Menurut kata para bijak, walaupun setiap hari kita
menerima kedatangan fajar baru setiap hari, sebenarnya fajar itu
memberitahu kepada manusia bahawa setiap hari ia adalah fajar yang
berbeza.
Fajar hari yang lalu itu tetap telah pergi dan tidak akan kembali lagi, oleh itu kita haruslah memanfaatkan kedatangan fajar setiap hari dengan sebaik-baiknya."
Fajar hari yang lalu itu tetap telah pergi dan tidak akan kembali lagi, oleh itu kita haruslah memanfaatkan kedatangan fajar setiap hari dengan sebaik-baiknya."
Mungkin banyak diantara kita, yang berharap waktu itu segera berlalu,
dan bergegas tiba pada waktu yang kita harapkan serta inginkan. Namun sayang, tak semua mampu mengerti, bahwa waktu yang akan dan terus berlalu itu takkan pernah bisa kembali lagi.
Mungkin akan lebih baik jika kita bisa menikmati dan mensyukuri setiap detik waktu yang terus berjalan dan takkan kembali ini. Jika memang kita berada di waktu yang tak nyaman untuk kita singgahi dan
jalani, biarkanlah, teruslah berjalan, lakukanlah hal-hal yang bisa
membuat kita dan sekitar kita tersenyum bahagia.
Mungkin dengan melakukan hal itu, bisa sedikit mengobati
ketidak-nyamanan yang kita rasakan karena waktu yang sudah berlalu tak akan pernah kembali selamanya.
Setiap orang pasti akan merasa sedih dan berduka ketika ia kehilangan hartanya, orang yang dikasihinya, namun mereka tak pernah menyayangkan umur yang terbuang
bertahun-tahun lamanya. Padahal umur kita di dunia sangat singkat. Baik buruknya kita mengisi umur tersebut akan menentukan kehidupan kita
selanjutnya.
Jika dapat memutar kembali jarum jam,
maka seluruh hidup saya akan mengalami perubahan yang radikal. Kata-kata
dan tindakan saya akan berubah menjadi lembut dan ramah. Ketika saya bisa memahami apa itu baik yang sejati, masa lalu yang
garang sekarang membuat saya merasa malu, kebanggaan dahulu pada hari
ini berubah menjadi gelisah.
Seperti pada suatu ketika, dengan marah saya berkata kepada seseorang, “Kenapa engkau demikian bodoh?” Orang itu sangat sedih dan menundukkan kepalanya. Jika dapat memutar kembali jarum jam, saya tidak akan menyakitinya, saya akan dengan penuh kesabaran menjelaskan kepadanya sekali, dua kali, tiga kali.
Ketika masa remaja, ada seorang yang mengungkapkan rasa cintanya
kepada saya, saya mengangkat kepala tinggi-tinggi, dengan sombong
berkata, “jangan mimpi”. Tidak tahu seberapa besar saya telah menyakiti
cintanya yang murni. Tidak tahu luka seberapa besar yang telah saya
ciptakan. Jika dapat memutar kembali jarum jam, saya pasti akan menghargai cinta
kasih dari orang lain, walaupun saya tidak mencintainya, paling tidak
saya tidak akan menyakiti hatinya.
Orang yang pernah saya sakiti sudah terlalu banyak, saya masih
beranggapan sifat terus terang saya adalah hal yang benar, sama sekali
tidak terpikir seberapa besar saya telah menyakiti orang lain. Sebuah
mulut, kita bisa menggunakannya untuk mengucapkan kata-kata yang lembut
dan ramah, kita juga bisa menggunakannya memaki dan menyakiti orang,
melukai orang lain adalah menciptakan karma untuk diri sendiri.
Pada suatu hari jika kita juga ditertawakan, dihina, barulah kita sadar, hutang harus dibayar, hutang budi harus dibayar dengan budi, melakukan kebaikan akan menerima kebaikan dan melakukan kejahatan harus menerima karma, ini adalah sebab akibat diantara manusia, yang selamanya tidak akan berubah.
Pada suatu hari jika kita juga ditertawakan, dihina, barulah kita sadar, hutang harus dibayar, hutang budi harus dibayar dengan budi, melakukan kebaikan akan menerima kebaikan dan melakukan kejahatan harus menerima karma, ini adalah sebab akibat diantara manusia, yang selamanya tidak akan berubah.
Saya sangat ingin “meminta maaf” kepada semua orang yang pernah saya
sakiti, tetapi waktu tidak dapat diputar kembali, mungkin orang
tersebut selama hidup ini saya tidak akan bertemu lagi dengannya. Tetapi
harapan didalam hati saya adalah semoga mereka dapat berkultivasi,
dapat terlepas dari kesengsaraan duniawi dan dapat mencapai kebahagian
surgawi.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar