Murni
dan baik hati, sesungguhnya adalah saripati paling berharga dari dalam
lubuk hati. Di dalam sifat manusia, ada kemurnian, baru ada ketulusan,
ketulusan berasal dari kemurnian.
Kemurnian
bisa membuat jiwa seseorang menjadi bersih, sedangkan baik hati bisa
membuat jiwa seseorang menjadi mulia.
Hati yang murni dan bajik bukan hanya terdiri dari kesederhanaan dan kesejatian yang tulen, ia adalah semacam taraf spiritual yang paling mulia. Oleh karena itu, jikalau seseorang memiliki sebuah hati yang murni dan bajik, maka ia pasti adalah salah seorang dengan akhlak paling mulia.
Hati yang murni dan bajik bukan hanya terdiri dari kesederhanaan dan kesejatian yang tulen, ia adalah semacam taraf spiritual yang paling mulia. Oleh karena itu, jikalau seseorang memiliki sebuah hati yang murni dan bajik, maka ia pasti adalah salah seorang dengan akhlak paling mulia.
Dalam kitab Tiga Aksara (San Zi Jing—kitab kuno Tiongkok yang mengajarkan budi pekerti –red)
dikatakan : Manusia pada saat dilahirkan, watak-asalnya adalah baik
hati; watak-asal baik hati semacam ini tidak memiliki perbedaan berarti,
tetapi dalam masa proses pertumbuhan, setiap orang dikarenakan punya
lingkungan kehidupan dan kondisi pendidikan yang berbeda, sifat dan
kebiasaan setiap orang menjadi menuju ke arah yang berbeda, kebiasaan
hidup dan perbedaan karakter masing-masing lantas semakin lama semakin
jauh.
Jikalau
ditelantarkan dan tidak dididik dengan baik, maka karakternya akan
berubah. Kemurnian di dalam sifat manusia berasal dari dasar pokok jiwa,
berbagai konsep di dalam masyarakat bisa saja membuat pikiran seseorang
berubah menjadi begitu kompleks.
Ada yang
membagi kemurnian menjadi 2 kelompok : pertama, kemurnian primitif ala
anak-anak. Jiwa bayi yang belum berkembang, di dalam hatinya tiada batin
yang rumit, putih bersih tiada cela. Kedua, kemurnian ala kembali ke
muasal.
Para
arif bijaksana dalam bidang spiritualitas di dunia ini semuanya melalui
kepercayaan, perenungan dan melakukan kultivasi diri, telah membuang
pikiran rumit dan konsep manusia, pada akhirnya kembali ke jiwa pokok
yang sejati, inti terdalam dari relung hati dan sifat kemanusiaannya
pada balik ke kondisi kesejatian yang murni dari kehidupan pada tahap
permulaan.
Jikalau
masyarakat zaman modern ini diumpamakan sebagai sebuah bejana pewarna
besar atau sekolam air keruh, orang yang berhati baik dan murni adalah
bagaikan bunga lotus di dalam air. Dahulu di kampung halaman tempat
tinggal saya, tempat yang berair selalu terdapat bayang-bayang bunga
lotus.
Dengan
kewajaran sifat surgawi, lotus nampaknya jauh lebih cantik apabila
dibandingkan dengan tanaman air lainnya. Muncul dari lingkungan lumpur
keruh tapi tidak terkontaminasi dan di dalam lingkungan yang begitu
kotor masih bisa menjaga diri dengan bersih, begitu mulianya!
Sejak
kecil saya suka mengamati lotus yang sedang mekar di dalam kolam lotus,
karena hati saya mengagumi keindahan bunga lotus dan jiwa yang bijak nan
agung. Di atas air hijau telaga, daun lotus berjejer bagai penutup.
Seluruh kolam lotus terlihat bagaikan sebuah daratan hijau, selapis demi selapis mengembang dan mengembang, sesekali di antara celahnya terdapat bunga lotus putih ataupun pink yang menjulur keluar.
Seluruh kolam lotus terlihat bagaikan sebuah daratan hijau, selapis demi selapis mengembang dan mengembang, sesekali di antara celahnya terdapat bunga lotus putih ataupun pink yang menjulur keluar.
Di dalam
kolam lotus mengalir keindahan yang membuat hati lega dan jiwa
tenteram, setiap orang yang berjalan melewati kolam lotus, asalkan sifat
ilahinya belum sirna, siapapun tidak akan mampu melawan karismanya,
hanya mampu tenggelam di antaranya demi dapat menikmatinya secara
berkesinambungan.
Manusia
yang mencintai lotus, menulis syair lotus dan melukis lotus sejak zaman
dahulu hingga sekarang, meminjam lotus untuk melantunkan tekad hati yang
jernih nan jauh yang berkarakter anggun dan bersih. Bunga lotus membuat
jiwa para seniman dan kehidupan sehari-hari memperoleh peningkatan.
Bunga
Lotus mekar di dalam syair dan lukisan zaman kuno dan kini di Tiongkok
maupun luar negeri, bermakna anggun bersih dan suci murni.
Bunga
lotus yang bersih dan sederhana adalah tema ideal keindahan tertinggi
yang dikejar oleh para seniman, dikala perasaan sentimental bunga lotus
dan para seniman menyatu serta bertautan sukmanya, telah menembus
keruwetan dan kekisruhan dunia, telah memasuki kedalaman maya dan relung
hati bunga lotus. Itu adalah dunia ego, sekaligus dunia tanpa ego.
Kepekatan minggir, kekeruhan menyingkir, tiada suka tiada risau, tiada
hidup dan mati. Taraf pikiran seperti ini, tidak bisa dicapai oleh orang
sembarangan.
Kultivator di dunia manusia sepenuhnya telah membuang karir-reputasi-materi-kepentingan dan marah-benci-dendam-sentimentil, maka hatinya yang bajik tulen bisa sebersih bunga lotus, tubuhnya pun bisa bertransformasi menjadi bunga lotusnya manusia.
Bunga
lotus adalah produk materi dari kesadaran sesaat hasil perjumpaan dunia
langit dan dunia manusia, ia adalah sebuah lentera di dalam hati manusia
yang bersih murni, yang dari dalam sinar matanya memancarkan cahaya
cemerlang yang bersih berkilauan.
Jika
kita melihat citra Buddha dan Bodhisatva dalam agama Buddha selalu duduk
di atas singgasana bunga lotus, berwajah damai dan welas asih,
penyelamat umat manusia. Pertumbuhan dan mekarnya bunga lotus memberikan
semacam kesadaran di bawah pohon Bodhi yang tercerahkan spontan. Bunga
lotus adalah cermin dari lubuk hati, hanya hati yang bajik dan murni
baru dapat melihat kesucian bunga lotus, barulah dapat menyadari
kebenaran sejati kehidupan.
Biarkan
kehidupan beralih menjadi sekuntum bunga lotus, mengungguli segala
tindakan heroik di dunia; biarkan kehidupan beralih menjadi sekuntum
bunga lotus, itu barulah kesadaran agung yang sejati; biarkan kehidupan
beralih menjadi sekuntum bunga lotus, itulah peningkatan jiwa dan roh
yang terindah di dalam dunia! (Guang Ming )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar