|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 13 Desember 2012

Akibat Banyak Mulut

 

Pelajaran moral kuno mengajarkan pada kita bahwa seseorang harus bijaksana terhadap apa yang di dengar dan dikatakan orang. Akibat banyak mulut maka akan menyakiti orang lain, melebihi pisau tajam dan senapan. Lebih lagi, setelah suatu kata diucapkan, tidak akan bisa ditarik kembali.

Hal ini bisa menimbulkan kebencian dan karma, membuat kesengsaraan pada si pembicara. Untuk itu, prinsip seseorang yang mengutamakan kebaikan akan memberikan perhatian sangat mendalam terhadap apa yang diucapkannya, tidak akan membicarakan tentang kekurangan orang lain secara terbuka.

Pada masa tiga negara kaisar Kuiming pada suatu hari raja mengajak selir kesayangannya untuk bertamasya ke danau untuk menyaksikan bunga-bunga yang mekar.  Selir kesayangannya ini tahu sifat ratu adalah seorang yang sangat pencemburu, jika mengetahui hal tersebut pasti akan mencari masalah dengannya. 

Lalu dia memohon kepada kaisar Kuiming untuk mengundang ratu sekalian pergi bertamasya. Kaisar tidak setuju, bahkan memperingatkan para pengawal dan dayang-dayang yang berada disana untuk tidak menceritakan kejadian ini kepada siapapun.

Tetapi diantaranya ada seorang dayang, karena ingin mengambil hati sang ratu dia sengaja menghadap ratu dan menceritakan kejadian mereka pergi bertamasya ke danau dan menyaksikan bunga-bunga yang sedang mekar, dia pun berpesan supaya ratu tidak menceritakan kejadian ini kepada siapapun.

Ratu yang pencemburu ini tentu saja tidak dapat menahan emosinya, keesokkan harinya ratu pun menghadap raja dengan marah-marah serta bertanya kepada raja mengenai kejadian tersebut, sehingga membuat raja menjadi malu dihadapan para menterinya. Dari rasa malu kemudian berubah menjadi emosi, dengan marah raja kemudian memerintahkan kepada prajuritnya pada hari itu juga untuk memenggal kepala ratu serta seluruh dayang-dayang yang ikut dengannya.

Hal ini terjadi karena ratu dan para dayang-dayangnya kurang bijaksana, oleh sebab banyak mulut ingin mencelakakan orang lain, siapa yang tahu bahwa pada akhirnya dia mencelakakan dirinya sendiri?


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar