|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 21 Oktober 2011

Yue-Yue ( 悦悦 ) Akhirnya Meninggal

 

BEIJING, Yue Yue, Bocah kecil berjenis kelamin perempuan yang baru berusia 2 tahun itu akhirnya kalah, setelah berjuang sejak 13 Oktober kemarin dalam keadaan koma akibat perdarahan dan kegagalan fungsi otak. Bocah China yang dua kali terlindas mobil dan dibiarkan oleh 18 orang yang lewat, akhirnya meninggal. Yue Yue meninggal pada Jumat (21/10/2011) pukul 00.32 waktu setempat.

Perawat yang tak menyebutkan namanya ini enggan memberitahu penyabab kematian Yueyue, yang nantinya akan diumumkan pihak rumah sakit atau orangtuanya. Yueyue terus kritis dan tetap koma sejak dibawa ke rumah sakit."Yue Yue mati karena gagal organ," ujar juru bicara dari rumah sakit, seperti dikutip AFP, Jumat (21/10/2011). Ibunda Yueyue yang tampaknya tak menyadari putri kecilnya menghilang, histeris di rumah sakit. Sementara sang ayah menyesalkan masyarakat yang dianggapnya pura-pura buta. “Mereka begitu tak peduli, tak punya hati,” ujar sang ayah.

Kematiannya memicu gelombang berkabung nasional, karena insiden tersebut telah menjadi perhatian besar oleh orang-orang yang peduli tentang kurangnya moralitas dalam masyarakat Cina. Dalam konferensi pers yang diadakan delapan jam kemudian, kepala RS itu, Su Lei, mengatakan, pihaknya sudah melibatkan dokter terbaik, baik dari sipil maupun militer, untuk menyelamatkan nyawa bocah asal Foshan itu.

Su Lei menjelaskan, penyebab kematian bocah dua tahun itu adalah kegagalan otak yang mengakibatkan semua organ tubuhnya berhenti berfungsi. "Kami sangat menyesal atas kehilangan ini, tetapi kami berterima kasih atas perhatian dan simpatinya," kata Su Lei.

Sebelumnya para dokter yang merawatnya mengatakan, kecil kemungkinan Yue Yue bisa selamat, seperti dilansir Shanghaiist.

Kabar kematian Yue Yue kembali menjadi berita paling banyak dibicarakan di sejumlah weibo, situs microblogging semacam Twitter di China. Orang-orang kembali menyatakan keprihatinan atas nasib yang dialami bocah yang koma sejak peristiwa 13 Oktober itu.

"Selamat jalan, Yue Yue kecil. Di surga tidak ada mobil," tulis seorang pemilik akun di situs microblogging Sina. "Selamat jalan, dan jangan lagi dilahirkan di China di kehidupanmu selanjutnya," tulis pengguna lain.

Banyak komentator yang berspekulasi bahwa keengganan orang-orang untuk menolong Yue Yue didorong kekhawatiran mereka akan dipersalahkan atas kecelakaan yang dialami bocah itu.

Kekhawatiran itu muncul setelah ada kasus di Nanjing pada 2006 ketika seorang lelaki justru didenda setelah dia menolong seorang perempuan yang mengalami kecelakaan. Perempuan yang ditolong itu bahkan menuduhnya sebagai penabrak. Pengadilan kemudian memerintahkan si penolong itu membayar ganti rugi sebesar 45.000 yuan.

"Hakim pada kasus Peng Yu di Nanjing itu sudah menghancurkan kebaikan hati seluruh bangsa, dan kini sulit sekali untuk membangunnya kembali," kata seorang pengguna weibo.

Sebuah opini di Global Times yang terbit hari ini mengatakan, insiden Yue Yue telah mengungkap "sisi gelap" masyarakat China. Namun, penulisnya tidak setuju jika harus ada hukuman bagi orang-orang yang gagal membantu korban.

Cukup Yue Yue seorang yang menjadi akhir dari kelainan psikologi seperti Bystander Effect, kesenjangan ekonomi dan kemerosotan nilai-nilai kemanusiaan. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua bahwa nyawa manusia begitu berharga, walau seringkali tak dihargai.

Kini, darah Yue Yue menempel pada tangan ke delapan belas orang yang mengacuhkannya dan kepada dua sopir yang tega menabrak dan melindasnya. Selamat jalan Yue Yue..

Wang Yang, seorang pejabat tinggi dari Guangdong, mengatakan pada pertemuan tingkat tinggi provinsi yang tragedi tersebut harus menjadi “Panggilan dari tidur” bagi masyarakat dan bahwa insiden tersebut seharusnya tidak dibolehkan untuk terjadi lagi.

“Kita harus melihat ke dalam keburukan dalam diri kita sendiri dengan belati hati nurani dan menggenggam pencarian jiwa,” katanya. "Lebih pantas untuk melembagakan sistem pemberian penghargaan kepada orang-orang yang menolong, ketimbang menjatuhkan hukuman kepada orang yang tidak (memberi pertolongan). Peristiwa Yue Yue mengingatkan kita pada posisi China di tangga perkembangan moral," demikian opini si penulis.

Polisi Foshan mengatakan, dua pengemudi kendaraan yang melindas Yue Yue sudah ditahan dan segera diadili. Salah seorang pelaku ditahan malam setelah kejadian, sementara pengemudi lain menyerahkan diri tiga hari kemudian. 

Tidak ada komentar:
Write komentar