Pada dinasti Qing, di wilayah Yixing ada seorang pelajar bermarga Wu,
dia adalah seorang yang berbakat sastra yang luar biasa, cerdas, tetapi
pada ujian negara , dia tidak lulus ujian.
Kakak iparnya adalah seorang yang antusias, dia melihat iparnya
walaupun cerdas tetapi gagal dalam ujian, hatinya cemas.
Pada suatu malam dimalam tahun baru, dia bermimpi di depan istana khayangan, ada pengumuman dimana nama adik iparnya lulus ujian dan diangkat menjadi pejabat, hatinya sangat gembira.
Pada suatu malam dimalam tahun baru, dia bermimpi di depan istana khayangan, ada pengumuman dimana nama adik iparnya lulus ujian dan diangkat menjadi pejabat, hatinya sangat gembira.
Tetapi dalam sekejap, namanya segera
terhapus dari papan pengumuman, dalam keadaan curiga ingin bertanya, di
sampingnya ada seorang pengawal yang berkata kepadanya, “Pelajar yang
lulus ujian ini, mempunyai niat pikiran jahat, pada bulan januari dia
akan melakukan perbuatan jahat, oleh sebab itu namanya terhapus dari
papan pengumuman ini.”
Kakak iparnya bertanya, “Adik ipar saya hanya mempunyai niat pikiran
jahat, belum melakukannya, apakah masih bisa tertolong?” pengawal itu
menjawab, “Hal ini saya tidak tahu, coba kamu tanyakan sendiri ke
dalam.”
Lalu pengawal tersebut membawanya masuk kedalam istana, dia
melihat raja langit duduk diatas singasana, lalu dia segera berlutut dan
memohon, raja langit melemparkan sebuah buku catatan kecil kepadanya.
Dia membuka lembaran catatan kecil ini melihat, dia melihat dalam
catatan kecil ini tertulis, “Pelajar Wu sebenarnya akan menjadi perdana
menteri, tetapi karena tulisan, serta perkataannya yang dikatakan selalu
menciptakan karma, oleh sebab itu separuh dari jasanya telah dicopot,
sehingga haknya menjadi pejabat juga dicopot, seperti yang dikatakan
pengawal tersebut.”
Kakak iparnya dengan memelas memohon, “Hal yang lalu
tidak dapat diubah lagi, tetapi untuk masa depan, saya akan dengan
nyawa seluruh anggota keluarga saya menjamin, kelak dia tidak akan
berbuat jahat lagi, saya mohon raja langit tidak mencopot namanya
menjadi pejabat, bisakah?” Akhirnya raja langit menganggukkan kepalanya
menyetujuinya, lalu menyuruh pengawal membawa dia keluar dari istana,
setelah keluar dari istana, dia melihat diatas papan pengumuman, nama
iparnya sudah ada disana lagi.
Dia segera terbangun dari mimpinya, dia bermaksud menceritakan hal
tersebut kepada istrinya, tetapi pada saat ini istrinya berteriak,
seperti bermimpi buruk, dia lalu membangunkan istrinya bertanya kenapa
menjerit ketakutan? Istrinya berkata, “Saya bermimpi ada orang yang
datang melapor, adik saya lulus ujian dan diangkat menjadi pejabat,
tetapi sekejap kemudian telah direbut oleh orang lain. Saya tahu adik
saya mempunyai niat pikiran jahat, sehingga dicopot jabatannya. Oleh
sebab itu saya berteriak.”
Setelah mendengar perkataan istrinya lalu dia menceritakan mimpinya,
mereka berdua sangat kaget, oleh sebab itu mereka berdua berpikir
mencari jalan keluarnya, istrinya lalu berkata, “Kita berdua mencoba
menyuruhnya ke rumah kita, lalu kita akan menguncinya disebuah kamar,
kelak kita akan menceritakan alasan kenapa kita mengurungnya, dengan
demikian dia akan tahu kesalahannya dan akan bertobat, sehingga dengan
cara ini dia dapat menjaga supaya jabatannya tidak dicopot.
Setelah mereka berdua memutuskan demikian, keesokkan paginya, mereka
berdua menjalankan siasat mereka, memanggil adiknya, lalu menguncinya
didalam kamar. Lalu mereka berdua dari balik pintu kamar menjelaskan
alasan serta menceritakan mimpi mereka berdua.
Pelajar Wu setelah
mendengar penjelasan kakak dan kakak iparnya menjadi panik dan takut,
berkata, “Saya hanya mempunyai niat pikiran demikian, tetapi tidak
benar-benar melakukannya, bahkan saya tidak pernah menceritakan hal ini
kepada orang lain, tetapi para dewa telah tahu, lalu menghukum saya."
Hal ini benar seperti yang sering diajarkan orang tua bahwa Tuhan mengetahui
semuanya. Mulai sekarang saya benar-benar akan bertobat tidak boleh
mempunyai niat pikiran jahat dan melakukan perbuatan yang jahat lagi.!”
Tetapi karena sudah menyadari kesalahan dan sudah bertobat dia berubah pikirannya tidak pernah memikirkan hal-hal yang jahat dan negatif lagi. Setelah pengumuman ujian keluar akhirnya dia lolos seleksi dan menjadi pejabat.
Tidak ada komentar:
Write komentar