|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 23 Januari 2012

Mengubah Nasib

 

Pesan dari Dewi Kwan Im :
Sesungguhnya kemurahan Dewi Kwan Im menyertai kita semua. Hormatlah kepada-Nya dengan sepenuh hati. Oh…Dewi Kwan Im segenap hati aku percaya kepada-Mu. Berbahagialah orang yang menerima surat ini dan meneruskannya, mengirimkannya kepada sahabat, saudara, family anda, keberuntungan dan keselamatan anda sekalian bernafkah hidup serta usaha maju, selamat dunia akhirat.

Surat ini adalah kiriman dari RRC dalam bahasa kanji. Mengingat bahwa tidak semua penduduk Indonesia mengerti bahasa kanji, maka surat ini diterjemahkan oleh Rahib KHIM dari Vihara Dharma Satya Rawamangun dengan sempurna, demi kepentingan manusia di dunia ini.

Surat ini sudah 8x keliling dunia. Keberuntungan akan menemui anda dan ini akan terjadi setelah anda menerima surat ini. Surat ini ditulis oleh biksu Ci. Surat ini harus berkeliling dunia. Buatlah yang serupa seperti ini dengan fotokopi / diketik / salinlah kembali 41 lembar maka anda akan mendapatkan rahmat dari Dewi Kwan Im. Bagi saudara yang menganut agama lain, tidak ada salahnya berbuat amal kebaikan. Kebaikan anda tidak berdosa. Surat ini untuk semua orang.

Rahasia Mantra “Dewa Bumi”

Aku sering mengajarkan siswa-siswiku suatu mantra. Mantra ini bukan mantra Maha Cahaya, bukan mantra tiada bandingan, bukan mantra tiada tara, namun hanya mantra kecil. Mantra ini ada di hamper semua kitab-kitab Budhis, sangat sederhana hingga terlewatkan orang. Mantra ini adalah mantra Dewa Bumi. Bunyi mantra ini sebagai berikut : “Namo Samanto Motonom, Om Turu Turu Tiwei Soha”
Tata Cara Singkat
- Persiapkan persembahan secukupnya.
- Gunakan tangan kiri mengetuk tanah sebanyak 3x.
- Lalu baca mantra Bumipati sebanyak 7x  atau 21x.

Dengan sungguh-sungguh aku memberitahukan kepada kalian semua bahwa mantra ini adalah sebuah ilmu rahasia untuk mengubah nasib. Bukankah itu “Cuma mantra Dewa Bumi yang biasa?” Tidak salah. Ia mempunyai kekuatan luar biasa untuk mengubah nasib, karena itu tidak boleh dianggap remeh.

•Ada orang yang membaca mantra tersebut, maka penyakit kulit yang telah dideritanya selama sepuluh tahun hilang lenyap.
•Ada orang yang bertampang sial, seumur-umur sial terus. Setelah membaca mantra tersebut, sinar kebahagiaan menyoroti wajahnya menjadi bercahaya dan nasibnya pun berubah total, dari miskin menjadi kaya.
•Ada orang yang membaca mantra tersebut, kemandulan yang telah dideritanya selama sepuluh tahun menjadi sembuh.
•Ada orang yang membaca mantra tersebut, lalu segala urusan yang tadinya tidak lancar akhirnya menjadi lancar, tidak ada satu hal pun yang membuatnya terhalang.
•Ada orang yang membaca mantra tersebut, lalu mendapatkan jodoh bagus mukanya bercahaya kemerah-merahan.

Walau orang lain jarang menganjurkan, aku justru menganjurkan supaya mantra ini banyak dibaca secara rutin dan terus menerus. Inilah penemuanku :

Pada suatu meditasi, aku merasa disampingku ada seorang tua yang berambut putih dengan wajah kemerah-merahan.
Tanya : “Kamu siapa?”
Jawab : Dewa Bumi.
Tanya : “Di dunia manusia apa yang anda suka lakukan?”
Jawab : Mengikuti orang yang punya banyak rejeki.
Tanya : “Bagaimana pandangan anda terhadap alam roh?”
Jawab : Lapisan Nirwana merupakan kekosongan, lapisan Dewa Langit jernih dan suci di hadapan Dewa Tanah, rejeki dan malapetaka datang silih berganti.
Tanya : “Bagaimana dengan nasib setiap orang?”
Jawab : Nasib ditentukan oleh Karma (sebab akibat). Karma itu saling mengait dan nasib bersilang ruwet. Manusia harus sadar bahwa segala sesuatu ditentukan oleh karma.
Tanya : “Anda bicara betul, lalu bagaimana cara mengubah nasib? Apakah minta kepada Budha”
Jawab : Tidak cocok
Tanya : “Minta kepada Dewa-Dewi?”
Jawab : Juga tidak cocok
Tanya : “Minta kepada Dewa Tanah?”
Jawab : Nah itu cocok
Tanya : “Bagaimana caranya?”
Jawab : Baca mantra
Tanya : “ Mantra yang mana?”






Jawab : Mantra Dewa Bumi


Orang tua itu lalu membawaku naik kereta rusa. Mengarungi angkasa biru dan kami sampai di sebuah gunung, di tengah gunung itu ada sebuah kota besar, berkilauan mutu manikam. Di dalam kota penuh yang penuh orang-orang yang berambut putih muka kemerahan, ada ribuan bahkan puluhan ribu, mereka tampak sibuk, ada yang baru mendarat, ada yang sedang bersiap-siap untuk berangkat. “Ini negeri apa?”
ini adalah Negeri Dewa Bumi.Kemudian aku bertanya lagi, “Para Dewa Bumi itu sedang sibuk apa?”, jawabnya, Sedang memberikan bantuan, mengatur dan mengubah nasib manusia.

Akhirnya aku menyadari suatu kenyataan, bahwa melatih diri menjadi Budha tentu bisa mengubah nasib, melatih diri menjadi Dewa juga bisa mengubah nasib, tapi dengan membaca langsung Matra Dewa Bumi perubahan nasib akan lebih langsung.

Bila ingin mengubah nasib, orang harus memiliki kunci pembukanya. Pada prinsipnya, ilmu apapun juga, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi, adanya kondisi dan kejodohan serta ikatan karma kehidupan masa lalu. Asalkan membaca Matra Dewa Bumi ribuan kali, puluhan ribu kali, ratusan ribu kali, secara sungguh-sungguh, maka sinar Dewa Bumi akan menyoroti, nasibpun bisa berubah. Ini sungguh-sungguh Semboyan Dewa Bumi adalah : Beramal tanpa pamrih!

Tulisan ini baik untuk diperbanyak, untuk disampaikan ke Vihara / Klenteng dan untuk diberikan secara gratis, sopan dan tanpa pamrih kepada mereka yang ingin memperbaiki nasib.

Sebelumnya jika kita memiliki altar Dewa bumi, kita bisa meletakkan persembahan itu didepan altarnya, atau jika kita tidak memiliki altar bisa meletakkan persembahan diatas sebuah meja persegi dan menghadap ke arah tungku dengan memunggungi pintu, atau boleh juga memunggungi pintu depan, menghadap ke bagian dalam rumah. Dalam memberi persembahan, siapkan 5 macam sajian untuk persembahan, sajikan apa saja yang biasanya anda makan untuk makan malam seperti daging, ayam, itik, babi, beras, ikan, roti, sayur, sop, buahbuahan, arak / bir dan makanan penutup juga boleh.






Sebelum memulai sembahyang, hentakkan kaki kiri ke tanah sebanyak 3 kali. Ini dilakukan sebagai pertanda kita ingin mengetuk rumah Dewa bumi, agar beliau bisa menerima persembahan dari kita. Lalu gunakan hio 5 batang, dan tancapkan ke tempat hio ( 5 batang hio mewakili Utara, barat, timur, selatan, dan pusat ).
Bersikap anjali dan jangan lupa membaca mantra pembersihan, lalu menyapa mantra dewa bumi :
“Namo Samanto Motonom, Om Turu Turu Tiwei Soha”.

Visualisasikan Dewa tanah lokal yang tampak berkecukupan makanan bewujud laki-laki tua sedang berdiri didepan untuk menerima persembahan, dengan mangkuk emas dan perak ditangan kirinya dan sebuah tongkat ditangan kanannya. Dia datang menerima persembahan kita. Lipat gandakan persembahan hingga memenuhi jagat raya, persilahkan dewa tanah lokal menikmati arak dan makanan yang telah dipersiapkan dengan mudra anjali dan menjapa mantra persembahan.

Setelah sembahyang dewa bumi sudah selesai ( ditandai dengan dupa hampir habis ) anda dapat memohon dewa bumi /dewa tanah untuk mendengarkan permintaan anda dan memohon bantuannya. Jelaskan permintaan anda secara jelas dan mendetil. Dewa tanah memiliki kemampuan dapat menolong kita dalam membantu kita mengatasi kesulitan, tapi tentu saja permohonan yang kita buat haruslah positif dan sewajarnya.

Bila dalam keadaan darurat (seperti diganggu orang, banyak masalah) kita ingin memohon kepada Dewa Bumi, kita dapat melakukan satu sadhana ritual khusus. Caranya : Sediakan 5 buah persembahan ( buah-buahan ) 5 warna, lalu bakar hio dan hio ditancapkan di 5 penjuru, lemparkan buah-buahan tadi ke 5 arah tersebut.

Arti dari warna yang kita persembahkan antara lain :

- warna merah : untuk keharmonisan rumah tangga, jodoh, cinta kasih
- warna biru : untuk berbakti
- warna kuning : untuk kesejahteraan, agar dagangan laku, usaha laris dsb
- warna putih : untuk penyucian
-
warna hitam : untuk penaklukan (abhicaruka)

Jika dalam keadaan sehari-hari persembahan kepada Dewa bumi pun dapat dilakukan ( tanpa menggunakan mudra persembahan ), cukup menyediakan 1 piring makanan, dan visualisasikan Dewa bumi menerima persembahan kita dengan tersenyum. ( Mahaguru LianSheng  Sheng-Yen Lu )

Tidak ada komentar:
Write komentar