Seseorang yang memperlakukan orang dengan kasih dan berkemanusiaan akan bertindak sesuai kebenaran. Ia tidak akan membiarkan orang lain mempengaruhinya tetapi ia membuat fondasi hidupnya sendiri.
Mengapa membiarkan diri terjebak kemasyuran dan kekayaan ?
Mengapa membiarkan diri terjebak kemasyuran dan kekayaan ?
Tujuan memperoleh pengetahuan adalah memelihara karakter seseorang. Tetapi orang
yang hanya mengejar pengetahuan sebagai tujuan akhir, akan kehilangan makna pendidikan.
Sifat manusia pada dasarnya baik tetapi sering di tutup keinginan-keinginan, sehingga mendadak kehilangan daya lihatnya.
Ditolong orang lain dan berbuat salah, tidak boleh dilupakan. Sebaliknya menolong orang dan
menolong orang dan diperlakukan tidak baik harus dilupakan. Inilah hukum hubungan yang harmonis.
Jika pengetahuan di gunakan dengan baik, akan bermanfaat. Tetapi orang jahat akan menggunakan pengetahuan pengetahuan untuk berbuat kejahatan.
Setiap kebenaran bermakna tetap dan nyata. Tujuan belajar adalah memahami semangatnya dan bukan hasilnya.
Bila seseorang merasa sedih, ia harus bangkit untuk tak kehilangan harapan. Bila masalah teratasi, akan ada damai di hati. Seseorang yang congkak lupa rintangan dan mengalami kemunduran.
Bila ditarik, yang bungkuk tidak dapat di rentangkan lagi. Bila penuh, bulan tidak dapat lebih terang lagi. Orang yang tahu batas tahu rasa puas. Ia tidak jauh dari jalannya.
Baik buruknya segala sesuatu di dunia, tergantung pandangan seseorang.
Mereka yang berbuat buruk dan takut ketahuan hati nuraninya tertekan. Mereka harus diberi kesempatan bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Mereka yang berjasa dengan berharap pujian, pada dasarnya busuk.
Jangan takut bila punya salah dan kekurangan. Lebih buruk lagi bila tahu salah tetapi tidak memperbaikinya.
Bila ketamakan muncul, pengetahuan intuitif seseorang tentang yang baik ambruk. Maka ia tak dapat membedakan benar dan salah sehingga muncul ketidak-acuhan dan kebodohan.
Godaan dari luar membuat seseorang lupa daratan sedangkan ketamakan membuat
orang bodoh. Orang harus waspada selalu agar kemurnian sifatnya terpelihara.
Surga dan neraka bukanlah tempat dimana orang akan pergi setelah mati, melainkan di sini dan sekarang. Baik dan jahat semuanya ada dalam pikiran, dan pintu kesurga atau neraka akan terbuka untukmu kapan saja.
Jika engkau menggunakan kata kata untuk menjelaskan, akan ada salah. Jawaban paling lengkap ada dalam pertanyaan itu sendiri.
Langit adalah adil, dan tidak ada orang yang dikecualikan. Yang bisa menolong dirimu adalah dirimu sendiri.
Mereka yang terburu buru mengharapkan hasil, cenderung tidak mendapatkan apapun pada akhirnya. Perhatian pada peristiwa sehari hari adalah jalan keluarnya.
Dimana ada pengetahuan dan perasaan kalah dan menang, kegembiraan dan kesedihan
juga ada. Berhasil mengatasi baik dan buruk, kalah dan menang, adalah keberuntungan sejati.
Kebanyakan orang hanya mencari status dan kekayaan, tetapi di dalam dunia ini berapa banyak yang bisa diperoleh ? Bintang-bintang, dan bulan, gunung-gunung dan air mengalir, setiap kuntum bunga dan setiap kelompok rumput, semua ada disana untuk kamu nikmati.
Setiap benda ada gunanya, betapapun rendahnya, setiap hal punya tempatnya di alam ini.
Pada umumnya, orang hidup dalam dualisme, karenanya ada kalah dan menang. Jika
pemandangan bagus, saya senang, jika pemandangan tidak bagus saya kecewa.
Tidak memikirkan masa lalu dan masa depan, tetapi nikmati satu saat ke saat lainnya adalah keberuntungan sejati.
Sesuatu yang menakjubkan dan luar biasa tak tahan lama. Yang bertahan adalah sederhana dan biasa. Semua yang dibuat akan kehilangan rasa alaminya. Hanya yang alamiah yang sejati.
Sepanjang engkau mengadakan hubungan langsung dengan setiap situasi engkau akan
menjadi benda dan benda itu akan menjadi kamu.
Jika kamu memberikan uang saku kepada orang lain, mereka juga akan memberimu peluang.
Berhati-hati di saat awal, bertindak dengan waspada, merupakan kunci menuju keberhasilan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar