Dengan tetap menjaga
perilaku adalah sifat pria yang bermoral. Terlebih lagi setelah
mendapat pengaruh dari lingkungan yang buruk tetapi dapat tetap menjaga
kemurnian hari. Maka seumur hidup akan terlindungi dari malapetaka,
bahkan mendapat anugerah dan rejeki yang berlimpah. Jaman kita sekarang
memang sudah berubah, tetapi hukum karma tetap sama dari dulu sampai
sekarang.
Menjadi orang yang bersih, melaksanakan pekerjaan menurutkan aturan yang ada, merupakan batasan yang paling mendasar. Setelah mempunyai batasan yang mendasar ini, barulah bisa memunculkan sifat sejati manusia yang lebih banyak dan baru bisa menjauhkan diri dari ke tidak praktisan yang lebih banyak.
Menjadi orang yang bersih, melaksanakan pekerjaan menurutkan aturan yang ada, merupakan batasan yang paling mendasar. Setelah mempunyai batasan yang mendasar ini, barulah bisa memunculkan sifat sejati manusia yang lebih banyak dan baru bisa menjauhkan diri dari ke tidak praktisan yang lebih banyak.
Untuk mempertahankan batasan yang paling mendasar ini, memang tidak mudah, namun asal memiliki kemauan yang kuat, maka saya rasa juga tidak akan sesulit apa yang kita bayangkan.
Seorang pria dapat disebut bersih, jika dia bersikap jujur dan berlapang dada terhadap keluarga, terhadap sahabat dan terhadap teman sejawat. Dapat mengemban tanggung jawab yang seharusnya dia pikul, tidak memiliki sifat-sifat yang tidak baik seperti, selalu iri terhadap orang lain, berkhianat, mengelabui orang, berbicara manis untuk mencelakakan orang, berbicara tidak sesuai dengan norma nurani, senang menjilat dengan bualan, dan sebagainya.
Pria yang baik, dalam
keluarga ia adalah seorang suami, seorang ayah yang baik. Di kantor, dia
merupakan bawahan, atasan maupun teman sejawat yang baik. Diantara
teman, dia merupakan seorang teman yang dapat dipercaya, sebagai sahabat
sejati yang senantiasa siap mengulurkan tangan membantu teman yang
dalam kesulitan.
Pria semacam ini acapkali
bukanlah seorang tokoh terkemuka dalam masyarakat, juga bukan seorang
pedagang yang kaya raya, juga bukan seorang pejabat tinggi atau tokoh
penting.
Kemungkinan dia adalah
seorang pria dengan ekonomi yang pas-pasan, dia mungkin adalah salah
satu diantara orang-orang yang harus mengayuh sepedanya untuk pergi ke
kantor, dia mungkin juga adalah seorang ayah yang senantiasa mengantar
dan menjemput anaknya pergi ke sekolah dalam keadaan cuaca yang
bagaimanapun juga.
Jika pria ini berjalan ke
dalam kerumunan masyarakat, dia akan segera lenyap dari pandangan Anda.
Akan tetapi keluarga atau masyarakat yang memiliki pria semacam ini,
akan benar-benar mantap dan damai.
Jika mengatakan seorang pejabat ini bersih, adalah mengatakan bahwa pejabat tersebut jujur dan tulus (tidak korupsi), melakukan segala hal dengan adil, prinsip dipertahankan dengan teguh dan tidak semena-mena menggunakan kekuasaan, tidak mau bersangkutan dengan segala jenis hal yang berhubungan dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Pejabat semacam ini mungkin posisi jabatannya tidak tinggi, mereka juga jarang sekali menduduki posisi yang selalu ingin disanjung dan dijilat orang.
Ketika dia turun dari jabatan, orang-orang yang berada di sekitarnya akan memberikannya predikat : " Pejabat yang baik."
Jika mengatakan seorang pejabat ini bersih, adalah mengatakan bahwa pejabat tersebut jujur dan tulus (tidak korupsi), melakukan segala hal dengan adil, prinsip dipertahankan dengan teguh dan tidak semena-mena menggunakan kekuasaan, tidak mau bersangkutan dengan segala jenis hal yang berhubungan dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Pejabat semacam ini mungkin posisi jabatannya tidak tinggi, mereka juga jarang sekali menduduki posisi yang selalu ingin disanjung dan dijilat orang.
Ketika dia turun dari jabatan, orang-orang yang berada di sekitarnya akan memberikannya predikat : " Pejabat yang baik."
Ada seorang pejabat yang
jabatannya tidak seberapa tinggi, dia selalu menolak segala bentuk
sumbangan yang ingin diberikan kepadanya secara halus. Seorang teman
yang bermaksud baik mengingatkannya, “Air yang jernih tidak ada ikannya,
orang yang bersih tidak ada temannya.” Akan tetapi pejabat ini
tetap berpendirian seperti semula, ia hanya menjawab, “Yang saya
inginkan adalah kenyenyakan dalam tidur.”
Ini adalah sebuah kisah
nyata, dan sekarang pejabat itu sudah pensiun selama puluhan tahun. Saya
bertanya pada diri sendiri, seandainya pejabat itu menjadi pejabat di
jaman sekarang ini, apakah dia masih bisa mempertahankan prinsipnya itu?
Dalam satu tempat atau satu lingkungan, jika terdapat lebih banyak
orang yang bersih, maka tempat atau lingkungan tersebut bisa menjadi
lebih cerah dan menyejukkan.
Kalau semua orang
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing,
menurutkan aturan dan prosedur yang berlaku, semua dilakukan secara
terbuka dan jujur, mana yang harus dilakukan maka pasti dilaksanakan,
dengan sendirinya hati manusia menjadi baik, masyarakat akan menjadi
tenang dan aman.
Tidak ada komentar:
Write komentar