|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 10 Februari 2012

Filsafat Mencius, Buku kedua Tentang Gong Sun Chou .

 

Bab 1 : Membantu tunas tumbuh.


Dahulu kala ada seorang laki-laki dari negeri Song yang khawatir jagungnya tidak tumbuh, ia berpikir : Jagung ini tumbuh sangat lambat ! Saya jadi sangat cemas, biarku tarik sedikit agar mereka lebih tinggi.
Kemudian ia pulang dan bertemu anaknya dan berkata : Saya sangat lelah hari ini, saya telah membantu jagungku tumbuh sedikit lebih tinggi.
Mendengar itu anaknya pergi ke sawah dan ia berpikir : Bagaimana mungkin ? Saya harus pergi melihat. Sampai di sawah ia berkata : Wah ! semua tunas sudah layu.

Mencius berkata : Semua hal di bawah langit sudah di atur, mereka yang sengaja membantu pertumbuhan akan menemukan bahwa mereka hanya mempercepat kehancuran. ( Ini sindiran bagi orang yang tidak sabar dan ingin mempercepat suatu masalah dan berusaha mencari jalan pintas untuk memecahkan masalah tanpa mengikuti tata-krama yang ada . hal ini tidak boleh dilakukan pada waktu pacaran sebab dalam perkawinan yang perlu ditekankan adalah saling mengerti dan saling memahami serta meminta maaf kalau ada yang salah , karena kalau tidak demikian akan menyesal seumur hidup )

Bab 2 : Memenangkan manusia.

Mencius berkata : Bila orang menyerah karena paksaan, hati mereka tidak dimenangkan, mereka menyerah hanya tak kuat melawan. Bila orang dimenangkan dengan kebajikan, mereka menyerah dengan tulus dan gembira hatinya.

Mencius berkata : Raja yang benar akan tulus, ia mendapatkan penyerahan diri melalui cinta, bukan paksaan . Seorang tiran hanya mendapatkan penyerahan diri dengan paksaan. Maka jika berpura-pura menjadi raja, rakyat tidak akan sudi menyerahkan diri. ( Ini sindiran bagi orang yang berusaha menundukan orang lain secara keras dan mengunakan kekuatan / politik yang membuat orang tersebut harus bertahan mati-matian dan akhirnya menyerah dengan terpaksa sambil menunggu kesempatan membalas dendam , hal ini percuma ketika kita masih kuat mungkin kita akan waspada tetapi bila kita lagi lengah kita akan diserang balik . Hal ini paling tidak boleh dilakukan pada waktu pacaran karena percuma mengawini seseorang tetapi kita harus terus mewaspadai orang tersebut )

Bab 3 : Hati manusia. 

Mencius berkata : Semua orang yang tiba-tiba melihat seorang anak akan tercebur sumur, akan menunjukan hati yang penuh siaga dan kasihan. Ia melakukannya bukan karena ingin mengenal orang tuanya / karena ingin dipuji, juga bukan karena tidak menyukai tangisan anak kecil yang minta tolong akan tetapi karena bergerak untuk bertindak.

Mencius berkata : Semua manusia memiliki hati yang pengasih. Orang yang tidak memilikinya bukan manusia , orang yang tidak mempunyai rasa malu juga bukan manusia. ( Ini sindiran bagi orang yang terlalu mengangap dirinya paling yang tidak perduli orang lain serta selalu mencari masalah dan kalau terjadi masalah ia hanya bisa merengek-rengek minta bantuan orang-orang disekitarnya / minta dikasihani . hal ini akan membuat orang tersebut tidak pernah dewasa dan tergantung pada orang lain . Hal ini jangan dilakukan pada waktu pacaran / berteman )

Bab 4 : Shun agung menyukai yang baik. 

Mencius berkata : Zi Lu senang ketika orang lain mengatakan kesalahannya. Xia Yu akan membungkuk jika orang lain memberinya nasehat. ( Ini prinsip dasar orang bijak yang mau mendengarkan orang lain yang memberi nasehat atas kesalahan yang dilakukan ).

Mencius berkata : Shun tetap lebih mulia, ia suka berbagi dengan orang lain, berkata yang baik dan berbuat kabaikan. Ia dapat mengabaikan dirinya untuk kepentingan orang banyak dan ia senang belajar dari orang lain Sebagai petani, pembuat keramik, nelayan bahkan raja, tidak pernah berhenti mencontoh apa yang terbaik dari orang lain. ( Ini prinsip tertinggi orang bijak yang mau belajar , melakuakn dan mengajari tanpa ingin mendapat nama dan imbalan ).

Mencius berkata : Orang bijaksana tidak pernah berhenti menyukai dengan tulus apa yang baik. Shun menjadi besar karena ia dapat mempelajari apa yang baik dari orang lain dan berbagi kebaikan dengan orang lain. ( Ini prinsip utama orang bijak yang mau menerima kritikan dari orang lain dan mau belajar dari orang lain dengan prinsip yang baik diambil yang salah dibuat pengalaman , Dan mau membagi apa yang ia pelajari kepada orang lain tanpa mencari nama dan imbalan ).

Tidak ada komentar:
Write komentar