|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 15 Desember 2012

Bersikap Toleransi Kebahagiaan Sejati

 

Memiliki segala hal apa yang kita inginkan, bukanlah suatu kebahagiaan, tetapi malahan benar-benar adalah semacam dosa ! Sebaliknya, hanya dengan kesadaran diri sendiri untuk memerangi segala kesulitan, barulah merupakan pilihan yang paling ideal bagi kehidupan manusia !

Kehidupan damai dan bahagia yang bagaimanapun juga bisa membuat Anda mendapatkan kenyamanan dalam rasa.
 
Tetapi hal ini tidak bisa membuat Anda mendapatkan apapun juga dalam vitalitas kehidupan seperti kemampuan, bakat, watak dan moral dan lain sebagainya.

Hanya dengan benar-benar memanifestasikan keindahan dan keagungan dari kehidupan ini maka kita akan mampu untuk menghadapi setiap kesulitan dalam perjalanan hidup ini.

Manusia kadang-kadang mungkin saja dapat diselimuti awan kemuraman oleh karena kesalah-pahaman; mungkin juga di dalam perjalanan hidup kita perlu berdoa untuk memperoleh perisai kekuatan. Biarlah keberanian mengembangkan visi baru, biarlah pikiran terbuka membawa kita menghadapi wajah asli kehidupan, menuju ke kehidupan yang lebih cemerlang dan kaya makna.

Apa itu kebahagiaan? Memiliki kekayaan yang tidak habis dipakai seumur hidup? Ataukah bersama sekelompok teman baik bersuka-cita menikmati keindahan alam? Sebenarnya ini bukanlah kebahagiaan sesungguhnya. Lalu apakah kebahagiaan sejati? Ketika orang lain melakukan kesalahan kepada kita, kita masih dapat bertoleransi, dengan demikian barulah akan memperoleh kebahagiaan sejati.

Bertoleransi dapat membuat seseorang menjadi semakin teguh. Artinya : “Jangan menggunakan kesalahan orang lain untuk menghukum diri sendiri.” Han Xin, jenderal besar pendiri Dinasti Han, pernah diprovokasi oleh seorang berandal di pasar, untuk dapat melewati jalan Han Xin dipaksa harus merangkak melalui selangkangannya.

Han Xin tidak ingin konflik terjadi dengannya, setelah berpikir sesaat akhirnya ia menyetujui permintaan yang tidak logis ini. Sekalipun telah dihina, Han Xin masih tidak ingin mencela pihak lain. Dengan sikap yang terang dalam menghadapi masa-masa sulit, sehingga hatinya menjadi semakin kokoh, seperti keuletan rerumputan dalam menghadapi angin dan hujan, sulit untuk dipatahkan. Yang paling patut dibanggakan seseorang bukanlah keberhasilannya, melainkan sikapnya terhadap kegagalan.

Toleransi dapat membuat seseorang menjadi lebih berani. Inilah yang disebut, ”Ketika Anda bertoleransi kepada orang lain maka tidak akan terdapat musuh.”

Toleransi dapat membuat orang lebih berpikiran terbuka. Xie Kunshan salah seorang pelukis pria dengan mulut, dia menjadi cacat karena tidak sengaja menyentuh kabel listrik ketika bekerja.

Arus listrik mengaliri seluruh tubuhnya, ketika siuman mendapati dirinya telah berada di rumah sakit. Dia menatap pilu kedua lengannya yang telah diamputasi, merasakan seluruh kejadian, dia berharap ini hanya merupakan sebuah mimpi buruk.  

Setelah kesehatannya pulih, ada orang yang mengusulkan agar dia menjadi pengemis, yang dapat menyambung hidup hanya dengan meletakkan sebuah mangkuk di depannya. Namun pemuda ini berkata, “Saya hanya melihat apa yang saya miliki, bukan melihat apa yang tidak saya miliki.” Kemudian dia berjuang menciptakan metode makan tidak dengan tangan, kemudian mulai menulis dan menggambar dengan mulut, pada awalnya sangatlah sulit dan menyakitkan.

Atap rumah Xie Kunshan banyak yang bocor, setelah menghadapi hujan lebat semalam suntuk. Pada saat itu ia masih duduk di sekolah menengah atas, ia meminta adik perempuannya memperbaiki buku yang rusak. Ketika membuka paku bukunya, karena kurang hati-hati, telah membentur mata kanannya sehingga selaput jalanya terlepas, dengan demikian ia kehilangan pula sebuah mata yang dapat mengamati dunia luar.

Setelah memasuki dunia seni, dengan pikiran yang lebih terbuka ia melewati lembah kehidupan yang justru membuatnya melupakan penderitaan. Kalau saja pada saat itu ia tidak dapat melepaskan kondisi yang dihadapinya, menuruti kata orang menjadi pengemis, membenci manusia atau sepanjang hari menangis, maka tidak akan berkesempatan untuk belajar memiliki pikiran terbuka dan membuat diri sendiri berhasil.  


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar