|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 30 Mei 2012

Kerisauan Hati Seorang Ibu

 

Terdapat seorang nenek tua yang mempunyai dua anak perempuan yang menopang kehidupan keluarganya dengan masing-masing berjualan payung dan dupa. 

Anak perempuan pertama selalu mengharapkan hujan agar payungnya lebih laku. Sedangkan anak perempuan kedua mengharapkan matahari bersinar terang supaya dupanya dapat terjemur dengan kering.

Setiap kali hujan turun, ibunya yang sangat menyayangi kedua putrinya tersebut selalu merisaukan putrinya yang berjualan dupa, dan mengharapkan hujan segera berhenti. 

Sebaliknya kalau matahari bersinar cerah, ibunya juga merisaukan putrinya yang berjualan payung, dan mengharapkan agar segera hujan turun. Demikianlah kerisauan ibunda ini berjalan terus setiap hari, tanpa disadarinya dia telah terlarut dalam kesedihan dan penderitaan yang diciptakan oleh pikirannya sendiri.

Sampai suatu hari, datanglah seorang mahabhikshu yang melewatinya dan melihatnya sedang berkeluh-kesah. Mahabhikshu tersebut mulai menanyakannya, “Kenapa Anda bersedih sekali, apakah telah terjadi sesuatu yang menimpa keluarga Anda?” 

Ibu yang sangat menghormati kehidupan bhikshu ini terkejut dengan teguran tersebut dan segera memberikan hormat kepada mahabhikshu, dan menceritakan kejadian yang membuatnya hatinya risau dan sedih.  

Mahabhikshu yang setelah mengerti duduk perkara yang membuat ibu ini risau, maka menasehatinya, “Ibunda yang baik, mulai sekarang coba Anda memikirkan kebahagiaan putri Anda yang berjualan payung pada saat hujan, sedangkan pada saat matahari bersinar cerah pikirkanlah kebahagiaan putri Anda yang berjualan dupa. Dengan demikian Anda tidak perlu terlarut lagi dalam kesedihan.”

Ibunda tersebut menuruti nasehat mahabhikshu, dan mulai memikirkan kebahagiaan putrinya yang berjualan payung pada saat turun hujan, sedangkan pada saat matahari bersinar cerah dia memikirkan kebahagiaan putrinya yang sedang menjemur dupa. 

Demikianlah akhirnya ibu ini tidak lagi menderita karena kerisauan pikirannya, tetapi dapat menjalani kehidupannya dengan berbahagia karena sudut pandang positifnya sendiri.

Tidak ada komentar:
Write komentar