|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 06 Mei 2011

Watak Sejati ( XING ) Manusia

 

Mensius banyak mengajarkan tentang Watak Sejati ( Xing ) manusia yang memiliki sifat bajik dari Tian yakni berupa Cinta Kasih (Ren), Kebenaran (Yi), Li (Susila), Bijaksana (Ti) dan Dapat dipercaya (Xin). 

Setiap manusia telah dikaruniai dengan Wu Chang (Lima Kebajikan) tersebut, oleh karena itu menurut Mensius, Watak Sejati ( Xing ) manusia itu bersifat bajik. 

Menurut Mensius hal tersebut dapat dibuktikan apabila ada seorang anak kecil yang tidak tahu apa-apa secara tiba-tiba hendak terjerumus ke dalam sumur, maka setiap orang yang melihatnya pasti akan segera tergerak hatinya untuk menolong dan menyelamatkannya tanpa menghiraukan siapa anak kecil ini. 

Hal inilah yang dimaksudkan oleh Mensius bahwa pada dasarnya manusia memiliki perasaan atau hati nurani yang sama, tetapi karena pengaruh lingkungan maka Watak Sejati (Xing) yang bersifat bajik tadi bisa dirusak oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. 

Oleh karena itu menjadi kewajiban setiap insan untuk selalu memelihara dan merawat Watak Sejatinya agar selalu memancarkan sifat-sifat baik. Beliaupun sering melakukan pembicaraan dengan para Raja atau penguasa pada masa itu untuk meyakinkan mereka agar supaya menjadi pemimpin yang benar dan bermoral. 

Disamping itu pula beliau mengajarkan tentang demokrasi dalam pemerintahan, karena seorang Raja atau pemimpin itu dipercaya mendapatkan mandat dari Tian (Langit) atau disebut dengan Tian Ming. 

Dia harus bertindak sebagai ayah bunda rakyatnya. Ditegaskannya pula bahwa, "Tuhan melihat seperti halnya rakyat melihat, dan Tuhan mendengar seperti halnya rakyat mendengar. 

Tidak ada komentar:
Write komentar