|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 29 Mei 2012

Huang Daopo ( 黃道婆 ) Pembaharu Teknik Penenunan Tersohor

 

Huang Daopo ( 黃道婆 ) merupakan seorang pembaharu teknik penenunan kain kapas yang ulung pada zaman abad ke-13 di Cina. Ia telah membuat kontribusi besar untuk perkembangan penenunan kain katun Cina.

Huang Daopo dilahirkan pada tahun 1245 Masehi dalam sebuah keluarga petani yang miskin di Kampung Wunijing, Songjiang, yaitu Kota Huajing, Shanghai pada masa ini. Masa itu merupakan akhir Dinasti Song, rakyat hidup dalam kondisi terpuruk dan masyarakat berada dalam pergolakan.  

Ketika bencana alam terjadi, kehidupan rakyat menjadi sangat sulit.
Dalam masyarakat feodal Tiongkok, posisi kaum wanita rendah sekali dibandingkan dengan pria dan kehidupan kaum wanita tidak aman.
 
Karena keluarganya miskin dan orang tuanya kehilangan sumber rezeki, maka saat berusia belasan tahun Huang Daopo dijual oleh orang tuanya ke sebuah keluarga berada sebagai bakal istri anak lelaki keluarga itu. Setiap hari Huang Daopo terpaksa melakukan kerja berat, selain itu ia selalu mengalami kelaparan dan kedinginan malah selalu dicaci maki dan dipukuli oleh orang tua mertuanya. Huang Daopo terpaksa melarikan diri dari keluarga itu pada suatu malam. Akhirnya Huang Daopo telah tiba di Pulau Hainan di selatan Cina.

Iklim di Pulau Hainan amat sesuai dengan pertumbuhan kapas, di samping itu, industri penenunan kapas juga berkembang di sana. Rakyat Etnis Li, salah satu etnis minoritas Cina yang hidup di Pulau Hainan memiliki kepandaian yang tinggi dalam penenunan kapas dan barang tenunan mereka sangat laris dijual di berbagai tempat di Cina. Rakyat lokal bukan saja memberi layanan baik terhadap kehidupan Huang Daopo, tetapi juga mengajarkan teknik penenunan yang maju kepadanya. Huang Daopo bukan saja telah menguasai teknik penenunan Etnis Li, tetapi juga telah memadukan keunggulan teknik penenunan kedua etnis yaitu etnis Li dan Etnis Han. Dengan berbuat demikian, ia berangsur-angsur telah menjadi pakar penenunan yang terkenal.

Setelah menetap selama lebih 30 tahun di Pulau Hainan, Huang Daopo telah kembali ke kampung halamannya. Berdasarkan pengalaman penenunan beliau di Pulau Hainan, Huang Daopo telah memperbarui perangkat keras dan teknologi penenunan di kampung halamannya.  

Beliau telah membuat roda pintal baru yang pengendaliannya lebih sederhana tetapi keefisienannya lebih tinggi dua hingga tiga kali lipat dari roda pintal yang lama. Roda pintal yang baru tersebut telah dipopulerkan secara pesat di daerah aliran selatan Suangai Yangtze.  

Di samping berusaha memperbarui peralatan penenunan, Huang Daopo juga telah memperkenalkan teknologi penenunan yang maju di kampung halamannya berdasarkan pengalaman penenunan beliau dalam waktu yang panjang. Ia telah memperbarui teknik penenunan dan pencelupan. Selain itu, beliau juga telah menyempurnakan teknologi berbagai tingkat dalam proses penenunan seperti pencungkilan biji kapas, penepukan bulu kapas, pemintalan benang kapas dan penenunan kain kapas.  

Huang Daopo telah banyak mencampurkan gaya seni lukis Etnis Li ke dalam desain pola kain katun dan pakaian. Bentuk rumah, kondisi adat istiadat, simbol keagamaan, aktivitas produksi pertanian, keseharian, kisah sejarah dan konsep estetik Etnis Li telah dilukis dan dicetak oleh Huang Daopo pada kain yang ditenunnya. Kain yang ditenunnya semakin disukai oleh orang banyak dan sangat laris pada masa itu. Sehingga membuat banyak orang masuk dalam kedua industri penenunan. Usaha yang dijalankan oleh Huang Daopo telah mendorong kemakmuran dan perkembangan perusahaan penenunan di Cina.

Belum sampai 10 tahun sekembalinya ke kampung halaman, Huang Daopo telah meninggal dunia karena kelelahan. Tidak lama setelah beliau meninggal. Kampung halaman Huang Daopo yaitu Songjiang, telah menjadi pusat perusahaan penenunan yang terbesar di seluruh Cina. Peringkat itu dipertahankan secara berkelanjutan selama beberapa ratus tahun. Pada abad ke-16, petani di sana bisa menenun sepuluh ribu gulung kain kapas. Mulai abad ke-18 sampai abad ke-19, katun yang ditenun di Songjiang telah dijual ke negara-negara Eropa dan Amerika dan disebut "kain terbaik di dunia".

Tidak ada komentar:
Write komentar