia seorang pedagang dan kadang-kadang pergi ke luar kota berhari-hari untuk urusan bisnis. Karena takut istrinya akan melahirkan saat ia berpergian, ia mempersiapkan segalanya dengan baik, termasuk mencari seorang bidan. Sampai hal-hal kecil pun dipikir untuk menghidari kejadian yang tidak diinginkan. Dengan antusias adik iparnya juga pergi membantunya, dia pergi ke tempat bidan, tetapi disana ia menyuap bidan tersebut untuk bersekongkol, berbuat jahat terhadap istri kakaknya.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kekayaan dari sang kakak. Dan inilah alasan mengapa dia menolak untuk memenuhi permintaan untuk mengadopsi anaknya. Dia berharap keluarga kakak berakhir karena tidak memiliki keturunan. Istri kakaknya itu benar-benar melahirkan saat suaminya sedang pergi berdagang. Sangat sulit melahirkan anak bagi wanita seusianya. Dia merasakan sakit yang luar biasa. Adik iparnya berusaha menenangkannya tapi ini semua hanya sandiwara, dalam hati dia tertawa jahat. Sesuai rencana busuk, bidan menukar bayi tersebut dengan bayi anjing yang sudah dikelupas kulitnya sebelum istri kakak itu mengetahuinya.
Kemudian bayi yang baru dilahirkan itu dibawa pergi jauh dan disembunyikan di tengah hutan. Tak ada yang tahu masalah ini, hanya seekor anjing coklat berdiri di sana memperhatikan kejadian ini.
Ketika istri kakaknya sadar kembali, dia terkejut melihat bayi yang dilahirkan. Dia sangat kecewa, kemudian menangis begitu melihat suaminya pulang ke rumah di hari itu. Saat itu, seekor anjing coklat datang menghampiri dan menarik salah satu kakinya dan mengajaknya pergi ke hutan. Dia sangat heran, ia menemukan bayi menangis di tumpukan jerami. Sekarang semua telah menjadi jelas baginya.
Ketika kepala pemerintahan disana mendengar tentang kejadian ini, ia sangat marah. Adik ipar dan bidan itu dihukum sangat berat. Adik ipar itu sangat bingung, tidak tahu bagaimana bayi tersebut bisa kembali ke tangan ibunya, karena dia tidak pernah memperhatikan anjing tersebut. Anjing itu kemudian jadi terkenal dan menjadi bahan pujian warga desa. Ini adalah anjing yang berhasil membawa kembali bayi dan menghilangkan kegelapan serta menyelamatkan sebuah keluarga.
Untuk mengenang kebaikan anjing itu, ibu bayi itu membuat topi anjing bagi anaknya. Topi anjing itu menjadi semakin populer di kalangan warga desa. Topi anjing menjadi populer di kalangan masyarakat tidak hanya karena penggunaannya, tetapi juga karena memiliki hubungan yang erat dengan kesetian anjing tersebut.
Tidak ada komentar:
Write komentar