Pada masa dinasti Qing di kota Ming Xian ada seorang pejabat bermarga Wang yang menyalahgunakan kekuasaannya dengan selalu memakai penanya menjatuhkan hukuman orang. Orangnya sangat picik dan serakah. Tetapi setiap dia melakukan korupsi, maka suatu hal aneh akan terjadi yang akan menghabiskan uang yang dikorupsinya.
Pada suatu hari dikuil Ming Xian ada seorang murid pendeta Tao.
Pada malam hari ketika dia sedang tertidur di koridor kuil dia mendengar suara percakapan antara dua orang dewa yang sepertinya sedang membahas sebuah masalah, sambil membuka buku catatan tagihan hutang mereka berkata, “Pada tahun ini, ada seorang pejabat yang terlalu banyak korupsi dan serakah pada harta, dengan cara apakah supaya dia bisa kehilangan harta tersebut?” Dewa yang satu lagi menjawab, “Dengan Cuiyun sudah cukup!, tidak usah kita pikirkan cara yang lain lagi.”
Pada malam hari ketika dia sedang tertidur di koridor kuil dia mendengar suara percakapan antara dua orang dewa yang sepertinya sedang membahas sebuah masalah, sambil membuka buku catatan tagihan hutang mereka berkata, “Pada tahun ini, ada seorang pejabat yang terlalu banyak korupsi dan serakah pada harta, dengan cara apakah supaya dia bisa kehilangan harta tersebut?” Dewa yang satu lagi menjawab, “Dengan Cuiyun sudah cukup!, tidak usah kita pikirkan cara yang lain lagi.”
Pendeta Tao kecil ini sudah sering mengetahui bahwa di kuil ini sering terjadi hal-hal yang supranatural, dia sudah tidak heran lagi, tetapi dia tidak tahu dewa menginginkan pejabat yang mana kehilangan hartanya dan siapakah Cuiyun itu?”
Tidak lama kemudian dia mendengar desas-desus di masyarakat, “Pejabat yang bernama Wang ini mencintai seorang pelacur bernama Cuiyun yang telah banyak menghabiskan hartanya, sekarang dia sudah hampir bangkrut.” Pendeta Tao cilik terkejut mendengarnya “Wah” sekarang semuanya menjadi jelas “Rupanya demikian!”.
Tidak berapa lama kemudian dia mendengar bahwa pejabat Wang menderita penyakit ganas, tidak ada uang untuk biaya pengobatan, kehidupannya sangat susah dan dia sudah dipecat dari jabatannya. Pejabat itu menjadi bahan desas-desus di masyarakat karena masyarakat tau ia telah mencelakai terlalu banyak orang dan telah mengkorupsi puluhan ribu emas dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Write komentar