Hatiku Pedih Melihat Penderitaan Itu....Hati yang welas-asih adalah tempat yang teduh dan tenang, ia adalah sumber kegembiraan dan kebahagiaan bagi semua.
Welas-asih berarti simpati... Hati yang welas-asih dapat memaafkan, sabar, penuh kasih dan toleransi.
Berkah termulia dalam hidup ini adalah bila kita dapat berbagi maaf dan simpati dengan sesama. Upaya yang tanpa pamrih disebut “welas-asih agung” yang memiliki nilai tak terbatas. Mengerjakan dan melayani dengan sukacita lebih dari sekedar “senang berdana"
Kalimat “murah hati berarti membagi kebahagiaan dengan sesama.” Mengajarkan kepada orang kaya untuk memberi dan berdana. Pemberian yang dilakukan dengan dasar welas-asih bersifat membebaskan,
membantu si miskin untuk bangkit dari kesusahannya.
Kasih yang murni adalah kebaikan hati bahkan kepada mereka yang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan kita, kasih yang memberi kebahagiaan dan membebaskan mereka dari rasa takut.
Meskipun kita tidak memiliki hubungan dengan sesama, penderitaan mereka adalah derita kita, dan kesedihan mereka adalah kesedihan kita. “Memang tubuh mereka yang menderita, tapi hatiku tetap merasa sedih. Meski luka itu pada tubuh mereka, rasa pedihnya terasa olehku.” Inilah yang disebut welas-asih yang tak terbatas.
Welas-asih itu wajar, tak pernah berlebihan... Ia tidak menimbulkan kemarahan atau kebencian, pun tidak membeda-bedakan dengan siapa kita berhubungan.
Jangan membelenggu kekasihmu dengan emosi, tapi sekuat tenaga untuk memahami dan mengasihi orang yang tidak engkau sukai.
Welas-asih berarti simpati... Hati yang welas-asih dapat memaafkan, sabar, penuh kasih dan toleransi.
Berkah termulia dalam hidup ini adalah bila kita dapat berbagi maaf dan simpati dengan sesama. Upaya yang tanpa pamrih disebut “welas-asih agung” yang memiliki nilai tak terbatas. Mengerjakan dan melayani dengan sukacita lebih dari sekedar “senang berdana"
Kalimat “murah hati berarti membagi kebahagiaan dengan sesama.” Mengajarkan kepada orang kaya untuk memberi dan berdana. Pemberian yang dilakukan dengan dasar welas-asih bersifat membebaskan,
membantu si miskin untuk bangkit dari kesusahannya.
Kasih yang murni adalah kebaikan hati bahkan kepada mereka yang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan kita, kasih yang memberi kebahagiaan dan membebaskan mereka dari rasa takut.
Meskipun kita tidak memiliki hubungan dengan sesama, penderitaan mereka adalah derita kita, dan kesedihan mereka adalah kesedihan kita. “Memang tubuh mereka yang menderita, tapi hatiku tetap merasa sedih. Meski luka itu pada tubuh mereka, rasa pedihnya terasa olehku.” Inilah yang disebut welas-asih yang tak terbatas.
Welas-asih itu wajar, tak pernah berlebihan... Ia tidak menimbulkan kemarahan atau kebencian, pun tidak membeda-bedakan dengan siapa kita berhubungan.
Jangan membelenggu kekasihmu dengan emosi, tapi sekuat tenaga untuk memahami dan mengasihi orang yang tidak engkau sukai.
Tidak ada komentar:
Write komentar