Ada seorang suci yang pernah mengatakan, “Tetaplah tenang dan Anda akan
mampu memerintah semua orang”.
Ada sebuah kalimat yang bernada sama,
“Orang hebat adalah orang yang memiliki kekuatan dalam dirinya”.
Kekuatan yang dimaksud adalah ketenangan diri.
Seperti yang diucapkan Lao Tzu, "Ketenangan adalah sumber kekuatan yang luar biasa." Seseorang yang bersikap tenang, ia akan mampu menjalani hidup
dengan penuh riang tanpa merasa gentar terhadap kesulitan. Dalam suasana yang tenang dan nyaman, otak kita akan mampu berpikir
dengan baik. Ketenangan memberikan kekuatan bagi otak untuk bekerja
dengan baik. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah yang pelik
tersebut, akan muncul dengan sendirinya dalam pikiran kita.
Pada zaman dahulu terdapat sebuah negara yang tadinya sangat makmur. Sejak raja yang baru mewarisi tahta dan setelah memegang segala kekuasaan, sang raja berusaha keras memakmurkan negara hingga tanpa tidur dan beristirahat. Akan tetapi negaranya makin hari malah semakin lemah dan suram. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan sang raja baru, juga membuatnya merasa bingung?!
Pada zaman dahulu terdapat sebuah negara yang tadinya sangat makmur. Sejak raja yang baru mewarisi tahta dan setelah memegang segala kekuasaan, sang raja berusaha keras memakmurkan negara hingga tanpa tidur dan beristirahat. Akan tetapi negaranya makin hari malah semakin lemah dan suram. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan sang raja baru, juga membuatnya merasa bingung?!
Dalam kebingungan itu,
sang raja lalu berangkat menuju ke sebuah kuil ternama yang berada di
gunung, hendak meminta petunjuk dari guru besar. Ketika raja telah
sampai di sana, dia melihat sang guru besar sedang duduk diam di atas
batu dengan kaki bersila, matanya sedang menatap ke arah lembah yang ada
di dekat sana dan merenung.
Setelah raja tersebut
menjelaskan maksud kedatangannya dan kesulitan yang sedang dia hadapi,
sang raja dengan sangat tulus menahan nafas menantikan bimbingan dari
sang guru besar. Akan tetapi sang guru tidak mengeluarkan satu patah
kata pun juga, hanya tersenyum dan memberi isyarat untuk mengikutinya
turun gunung.
Akhirnya mereka sampai di
tepi sebuah sungai yang sangat besar dan lebar, sang guru menatap ke
arah sungai termenung sebentar, lalu dia menggunakan kayu membuat api
unggun di tepi sungai.
Ketika hari sudah mulai
petang, tumpukan kayu itu dinyalakan. Nyala api semakin lama semakin
besar, guru besar membiarkan sang raja duduk bersamanya di samping api
unggun. Berdiam tidak mengeluarkan satu patah kata pun, menatap kobaran
api besar yang memecah kegelapan malam hingga dini hari. Seiring dengan hari semakin terang, nyala api juga berangsur-angsur menjadi padam.
Saat itu, sang guru besar
baru membuka suara, “Sekarang apakah Anda telah mengerti faktor apa
yang menyebabkan Anda tidak bisa mempertahankan kemakmuran negara
seperti raja yang sebelumnya?”
Sang Raja sama sekali
tidak mengerti maksud perkataan dari sang guru besar. Wajahnya penuh
dengan keraguan, akhirnya ia pun bertanya kepada sang guru, “Maafkan
ketidak-tahuan saya, mohon guru besar memberi petunjuk.”
Sang guru besar tidak
langsung memberikan jawaban, sebaliknya dia balik bertanya, “Kemarin
setelah duduk semalam suntuk, kesan apa yang telah diberikan kobaran api
yang besar itu kepada Anda?”
Sang raja menjawab, “Tadi
malam kobaran api itu telah memperlihatkan kekuatan yang begitu
dahsyat, memecah kegelapan malam yang pekat, sepertinya memiliki
kekuatan untuk menantang segala benda dan makhluk yang berada di alam,
serta menyapu bersih segala rintangan yang ada.”
Sang guru bertanya lagi, “Kobaran api yang dahsyat itu setelah lewat, dia menyisakan apa?”
“Sekarang ini hanya tinggal seonggok abu dan sedikit sisa kehangatan saja,” jawab sang raja.
Kemudian sang guru bertanya lagi, “Lalu sungai besar yang berada di samping kita, setelah melewatkan semalaman, kesan apa yang dia tinggalkan untuk Anda?”
“Sekarang ini hanya tinggal seonggok abu dan sedikit sisa kehangatan saja,” jawab sang raja.
Kemudian sang guru bertanya lagi, “Lalu sungai besar yang berada di samping kita, setelah melewatkan semalaman, kesan apa yang dia tinggalkan untuk Anda?”
“Air sungai itu hanya diam-diam mengalir, dia sangat tenang, hampir saja tidak merasakan keberadaannya.”
Sang guru bertanya, “Tempat-tempat yang dilalui oleh sungai ini, pemandangan apa saja yang terlihat oleh Anda?”
Raja menjawab, “Tanah luas nan hijau, bunga-bunga bermekaran, serta pepohonan besar nan subur.”
Sang guru bertanya, “Tempat-tempat yang dilalui oleh sungai ini, pemandangan apa saja yang terlihat oleh Anda?”
Raja menjawab, “Tanah luas nan hijau, bunga-bunga bermekaran, serta pepohonan besar nan subur.”
Selanjutnya sang guru
besar berjalan menuju ke tepi sungai, memandang aliran sungai yang
mengalir itu, tidak melanjutkan pembicaraan, meninggalkan sang raja yang
sepertinya sudah tersadarkan itu dan diam-diam merenung.
Api bisa menantang
kegelapan malam, akan tetapi setelah bahan kayunya terbakar habis, dia
hanya menyisakan seonggok abu saja. Sedangkan aliran sungai selamanya
mengalir dengan tanpa bersuara, memberi gizi kepada tanah luas nan
hijau, bunga-bunga yang bermekaran, serta pepohonan besar yang subur.
Ini merupakan kekuatan dari ketenangan.
Tidak ada komentar:
Write komentar