Seperti yang dikatakan oleh Konfucius, "Apa
pun yang Anda tidak ingin untuk diri sendiri, jangan lakukan kepada
orang lain. Apa pun yang tidak ingin Anda miliki, jangan berikan kepada
orang lain. Jangan memberikan kepada orang lain apa
yang Anda sendiri tidak inginkan. Jangan lakukan kepada orang lain, apa
yang tidak ingin mereka lakukan untuk Anda "
Seseorang yang bijak dan memiliki loyalitas akan bebas dari kebingungan, yang baik hati bebas dari kekhawatiran, dan mereka yang memiliki keberanian moral bebas dari rasa takut. Jadi seorang teman yang baik tidak akan meninggalkan temannya, baik dalam keadaan duka maupun senang.
Seseorang yang bijak dan memiliki loyalitas akan bebas dari kebingungan, yang baik hati bebas dari kekhawatiran, dan mereka yang memiliki keberanian moral bebas dari rasa takut. Jadi seorang teman yang baik tidak akan meninggalkan temannya, baik dalam keadaan duka maupun senang.
Seorang
petani bersama dengan kuda serta anjingnya sedang menempuh perjalanan.
Mendadak saja mereka semuanya meninggal tersambar sebuah halilintar. Namun seperti kebanyakan roh-roh yang baru meninggal, mereka pun tidak
menyadari kalau mereka sudah meninggal. Mereka masih tetap melanjutkan perjalanan
mereka.
Jalanan yang mereka
tempuh semakin lama semakin panjang, teriknya sinar matahari telah
membuat mereka bermandikan keringat. Ketika mereka merasakan kehausan
yang luar biasa, petani tersebut melihat sebuah pintu besar yang amat
megah. Pintu ini tembus ke sebuah lapangan yang berkilauan cahaya emas,
di tengah-tengah lapangan terdapat pancuran air yang bersih dan jernih,
dia segera menghampiri pintu itu dan menyapa si penjaga pintu, "Tempat
apakah ini, mengapa sangat indah?"
"Surga" jawab si penjaga
dengan ramah. "Kalau begitu bagus sekali! Kami semua sangat haus,
izinkanlah kami masuk ke dalam untuk minum air?" pinta sang petani.
"Anda boleh masuk, tapi
kuda dan anjing tidak boleh!" kata si penjaga. "Oh, kalau begitu ya
sudahlah". Sang petani pun melangkah pergi karena dia tidak tega meninggalkan kuda
dan anjingnya dan terpaksa melanjutkan perjalanan dengan membawa kedua
teman hewannya itu untuk mencari minuman.
Setelah berjalan cukup lama, mereka menemukan suatu tempat yang ada airnya. Di depan pintu juga ada seorang penjaga, dia pun bertanya, "Apa kabar, saya dan kuda beserta anjing sangat haus, bolehkah kami minum air di sini?". "Terserah Anda!" kata penjaga pintu.
Setelah berjalan cukup lama, mereka menemukan suatu tempat yang ada airnya. Di depan pintu juga ada seorang penjaga, dia pun bertanya, "Apa kabar, saya dan kuda beserta anjing sangat haus, bolehkah kami minum air di sini?". "Terserah Anda!" kata penjaga pintu.
Ketika petani dan kuda juga anjingnya sudah cukup minum air dan tidak
kehausan lagi, dia
sekali lagi mengucapkan banyak terima kasih kepada penjaga pintu itu,
lalu bertanya, "Mohon tanya tempat apakah ini?"
Penjaga pintu itu
berkata, "Di sini adalah Surga." Petani itu jadi sangat bimbang, "Tidak
mungkin! barusan saja kami melewati sebuah bangunan dengan pintu besar
yang megah, penjaga pintu yang berada di sana juga mengatakan bahwa di
sana adalah Surga."
"Di sana itu neraka"
jawab si penjaga pintu. "Astaga, kalian seharusnya mencegah mereka
mengacaukan pendapat umum. Hal itu bisa membuat orang salah arah" kata
si petani.
"Tidak bisa."
Penjaga pintu itu berkata, "Kami masih harus berterima kasih atas
bantuan mereka, karena mereka telah membiarkan orang-orang yang
mencampakkan teman untuk tetap tinggal di sana."
Tidak ada komentar:
Write komentar