Memiliki segala hal apa yang kita inginkan, bukanlah suatu
kebahagiaan, tetapi malahan benar-benar adalah semacam dosa ! Sebaliknya, hanya
dengan kesadaran diri sendiri untuk memerangi segala kesulitan, barulah
merupakan pilihan yang paling ideal bagi kehidupan manusia !
Tetapi hal ini tidak bisa membuat Anda mendapatkan apapun juga dalam vitalitas kehidupan seperti kemampuan, bakat, watak dan moral dan lain sebagainya.
Hanya dengan benar-benar memanifestasikan keindahan dan keagungan dari kehidupan ini maka kita akan mampu untuk menghadapi setiap kesulitan dalam perjalanan hidup ini.
Manusia kadang-kadang mungkin saja dapat diselimuti awan kemuraman oleh karena kesalah-pahaman; mungkin juga di dalam perjalanan hidup kita perlu berdoa untuk memperoleh perisai kekuatan. Biarlah keberanian mengembangkan visi baru, biarlah pikiran terbuka membawa kita menghadapi wajah asli kehidupan, menuju ke kehidupan yang lebih cemerlang dan kaya makna.
Apa itu kebahagiaan? Memiliki kekayaan yang tidak habis dipakai seumur hidup? Ataukah bersama sekelompok teman baik bersuka-cita menikmati keindahan alam? Sebenarnya ini bukanlah kebahagiaan sesungguhnya. Lalu apakah kebahagiaan sejati? Ketika orang lain melakukan kesalahan kepada kita, kita masih dapat bertoleransi, dengan demikian barulah akan memperoleh kebahagiaan sejati.
Bertoleransi dapat membuat seseorang menjadi semakin teguh. Artinya :
“Jangan menggunakan kesalahan orang lain untuk menghukum diri sendiri.”
Han Xin, jenderal besar pendiri Dinasti Han, pernah diprovokasi oleh
seorang berandal di pasar, untuk dapat melewati jalan Han Xin dipaksa harus
merangkak melalui selangkangannya.
Han Xin tidak ingin konflik terjadi dengannya, setelah berpikir sesaat
akhirnya ia menyetujui permintaan yang tidak logis ini. Sekalipun telah
dihina, Han Xin masih tidak ingin mencela pihak lain. Dengan sikap yang
terang dalam menghadapi masa-masa sulit, sehingga hatinya menjadi
semakin kokoh, seperti keuletan rerumputan dalam menghadapi angin dan
hujan, sulit untuk dipatahkan. Yang paling patut dibanggakan seseorang
bukanlah keberhasilannya, melainkan sikapnya terhadap kegagalan.
Toleransi dapat membuat seseorang menjadi lebih berani. Inilah yang
disebut, ”Ketika Anda bertoleransi kepada orang lain maka tidak akan terdapat
musuh.”
Toleransi dapat membuat orang lebih berpikiran terbuka. Xie Kunshan salah seorang pelukis pria dengan mulut, dia menjadi cacat karena tidak sengaja menyentuh kabel listrik ketika bekerja.
Arus listrik mengaliri seluruh tubuhnya, ketika siuman mendapati
dirinya telah berada di rumah sakit. Dia menatap pilu kedua lengannya
yang telah diamputasi, merasakan seluruh kejadian, dia berharap ini
hanya merupakan sebuah mimpi buruk.
Setelah kesehatannya pulih, ada orang yang mengusulkan agar dia menjadi
pengemis, yang dapat menyambung hidup hanya dengan meletakkan sebuah
mangkuk di depannya. Namun pemuda ini berkata, “Saya hanya melihat apa
yang saya miliki, bukan melihat apa yang tidak saya miliki.” Kemudian
dia berjuang menciptakan metode makan tidak dengan tangan, kemudian
mulai menulis dan menggambar dengan mulut, pada awalnya sangatlah sulit
dan menyakitkan.
Atap rumah Xie Kunshan banyak yang bocor, setelah menghadapi hujan
lebat semalam suntuk. Pada saat itu ia masih duduk di sekolah menengah
atas, ia meminta adik perempuannya memperbaiki buku yang rusak. Ketika
membuka paku bukunya, karena kurang hati-hati, telah membentur mata
kanannya sehingga selaput jalanya terlepas, dengan demikian ia
kehilangan pula sebuah mata yang dapat mengamati dunia luar.
Setelah memasuki dunia seni, dengan pikiran yang lebih terbuka ia
melewati lembah kehidupan yang justru membuatnya melupakan penderitaan.
Kalau saja pada saat itu ia tidak dapat melepaskan kondisi yang
dihadapinya, menuruti kata orang menjadi pengemis, membenci manusia atau
sepanjang hari menangis, maka tidak akan berkesempatan untuk belajar
memiliki pikiran terbuka dan membuat diri sendiri berhasil.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar