|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 04 Mei 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 59 Mengunjungi Daerah Penduduk Roh Biasa Di Alam Baka

 

Perjalanan Ke 59, Mengunjungi Daerah Penduduk Roh Biasa Di Alam Baka. Tanggal 13 Juli 1978 ( " Lak Gwee - Ce Kaw " ).

Chi Kung Huo Fo :  Di dunia zaman sekarang sering terjadi pesaingan antar perusahaan, di alam baka juga terdapat suasana demikian. Kebanyakan dari para roh belum bisa menghilangkan kebiasaan duniawinya, meskipun mereka sudah berada di alam baka tapi mereka tetap saja melakukan kegiatan atau usaha yang sama. Coba kamu pikir aneh atau tidak. Hari ini saya akan mengajak Yang Sheng utnuk meninjau ke Daerah Penduduk Roh Biasa di alam baka. Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.
Yang Sheng :  Baik, guru. Saya sudah duduk dengan baik di atas bunga teratai. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Kita sudah tiba. Yang Sheng turunlah.

Yang Sheng :  Kota ini suasananya sungguh ramai, begitu banyak para roh mondar- mandir. Wajah mereka pada tersenyum, tidak terlihat adanya prajurit alam baka yang mengawasi mereka. Mereka semua sungguh bebas, di atas gerbang kota tertulis " Daerah Penduduk Roh Biasa ". Saya tidak tahu bagaimana keadaan di dalam kota ?

Chi Kung Huo Fo :  Daerah Penduduk Roh Biasa adalah daerah menetapnya Para Roh Biasa. Setiap umat manusia di dunia setelah meninggal dunia akan diperiksa perbuatannya. Apabila pahala dan dosanya biasa-biasa saja, maksudnya sewaktu hidup di dunia mereka tidak pernah berhutang atau bermusuhan dengan siapa pun, maka roh boleh menetap di Daerah Penduduk Roh Biasa. Di daerah ini para roh boleh melakukan kegiatan bertani atau berdagang seperti yang pernah dilakukan oleh mereka sewaktu masih hidup di dunia. Namun disini yang diutamakan adalah bekerja sebagai petani atau pedagang. Mereka harus berdikari, tidak seperti keadaan di dunia yang sudah begitu maju dimana tidak usah capek-capek bekerja karena sebagian besar dari pekerjaan dapat dikerjakan oleh mesin. Namun para roh yang datang ke tempat ini harus mengandalkan kedua tangan mereka untuk bekerja demi menghidupi dirinya sendiri. Mari kita tinjau ke dalam.

Jenderal :  Kalian ini Dewa darimana, mengapa berani sembarangan masuk kemari ?

Chi Kung Huo Fo :  Saya adalah Buddha Chi Kung, atas Titah dari Penguasa Langit saya mengajak Yang Sheng dari alam dunia untuk meninjau kemari dan semua keadaan disini akan dicantumkan ke dalam kitab ajaran kebaikan untuk menasehati manusia di dunia.

Jenderal :  Keadaan disini mana boleh dibocorkan.

Chi Kung Huo Fo :  Ini adalah Titah dari Penguasa langit " Yi Huang Ta Tien Zun", cepat lapor ke dalam, jangan melanggar peraturan.

Jenderal :  Saya harap Buddha Chi Kung dapat mengampuni saya. Sekarang saya akan pergi melapor.

Kepala Daerah :  Saya harap Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dapat memaafkan kami, karena jenderal tidak mengenal kalian. Hari ini kalian datang kemari dan karena kami tidak menyambut kedatangan kalian dengan baik, maka hukumlah kami.

Chi Kung Huo Fo :  Karena kami tidak memberitahu kalian terlebih dahulu, mohon jangan menyalahkan kami.

Kepala Daerah :  Anda berdua silakan masuk ke dalam untuk meninjaunya.

Yang Sheng :  Terima kasih atas sambutan dari kepala daerah. Kepala Daerah disini, apakah sama seperti Kepala Daerah di dunia ?

Chi Kung Huo Fo :  Yang Sheng, kamu jangan banyak bertanya. Sebutan dari kepala daerah adalah merupakan gelar saja, artinya pemimpin setempat.

Yang Sheng :  Di daerah ini telah banyak didirikan rumah-rumah, semuanya terbuat dari kayu. Tidak ada gedung yang bertingkat seperti yang terdapat di dunia.

Kepala Daerah :  Daerah Penduduk Roh Biasa dihuni oleh para roh. Kebanyakan dari para roh merasa lebih cocok tinggal dirumah yang terbuat dari kayu dan tanah.

Yang Sheng :  Disini juga terdapat kedai minuman dan kedai makanan, warung dan sebagainya. Keadaan disini sama seperti di dunia, bedanya hanya para roh yang tinggal disini kebanyakan berambut panjang, juga ada para roh yang rambutnya dikepang dan berpakaian zaman kuno. Mengapa penampilan mereka seperti itu ?

Kepala Daerah :  Di daerah ini terdapat para roh yang lahir pada zaman yang berbeda. Karena sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan mereka, maka mereka tetap mempertahankan penampilan mereka seperti itu. Maka itu kamu jangan merasa aneh sewaktu melihat penampilan mereka. Mari saya membawa kamu melihat cara mereka bertani di luar kota ini.

Chi Kung Huo Fo :  Walaupun tinggal di alam yang berbeda, tetapi pikiran dari para roh adalah tetap sama. Apa yang dikerjakan semasa hidup di dunia sekarang masih dilakukannya disini, maka itu dikatakan " Meninggal dengan membawa beban karma." Inilah keadaannya apabila pekerjaan pada kehidupan terdahulu tidak dilepaskan, begitu datang ke alam baka terpaksa harus melakukan pekerjaan yang sama.

Yang Sheng :  Lihat, ladang yang berada di luar kota ini sedang dikerjakan oleh para roh. Mereka menggunakan kedua tangan mereka untuk bercocok tanam, tidak ada sapi maupun mesin traktor yang membantu mereka.

Kepala Daerah :  Umat manusia setelah meninggal dunia, tidak bisa lagi bisa bersenang-senang seperti sewaktu masih hidup di dunia. Mereka harus menggunakan kedua tangan mereka untuk bekerja demi melangsungkan hidup.

Yang Sheng :  Bagaimana kehidupan sehari-hari dari para roh disini ?

Kepala Daerah :  Kehidupan dari para roh disini sama seperti kehidupan yang terdapat di dunia, mereka makan tiga kali sehari. Tetapi karena para roh masih memikirkan cinta dan nafsu, maka disini pun ada upacara pernikahan. Walaupun pekerjaan sehari-hari dari para roh sangat melelahkan, namun lama kelamaan mereka sudah terbiasa.

Yang Sheng :  Apakah mereka selamanya akan tinggal dan bekerja disini ?

Kepala Daerah :  Tidak, mereka juga ada batas umurnya. Setelah waktunya tiba, maka mereka akan pensiun dan reinkarnasi atau lahir kembali ke dunia.


Pakaian dan uang kertas
Yang Sheng :  Apakah pakaian kertas serta uang kertas emas, kertas perak dan barang-barang sembahyang yang dibakar oleh umat manusia di dunia akan diterima oleh mereka ?

Kepala Daerah :  Pertanyaan ini memang sering diperdebatkan di dunia dan saya akan menjelaskannya secara terperinci. Setelah umat manusia meninggal dunia, para anggota keluarganya akan membakar uang dalam bentuk kertas emas, kertas perak dan lain-lain. Maksudnya supaya dapat dipakai oleh leluhur mereka, namun kebanyakan umat manusia yang meninggal dunia memiliki dosa, sehingga mereka harus masuk ke penjara alam neraka untuk menjalani hukuman maka neraka tidak dapat menerima persembahan tersebut. Ada pepatah mengatakan " Jika Nasib baik Sudah Tiba, Tanah Akan Berubah Menjadi Emas."Contohnya di alam dunia terutama di daeerah kota, setiap meter tanah bisa berubah harga dan mendatangkan uang karena harganya semakin mahal, maka itu dikatakan tanah bisa berubah menjadi emas.

Hal ini memang merupakan kenyataan seperti halnya dengan kertas emas dan kertas perak yang setelah dibakar akan menjadi abu dan kembali tertanam di dalam tanah, maka itu dikatakan tanah dapat menghasilkan emas. Kertas emas begitu dibakar oleh api akan menjadi abu, namun emasnya tidak akan hilang. Kini abunya tertanam di dalam tanah dan dibasahi oleh hawa air maka akan terjadi kandungan dari Lima Unsur ( emas, kayu, air, api dan tanah ). Hawa inilah yang diterima oleh para roh, setelah menghirup hawa dari uang kertas emas atau kertas perak yang dibakar oleh anak dan cucunya keadaan mereka akan seperti umat manusia yang memakan vitamin sehingga mereka menjadi lebih bersemangat.


Yang Sheng :  Mengapa para leluhur yang sudah meninggal dunia, ada yang datang ke dalam mimpi anak dan cucunya dan meminta mereka membakarkan uang kertas untuk mereka ?

Kepala Daerah :  Sebenarnya yang dihirup oleh para roh adalah Hawanya. Makanan persembahan tidak akan dimakan atau ditelan oleh para roh, tetapi para roh hanya menghirup Hawa dari benda-benda persembahan tersebut. Para roh yang menetap di alam baka karena harus bekerja dengan menggunakan tangan sendiri, maka mereka sering merasa capek atau para roh yang setelah dihukum di penjara neraka hawa rohaninya menajdi lemah. Maka itu roh mereka kembali ke dunia untuk meminta makanan atau uang dari anak cucu mereka. Maksudnya mereka meminta dicukupi hawa rohaninya. Karena itu jika mau membakar kertas emas atau kertas perak dan sebagainya tidak usah banyak-banyak, cukup secukupnya saja sebagai tanda berbakti.

Karena walaupun anak dan cucunya adalah orang kaya, tapi para leluhur yang sudah meninggal tidak akan bisa turut menikmatinya. Maka itu, dari dulu umat manusia mengadakan upacara sembahyang leluhur hanya untuk menenangkan rohani dari para roh. Persoalan membakar uang kertas emas dan kertas perak untuk meningkatkan hawa mereka memang ada gunanya, namun jangan membakar terlampau banyak karena mereka tidak dapat menghirup sebegitu banyak hawa dalam satu waktu sehingga akan sia-sia saja dan juga merupakan suatu pemborosan. Sekarang umat manusia harus tahu bahwa para roh hanya menghirup hawa dari pembakaran kertas tersebut. Kertas emas dan kertas perak bukan digunakan untuk membeli sesuatu, karena di alam baka terdapat alat pembayaran yang lain yang tidak dapat dipersembahkan oleh umat manusia di dunia.


Chi Kung Huo Fo :  Pembakaran dari kertas emas dan kertas perak hanya akan bermanfaat bagi para roh biasa. Bagi para roh yang berdosa tentu tidak dapat menerimanya karena mereka sedang menjalani hukuman di penjara neraka. Apabila umat manusia bersedia berbuat amal kebaikan semasa masih hidup di dunia atau melakukan praktek membina diri hingga mencaapi kesempurnaan, maka setelah meninggal dunia roh mereka dapat pergi ke langit, tidak perlu ditambah hawa lagi. Saya harap para umat manusia dapat memahami hal ini dan berniat untuk melakukan perbuatan baik setiap hari.



Yang Sheng :  Benar apa yang dikatakan oleh guru Chi Kung. Umat manusia lebih baik berbuat amal sendiri dan melatih diri untuk menjauhkan diri dari segala perbuatan jahat atau perbuatan yang dapat merugikan makhluk hidup. Janganlah mengharapkan anak dan cucunya membakar uang kertas emas dan kertas perak untuknya, karena produksi dari kertas emas dan kertas perak yang terdapat di dunia mutunya tidak bisa dijamin. Kalau kwalitasnya tidak bagus, bagaimana ?


Chi Kung Huo Fo :  Ha...ha..ha, pabrik yang memproduksi uang kertas alam baka memang banyak. Kebanyakan dari mereka hanya mau mencari untung besar, bahan-bahannya sudah banyak dikurangi, jika setelah dibakar hasilnya tidak bagus bisa celaka !



Yang Sheng :  Para roh yang terdapat di Daerah Penduduk Roh Biasa, apa bedanya dengan para roh yang berdosa ?



Kepala Daerah :  Para roh yang terdapat di Daerah Penduduk Roh Biasa lebih bebas, namun jika mereka mau pergi ke dunia mereka harus meminta ijin dulu. Jika ketemu bulan ketujuh lunar "Cit Gwee" mereka boleh bergiliran pergi keluar, tetapi para roh yang berdosa keadaannya berbeda mereka harus menerima hukuman di penjara neraka setiap saat dan tidak diizinkan keluar terkecuali hari peringatan kematiannya atau ada urusan yang istimewa barulah diijinkan untuk keluar. Jika bertemu bulan ketujuh lunar "Cit Gwee", hanya para roh yang dosanya ringan diizinkan keluar untuk berjalan-jalan atau menerima persembahan.



Yang Sheng :  Oh, begitu.

Chi Kung Huo Fo :  Saya benar-benar mengharapkan umat manusia di dunia agar benar-benar berdoa kepada para Buddha serta menjalankan ajaran dari Buddha Dharma. Sehingga setiap saat mereka bisa mawas diri, jangan sampai berbuat kesalahan dan berusaha untuk memahami hukum kebenaran. Ketahuilah, sesungguhnya tubuh manusia adalah badan Palsu. Kondisi dari badan manusia tercipta karena pengaruh karma dari kehidupan yang terdahulu. Maka itu pada kehidupan yang sekarang ini, umat manusia harus insaf untuk segera melatih diri berbuat kebajikan atau melakukan perbuatan yang memberi manfaat terhadap semua makhluk hidup dan menjalankan 5 Sila yaitu :
1. Jangan melakukan pembunuhan terhadap segala jenis makhluk hidup.
2. Jangan mengambil benda apapun yang bukan milik sendiri.
3. Jangan membohongi siapapun.
4. Jangan melakukan perbuatan asusila.
5. Jangan makan apapun yang bisa menimbulkan ketagihan.

5 sila ini harus diingat dan jangan sekalipun melanggarnya dan untuk mengumpulkan Pahala umat manusia dapat melakukan perbuatan yang Mulia seperti : Melepaskan satwa ke alam bebas, memberi bantuan kepada fakir miskin atau orang yang tertimpa bencana, berdana mencetak kitab ajaran kebaikan untuk menasehati umat manusia, membaca Sutra ajaran Sang Buddha utnuk menambah kebijaksanaan, melafalkan nama-nama dari para Buddha untuk menenangkan pikiran dan sekaligus mengembangkan Sifat Kebuddhaaan yang telah ada di dalam hati setiap umat manusia, bervegetarian utnuk membersihkan jasmani dari hawa yang tidak murni, berusaha mengembangkan cinta kasih serta berdoa kepada Amitabha Buddha dengan menyatakan bahwa setelah berakhirnya kehidupan di dunia ini berniat untuk lahir di alam Buddha atau di alam Surga.

Janganlah melekat pada sifat kebiasaan duniawi yang berakibat setelah meninggal dunia, harus masuk ke Daerah Penduduk Roh Biasa untuk melanjutkan pekerjaan yang dulu, hal ini tidak ada manfaatnya. Tujuan dari kehidupan di alam manusia adalah mempersiapkan diri untuk Lahir di Alam Surga atau di Alam Buddha yaitu dengan menjalankan 5 Sila dan melakukan perbuatan-perbuatan yang Mulia seperti yang telah saya sebutkan tadi. Apabila umat manusia tidak segera menyadari tujuan dari kehidupan ini, maka proses tumimbal lahir akan berputar terus. Kalau sudah begitu keadaannya, kapan lagi dapat kembali ke surga ? Hari ini waktu kita sudah habis. Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang.

Kepala Daerah :  Perintahkan para pejabat berbaris untuk mengantarkan tamu.

Yang Sheng :  Terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh Kepala Daerah, kami permisi dulu.

Chi Kung Huo Fo :  Pada kesempatan ini, saya ingin memberitahukan umat manusia bahwa : Bila suatu perbuatan setelah selesai dilakukan tidak membuat seseorang merasa menyesal, maka perbuatan itu adalah perbuatan yang baik dan beliau akan menerima buah dari perbuatannya dengan hati yang gembira dan puas. Bila suatu perbuatan setelah selesai dilakukan membuat seseorang merasa menyesal, maka perbuatan itu tidak baik dan beliau akan menerima akibat dari perbuatannya dengan ratap tangis dan wajah yang berlinang air mata, maka itu jauhkan dirimu dari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.

Yang Sheng  saya harap kamu dapat selalu mengingat hal ini setiap kamu ingin melakukan sesuatu perbuatan. Sang Buddha telah memberikan jalannya yaitu 8 Jalan Utama, tidak ada jalan lain yang dapat menuntun kepada kemurnian pandangan, bila kamu mengikutinya penderitaanmu akan berakhir. Karena para Buddha telah mempelajari bagaimana caranya menghilangkan duri-duri kebodohan dan membabarkan Delapan Jalan Utama ini. Engkau sendirilah yang harus berusahaa untuk mempraktekkan Delapan Jalan Utama ini dalam kehidupan sehari-hari. Para Buddha hanya mengajarkan jalannya. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng  turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk ke badannya ).

Bersambung ke : Perjalanan Ke 60, Mengunjungi Kantor Pengumpulan Pahala, Bagian Memberi Pahala Dan Bagian Memberi Hukuman.

Tidak ada komentar:
Write komentar