Kebanyakan
orang membayangkan cinta itu harus klasik, penuh kegairahan dan
romantisme, penuh godaan serta membuat orang terharu, masih mengharapkan
percintaan ini bisa abadi selama-lamanya.
Tetapi pada hakekatnya hal tersebut adalah keinginan sepihak dari kita.
Semua dikarenakan sastra dan media masa kini yang telah mendorong perkembangan hal tersebut sehingga membimbing kita ke arah yang salah. Disaat kita baru mengerti permasalahan, dia sudah mulai membimbing pandangan percintaan kita masuk kedalam jalan yang buntu.
Percintaan semacam ini persis seperti korek api yang terbakar, sekejap itu memancarkan cahaya yang memesona, bisa melelehkan dua buah hati. Bahkan ada orang yang bersedia mempergunakan kegairahan seumur hidupnya demi menikmati kebahagiaan yang sesaat ini.
Semua korek api yang pernah digoreskan hanyalah keindahan sekejap, segala hati yang tergerak hanya bisa berangsur-angsur mengendap, mereka tidak akan bisa menghangatkan Anda seumur hidup. Ketika mereka sudah terbakar habis, asap wangi pembakaran akan sirna sekejap mata, yang tersisa hanyalah rasa kehilangan yang tak kunjung habis.
Sebenarnya, segala keindahan cemerlang itu hanya sementara saja, mereka pada akhirnya akan kembali kepada ketenangan.
Kita selalu berusaha sekuat tenaga mengejar percintaan agar bisa kekal abadi selama-lamanya, selalu berusaha menggunakan berbagai upaya menyisakan apa yang disebut dengan kebahagiaan sekejap itu, tetapi tidak mengetahui bahwa langit juga bisa menjadi tua, bumi juga bisa menjadi tandus, bumi menjadi tua dan langit menjadi tandus hanyalah semacam angan-angan yang indah saja.
Banyak orang yang sengaja mengejar kehidupan percintaan yang berkobar-kobar dan bergelora, namun mereka sama sekali tidak menyadari kehidupan yang berada di sampingnya itu sebenarnya adalah datar dan hambar, sedangkan datar dan hambar itu adalah bahagia.
Kebahagian yang dibawakan oleh percintaan kepada kita itu pertama-tama adalah kebahagiaan batiniah, asalkan mempunyai sebuah hati yang bisa merasakan kebahagiaan, akan bisa menciptakan kebahagiaan.
Kehidupan yang tidak menuntut terlalu banyak adalah kehidupan yang bahagia, kehidupan yang nyata dan sederhana juga adalah kehidupan yang bahagia, kehidupan tenang tidak mengejar nama dan kepentingan sama saja adalah kehidupan yang bahagia.
Saling mencintai itu adalah jodoh, di dalam lautan manusia bertemu dengan Anda, di dalam sungai kehidupan yang panjang berasap dan berombak ini kita bisa saling berjumpa, hal ini sendiri adalah anugerah dari Tuhan. Saling jatuh cinta itu adalah persepakatan diam-diam.
Di dunia fana ini, bisa bersama-sama berdampingan dengan orang yang paling sesuai, orang yang paling menunjukkan perhatian dan paling hangat adalah semacam kesepakatan diam-diam.
Saling mencintai itu adalah perasaan, yang harus dihayati dan dirasakan oleh dua buah hati, baru bisa menghayati keindahannya yang berirama naik dan turun. Saling mencintai itu juga adalah semacam pengorbanan, adalah kerelaan tanpa dendam dan tanpa penyesalan, mengorbankan segalanya tanpa menuntut balasan hanya demi orang yang dia cintai.
Ketika saling menjalin kasih mereka saling tertarik satu sama lain, ketika kita sudah menikmati bahagia dan romantis yang dibawakan oleh cinta, semuanya kembali ke kehambaran, kembali ke alam kenyataan, kita akan dibelit dan diganggu oleh kebutuhan hidup sehari-hari seperti sandang pangan dan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sepele. Saat itu kita mungkin akan menjadi curiga apakah percintaan itu telah selesai.
Kehidupan cinta yang kembali ke kehambaran itu sederhana tanpa gelora. Persis seperti perapian, dia akan memberikan Anda kehangatan seumur hidup. Dia tidak ada pancaran cahaya yang menyilaukan, tidak ada kobaran api yang membara, tetapi dia bisa membuat hati Anda tenang bagaikan air, membuat Anda nyaman, bisa menemani Anda melewati malam musim dingin yang panjang selama bertahun-tahun.
Ketika Anda kedinginan pulang ke rumah, menjulurkan tangan Anda yang sedingin es, membiarkan tangan itu dihangati oleh perapian, hati Anda juga akan menjadi hangat pula. Segala kegairahan cinta akhirnya akan kembali pada kehambaran, saya bersedia menjaga perapian yang menghangatkan ini dengan melewati kehidupan saya yang hangat dan sederhana.
Tahun berganti tahun bunga-bunga yang tumbuh tetap sama, seiring bertambahnya usia manusia menjadi berbeda. Jagalah kehidupan milik Anda yang sederhana, maka Anda adalah orang yang berbahagia.
“Menggandeng tangan pasangan Anda, hidup bersama-sama hingga tua”, bersama-sama dengan orang yang Anda cintai berbagi kehidupan yang bahagia merupakan sebuah anugerah, juga adalah hal yang paling menggembirakan.
Asalkan Anda percaya dengan teguh bahwa dalam kehidupan yang hambar itu juga ada percintaan, kalau begitu percintaan ini akan membuat jiwa Anda bercahaya cemerlang. Asalkan yang Anda dapatkan dari percintaan ini adalah kegembiraan dan bukan kesedihan, maka berarti Anda sudah mendapatkan cinta yang sesuai dengan Anda. ( The Epoch Times )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tetapi pada hakekatnya hal tersebut adalah keinginan sepihak dari kita.
Semua dikarenakan sastra dan media masa kini yang telah mendorong perkembangan hal tersebut sehingga membimbing kita ke arah yang salah. Disaat kita baru mengerti permasalahan, dia sudah mulai membimbing pandangan percintaan kita masuk kedalam jalan yang buntu.
Percintaan semacam ini persis seperti korek api yang terbakar, sekejap itu memancarkan cahaya yang memesona, bisa melelehkan dua buah hati. Bahkan ada orang yang bersedia mempergunakan kegairahan seumur hidupnya demi menikmati kebahagiaan yang sesaat ini.
Semua korek api yang pernah digoreskan hanyalah keindahan sekejap, segala hati yang tergerak hanya bisa berangsur-angsur mengendap, mereka tidak akan bisa menghangatkan Anda seumur hidup. Ketika mereka sudah terbakar habis, asap wangi pembakaran akan sirna sekejap mata, yang tersisa hanyalah rasa kehilangan yang tak kunjung habis.
Sebenarnya, segala keindahan cemerlang itu hanya sementara saja, mereka pada akhirnya akan kembali kepada ketenangan.
Kita selalu berusaha sekuat tenaga mengejar percintaan agar bisa kekal abadi selama-lamanya, selalu berusaha menggunakan berbagai upaya menyisakan apa yang disebut dengan kebahagiaan sekejap itu, tetapi tidak mengetahui bahwa langit juga bisa menjadi tua, bumi juga bisa menjadi tandus, bumi menjadi tua dan langit menjadi tandus hanyalah semacam angan-angan yang indah saja.
Banyak orang yang sengaja mengejar kehidupan percintaan yang berkobar-kobar dan bergelora, namun mereka sama sekali tidak menyadari kehidupan yang berada di sampingnya itu sebenarnya adalah datar dan hambar, sedangkan datar dan hambar itu adalah bahagia.
Kebahagian yang dibawakan oleh percintaan kepada kita itu pertama-tama adalah kebahagiaan batiniah, asalkan mempunyai sebuah hati yang bisa merasakan kebahagiaan, akan bisa menciptakan kebahagiaan.
Kehidupan yang tidak menuntut terlalu banyak adalah kehidupan yang bahagia, kehidupan yang nyata dan sederhana juga adalah kehidupan yang bahagia, kehidupan tenang tidak mengejar nama dan kepentingan sama saja adalah kehidupan yang bahagia.
Saling mencintai itu adalah jodoh, di dalam lautan manusia bertemu dengan Anda, di dalam sungai kehidupan yang panjang berasap dan berombak ini kita bisa saling berjumpa, hal ini sendiri adalah anugerah dari Tuhan. Saling jatuh cinta itu adalah persepakatan diam-diam.
Di dunia fana ini, bisa bersama-sama berdampingan dengan orang yang paling sesuai, orang yang paling menunjukkan perhatian dan paling hangat adalah semacam kesepakatan diam-diam.
Saling mencintai itu adalah perasaan, yang harus dihayati dan dirasakan oleh dua buah hati, baru bisa menghayati keindahannya yang berirama naik dan turun. Saling mencintai itu juga adalah semacam pengorbanan, adalah kerelaan tanpa dendam dan tanpa penyesalan, mengorbankan segalanya tanpa menuntut balasan hanya demi orang yang dia cintai.
Ketika saling menjalin kasih mereka saling tertarik satu sama lain, ketika kita sudah menikmati bahagia dan romantis yang dibawakan oleh cinta, semuanya kembali ke kehambaran, kembali ke alam kenyataan, kita akan dibelit dan diganggu oleh kebutuhan hidup sehari-hari seperti sandang pangan dan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sepele. Saat itu kita mungkin akan menjadi curiga apakah percintaan itu telah selesai.
Kehidupan cinta yang kembali ke kehambaran itu sederhana tanpa gelora. Persis seperti perapian, dia akan memberikan Anda kehangatan seumur hidup. Dia tidak ada pancaran cahaya yang menyilaukan, tidak ada kobaran api yang membara, tetapi dia bisa membuat hati Anda tenang bagaikan air, membuat Anda nyaman, bisa menemani Anda melewati malam musim dingin yang panjang selama bertahun-tahun.
Ketika Anda kedinginan pulang ke rumah, menjulurkan tangan Anda yang sedingin es, membiarkan tangan itu dihangati oleh perapian, hati Anda juga akan menjadi hangat pula. Segala kegairahan cinta akhirnya akan kembali pada kehambaran, saya bersedia menjaga perapian yang menghangatkan ini dengan melewati kehidupan saya yang hangat dan sederhana.
Tahun berganti tahun bunga-bunga yang tumbuh tetap sama, seiring bertambahnya usia manusia menjadi berbeda. Jagalah kehidupan milik Anda yang sederhana, maka Anda adalah orang yang berbahagia.
“Menggandeng tangan pasangan Anda, hidup bersama-sama hingga tua”, bersama-sama dengan orang yang Anda cintai berbagi kehidupan yang bahagia merupakan sebuah anugerah, juga adalah hal yang paling menggembirakan.
Asalkan Anda percaya dengan teguh bahwa dalam kehidupan yang hambar itu juga ada percintaan, kalau begitu percintaan ini akan membuat jiwa Anda bercahaya cemerlang. Asalkan yang Anda dapatkan dari percintaan ini adalah kegembiraan dan bukan kesedihan, maka berarti Anda sudah mendapatkan cinta yang sesuai dengan Anda. ( The Epoch Times )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar