Pada masa dinasti Qin, di kota Shunyi ada seorang pedagang kaya
bermarga Xue, dia memiliki seorang putra bernama Xue Qingyu. Pembantu
keluarga ini juga memiliki seorang putra bernama Li Fu. Atas permintaan Li kepada majikannya maka anaknya Li Fu dan Xue Qingyu
bersama-sama pergi ke sekolah dan selalu bermain bersama.
Ketika Li Fu berusia 14 tahun, pada suatu malam dia bermimpi, pintu
surga terbuka, ada 2 orang dewa yang turun ke bumi, salah seorang Dewa
sambil menunjuk ke arah Xue Qingyu bertanya kepada Dewa yang lain,
“Bagaimana dengan dia?”
Dewa yang ditanya menjawab, “Dia seorang yang mempunyai pahala dan
berkah besar, pada usia 17 tahun dia akan menjadi sarjana, pada usia 19
tahun menjadi pejabat tinggi, seumur hidup dia akan hidup dengan mewah.”
Lalu dia menunjuk ke arah Li Fu dan bertanya. Dewa yang ditanya menjawab
“Dia adalah seorang yang bernasib susah, seumur hidup akan hidup susah
dan tidak akan menjadi pejabat.”
Setelah selesai berkata kedua dewa tersebut terbang kembali ke langit,
pintu surga segera tertutup. Li Fu setelah bangun merasa sangat gelisah,
dan menceritakan mimpinya kepada kedua orang tua serta temannya.
Setelah beberapa tahun kemudian, benar saja Xue Qingyu diusia 17 tahun
menjadi sarjana, sedangkan Li Fu pada saat itu sudah tidak sekolah lagi,
dia mulai menjadi petani. Tetapi Xue Qingyu orangnya licik dan brutal,
melakukan berbagai macam kejahatan, setelah menjadi sarjana kemudian
menjadi pejabat yang berpangkat tinggi, kelakuannya semakin kejam dan
tamak selalu menyakiti rakyat.
Li Fu berpikir Xue Qingyu yang melakukan segala kejahatan pasti akan
segera mendapat balasan, tetapi kenyataannya Xue Qingyu hidup sampai 70
tahun, harta kekayaannya melimpah, keturunannya juga sangat banyak,
sedangkan dirinya sendiri seumur hidup susah, belum punya istri dan akan
segera meninggal.
Banyak orang karena berbuat berbagai macam kejahatan tidak segera
mendapat balasan, sehingga banyak orang meragukan apakah benar berbuat
jahat akan mendapat karma, berbuat baik akan mendapat pahala?” Li Fu
adalah salah seorang yang meragukan hal ini, hatinya merasa sangat tidak
adil, dia ingin pergi ke akhirat melihat kejadian yang sebenarnya.
Pada hari kematian Xue QIngyu, Li Fu juga meninggal, dia datang ke
akhirat. Dia melihat Xue Qingyu di akhirat masih mendapat pelayanan
khusus dan dihormati, sehingga dia semakin merasa tidak adil lalu
bertanya kepada raja akhirat, raja akhirat membuka sebuah buku yang
tebal, di dalamnya mencatat segala kebaikan dan kejahatan Xue Qinyu.
Raja akhirat berkata, “Di kehidupan yang lampau dia telah mengumpulkan
banyak pahala, pada kehidupan sekali ini dia telah berbuat banyak
kejahatan sehingga menghabiskan banyak pahala, tetapi masih bersisa
banyak, di kehidupan yang akan datang dia masih bisa menikmati hidup
yang senang dan kaya, tetapi tidak sebesar kekayaan dan kesenangan
seperti di kehidupan yang lalu. Sedangkan perbuatan jahatnya, masih
belum saatnya mendapat balasan.”
Raja akhirat juga menggatakan kepada Li Fu "Pada kehidupan yang lalu
engkau tidak pernah berbuat kebaikan dan mengumpulkan pahala, sehingga
di kehidupan ini engkau seharusnya miskin dan menderita, tetapi karena
pada kehidupan ini engkau selalu berbuat baik, sehingga engkau bisa
hidup berkecukupan, sudah cukup lumayan, di kehidupan yang akan datang
engkau akan menikmati kekayaan dan makmur.”
Raja akhirat sengaja membiarkan Li Fu dan Xue Qingyu bersama-sama
reinkarnasi, Xue Qingyu reinkarnasi pada sebuah keluarga kaya, sedangkan
Li Fu reinkarnasi pada sebuah keluarga menengah.
Xue Qingyu setelah dewasa menjadi walikota yang selalu menganiaya dan
menekan rakyat, tamak, koruptor serta pada suatu kasus dia menghukum
seorang tahanan dengan mengorek kedua matanya, dan pada kasus lain
memotong kaki seorang tahanan. Pada usia 70 tahun dia meninggal karena
penyakit.
Sedangkan Li Fu pada kehidupan sekali ini selalu membantu orang dan
berbuat berbagai kebaikan, dan mulai rajin berkultivasi, pada saat Xue
Qingyu meninggal, kultivasinya sudah mencapai tingkat tinggi, arwahnya
sudah bisa meninggalkan raga, ketika dia pergi ke akhirat melihat
kejadian yang terjadi. Dia melihat Xue Qingyu yang disiksa di akhirat, di
buku tercatat pahala yang dilakukan Xue Qingyu telah dinikmati sampai
habis, ketika menjadi pejabat mengorek mata orang, dan memotong kaki
orang.
Perbuatan Xue Qingyu tersebut telah mengumpulkan karma jahat yang tak
terhingga, sehingga sekarang dia dihukum dan disiksa di akhirat untuk
membayar semua karma-karmanya. Serta dijatuhkan hukuman pada kehidupan
yang akan datang menjadi orang yang sangat miskin, kedua belah mata
buta, tidak mempunyai kaki, setiap hari mengemis di jalanan, hidupnya
akan sangat menderita.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar