Fitnah dan gosip bisa menghancurkan seseorang. Fitnah sangat kejam dan
orang yang menyebarkan rumor tersebut juga sangat kejam, penganiayaan
yang diderita oleh fitnah rumor sangat besar.
Lumpur akhirnya akan mengering, terkelupas dan berubah menjadi debu, giok tetap akan kembali menjadi sepotong giok yang indah, sama sekali tidak rusak.
Sedangkan rumor tetap rumor, kegunaan rumor adalah menyakit orang lain,
korban dari rumor tetap akan menderita, itu sudah pasti terjadi.
Tetapi, siapakah korban rumor yang terakhir?
Ada sebuah kisah, jalan satu-satunya yang harus dilalui oleh
pedagang dari Timur-Barat adalah melalui padang pasir. Tetapi oleh karena mereka tidak
dapat menemukan oasis ( Mata air ), banyak orang yang mati ditengah perjalanan.
Pada suatu hari kafilah dari Timur di serang badai pasir di tengah
padang pasir. Beberapa orang dalam keadaan kekacauan di tengah badai
terpencar dari rombongannya dan tersesat ditengah gurun. Ketika mereka
hampir meninggal, mereka bertemu dengan sebuah oasis. Air dari oasis
yang murni dan manis menyelamatkan nyawa mereka, membantu mereka keluar
dari gurun pasir.
Mereka sangat berterima kasih kepada Tuhan yang pengasih, mereka lalu
mengabarkan kepada kafilah-kafilah serta wisatawan yang melewati daerah
gurun dan semua yang mendengar berita ini sangat gembira.
Ketika berita ini menyebar sampai di sebuah kota kecil di pinggiran
gurun pasir, hal ini membuat marah seorang hakim yang menjadi kaya raya karena
ia berdagang kepada para kafilah yang lewat.
Hakim itu khawatir setelah orang mendengar kabar tentang oasis tersebut
tidak akan membeli airnya lagi. Dia melihat para kafilah dengan santai
dan gembira berjalan ke gurun pasir tanpa dibebani air yang berat lagi,
hakim tersebut sangat membenci oasis.
Pada suatu malam, hakim memikirkan sebuah jebakan yang mematikan. Dia
lalu menyewa bandit di kotanya. Hakim itu menyuruh mereka menyebarkan
gossip dengan mengatakan air yang berasal dari oasis dipadang pasir
mengandung racun, setelah diminum akan membuat orang menjadi gila dan
mati. Pada saat bersamaan dia juga memenjarakan dan menghukum penduduk
yang mengatakan tentang oasis tersebut.
Banyak orang yang tertipu oleh rumor yang berbahaya ini, mereka percaya
kepada omong kosongnya. Kafilah-kafilah yang melewati gurun pasir tidak
berani mendekati oasis tersebut dan banyak orang yang mati kehausan.
Banyak kafilah terpaksa membeli air dari hakim tersebut, membuat hakim
tersebut menjadi kaya karena rumornya.
Walaupun demikian, fakta sebenarnya dari oasis tidak bisa di blokir
sama sekali, tersebar di antara rakyat. Orang yang tidak percaya kepada
rumor mendapat banyak keuntungan karena mendapat pasokan air dari oasis.
Hakim dan para bandit tidak berhenti menyebarkan rumor, maksudnya
supaya orang-orang menjauhi oasis. Sedangkan penduduk yang baik hati
menjauhi dan meninggalkan mereka. Para khafilah karena kewalahan
menanggung beban biaya air yang terlalu besar, akhirnya mencari jalan
memutar tidak melewati kota tersebut lagi.
Kemudian omzet penjualan dari hakim semakin hari semakin merosot.
Akhirnya pada suatu hari terjadi badai pasir tujuh hari tujuh malam,
hakim dan para bandit serta seluruh kota tertelan oleh badai pasir
menghilang dari muka bumi ini.
Oasis yang berada dipadang pasir sama sekali tidak cedera dan rusak,
tetap mengeluarkan air yang jernih dan manis, dia telah menyelamatkan
orang-orang yang menghargainya yang tidak termakan rumor tersebut.
Kisah oasis di padang pasir ini membuat kita
mendapatkan sebuah jawaban yang sangat jelas, yaitu siapakah orang yang
benar-benar disakiti oleh fitnah? jawabannya adalah orang yang
menciptakan fitnah, yang membantu menyebarkan fitnah serta orang yang
percaya kepada fitnah tersebut.
Ini adalah kesimpulan dari yang dapat dilihat oleh orang. Tetapi kenyataannya tidak demikian, fitnah memang kejam, dan orang yang menyebarkan rumor lebih kejam lagi. Tetapi, korban dari fitnah bukanlah orang yang benar-benar menderita.
Ini adalah kesimpulan dari yang dapat dilihat oleh orang. Tetapi kenyataannya tidak demikian, fitnah memang kejam, dan orang yang menyebarkan rumor lebih kejam lagi. Tetapi, korban dari fitnah bukanlah orang yang benar-benar menderita.
Tidak ada komentar:
Write komentar