Para
pedagang dari Henan acapkali disebut sebagai “pedagang ribuan tahun dari
Yu (Provinsi Henan)”, karena leluhur pedagang besar dan pedagang
terpelajar Tiongkok yang paling awal berasal dari tempat ini.
Menurut penelitian terbukti, kata Shang dari Shang Ren (pedagang) berasal dari sebutan sebuah suku yang terletak di bagian selatan Shangqiu, Henan sekarang.
Leluhur suku tersebut konon bernama Qi, karena telah berjasa membantu Da Yu (2297 SM - 2198 SM, yang terkenal karena jasanya menaklukkan banjir besar dan berkat jasanya ia dinobatkan sebagai raja serta mendirikan Dinasti Xia) dalam menanggulangi air bah, maka ia diberi jabatan yang bertanggung-jawab mengurusi masalah pendidikan rakyat, bersamaan juga dianugerahi tanah di daerah Shang. Keturunan Qi yang kesepuluh bernama Wang Hai, dianggap sebagai leluhur perdagangan Tiongkok.
Kakek Wang Hai bernama Xiang Tu, ayahnya bernama Min, mempunyai kedudukan ketika Dinasti Xia dipimpin oleh Kaisar Shao Kang. Tahun kesebelas pemerintahan Shao Kang, Min menerima perintah dari kerajaan untuk mengatasi permasalahan Sungai Kuning (Huang He), ketika itu Wang Hai sudah mulai membantu ayahnya. Tahun ketiga belas pemerintahan Kaisar Xia Zhu, Min tewas di Sungai Kuning, maka Wang Hai secara resmi menjadi pemimpin baru dari suku Shang.
Menurut catatan dari kitab Shi Ben Zuo Pian mengatakan, buyut Wang Hai Xiang Tu memelihara kuda dan membuat pelana kuda; Sedangkan Wang Hai menjinakkan sapi dan menggunakan sapi untuk menarik kereta bermuatan.
Data sejarah mencatat, setelah Wang Hai menjabat sebagai pemimpin, demi kelancaran transportasi ke berbagai tempat, ia menjinakkan sapi sebagai alat untuk mengangkut barang, telah merealisasikan kelancaran pergerakan barang di dalam transaksi perdagangan, juga dikarenakan hal tersebut pertanian dan peternakan di daerahnya berkembang dengan sangat pesat, dan seluruh bangsanya menjadi kuat. Tahun ke-33 masa pemerintahan Raja Xia Mang, Wang Hai mengajak seluruh anggota sukunya hijrah ke Yin (kini Desa Xiao Tun, Kota An Yang, Provinsi Henan).
Karena Suku Wang Hai sangat mahir dalam hal pertanian dan peternakan, maka dengan cepat sekali hasil produksi mereka ada kelebihan. Karena itu Wang Hai mengajak sukunya mengendarai kereta sapi bermuatan barang berkeliling diantara suku-suku lain. Ia menggunakan sutera dan sapi sebagai alat tukar dalam bertransaksi bisnis dengan suku-suku lain. Suku Shang yang melakukan barter ini oleh suku-suku lain disebut sebagai ‘orang Suku Shang’ atau Shang Ren (pedagang dalam bahasa mandarin). Itulah sebabnya Wang Hai lalu disebut sebagai leluhur pedagang Tiongkok, kemungkinan ia sekaligus sebagai pedagang besar pertama di dunia.
Sekitar tahun 1810 SM, Wang Hai bersama dengan adiknya Wang Heng menggiring rombongan kereta sapi yang sarat muatan barang, melakukan perjalanan jauh dan sulit, tibalah mereka di You Yi Shi (sekarang berada di sekitar Yishui, Provinsi Hebei). Pemimpin dari You Yi Shi ketika itu bernama Mian Chen, saat melihat harta karun, timbul niatan jahat. Dia membunuh Wang Hai dan mengusir para pengikutnya, serta merampas seluruh harta Wang Hai. Wang Heng adik Wang Hai terlepas dari maut.
Setelah keturunannya mendirikan Dinasti Shang, Kaisar Shang menganugerahi Wang Hai gelar leluhur dinasti. Dari peninggalan benda sejarah berupa Jia Gu (tulang orakel, adalah peninggalan aksara Tionghoa kuno tertua yang diketahui dan mengandung informasi sejarah penting seperti genealogi lengkap Dinasti Shang) yang tergali dari situs kuno Yin, ada banyak sekali catatan tentang Wang Hai.
Anak cucu keturunan Wang Hai telah menuliskan banyak sekali bahasa-bahasa indah untuk memujinya dan menggunakan tata cara sembahyang kepada Langit untuk mengenangnya. Menurut cerita, hewan kurban untuk menyembayanginya sebanyak 200 hingga 300 ekor ternak, jauh melebihi penghargaan mereka terhadap seorang adipati atau raja.
Sebelum Wang Hai, di Tiongkok sudah terdapat tradisi perdagangan yang menonjol. Dalam kitab Shi Ben disebutkan: Zhu Rong menyelenggarakan pasar. Dalam kitab Huai Nanzi- Lan Min Xun dikatakan di zaman Huang Di (Kaisar Kuning, konon memerintah pada tahun 2696 - 2598 SM) sudah ada istilah Bu Yu Jia, yang artinya tidak boleh memberikan harga secara ngawur, dalam perdagangan tidak boleh berperilaku curang dengan seenaknya menetapkan harga jual.
Namun hanya Wang Hai yang memprakarsai praktek perdagangan sesungguhnya dan cara berdagang dalam perdagangan tradisional. Selain itu, Wang Hai juga menjadikan perdagangan sebagai cara hidup suatu suku dan terus diwariskan. Dari cerita di atas, tidak diragukan lagi, Wang Hai benar-benar adalah Leluhur Perdagangan Tiongkok. ( The Epoch Times )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Menurut penelitian terbukti, kata Shang dari Shang Ren (pedagang) berasal dari sebutan sebuah suku yang terletak di bagian selatan Shangqiu, Henan sekarang.
Leluhur suku tersebut konon bernama Qi, karena telah berjasa membantu Da Yu (2297 SM - 2198 SM, yang terkenal karena jasanya menaklukkan banjir besar dan berkat jasanya ia dinobatkan sebagai raja serta mendirikan Dinasti Xia) dalam menanggulangi air bah, maka ia diberi jabatan yang bertanggung-jawab mengurusi masalah pendidikan rakyat, bersamaan juga dianugerahi tanah di daerah Shang. Keturunan Qi yang kesepuluh bernama Wang Hai, dianggap sebagai leluhur perdagangan Tiongkok.
Kakek Wang Hai bernama Xiang Tu, ayahnya bernama Min, mempunyai kedudukan ketika Dinasti Xia dipimpin oleh Kaisar Shao Kang. Tahun kesebelas pemerintahan Shao Kang, Min menerima perintah dari kerajaan untuk mengatasi permasalahan Sungai Kuning (Huang He), ketika itu Wang Hai sudah mulai membantu ayahnya. Tahun ketiga belas pemerintahan Kaisar Xia Zhu, Min tewas di Sungai Kuning, maka Wang Hai secara resmi menjadi pemimpin baru dari suku Shang.
Menurut catatan dari kitab Shi Ben Zuo Pian mengatakan, buyut Wang Hai Xiang Tu memelihara kuda dan membuat pelana kuda; Sedangkan Wang Hai menjinakkan sapi dan menggunakan sapi untuk menarik kereta bermuatan.
Data sejarah mencatat, setelah Wang Hai menjabat sebagai pemimpin, demi kelancaran transportasi ke berbagai tempat, ia menjinakkan sapi sebagai alat untuk mengangkut barang, telah merealisasikan kelancaran pergerakan barang di dalam transaksi perdagangan, juga dikarenakan hal tersebut pertanian dan peternakan di daerahnya berkembang dengan sangat pesat, dan seluruh bangsanya menjadi kuat. Tahun ke-33 masa pemerintahan Raja Xia Mang, Wang Hai mengajak seluruh anggota sukunya hijrah ke Yin (kini Desa Xiao Tun, Kota An Yang, Provinsi Henan).
Karena Suku Wang Hai sangat mahir dalam hal pertanian dan peternakan, maka dengan cepat sekali hasil produksi mereka ada kelebihan. Karena itu Wang Hai mengajak sukunya mengendarai kereta sapi bermuatan barang berkeliling diantara suku-suku lain. Ia menggunakan sutera dan sapi sebagai alat tukar dalam bertransaksi bisnis dengan suku-suku lain. Suku Shang yang melakukan barter ini oleh suku-suku lain disebut sebagai ‘orang Suku Shang’ atau Shang Ren (pedagang dalam bahasa mandarin). Itulah sebabnya Wang Hai lalu disebut sebagai leluhur pedagang Tiongkok, kemungkinan ia sekaligus sebagai pedagang besar pertama di dunia.
Sekitar tahun 1810 SM, Wang Hai bersama dengan adiknya Wang Heng menggiring rombongan kereta sapi yang sarat muatan barang, melakukan perjalanan jauh dan sulit, tibalah mereka di You Yi Shi (sekarang berada di sekitar Yishui, Provinsi Hebei). Pemimpin dari You Yi Shi ketika itu bernama Mian Chen, saat melihat harta karun, timbul niatan jahat. Dia membunuh Wang Hai dan mengusir para pengikutnya, serta merampas seluruh harta Wang Hai. Wang Heng adik Wang Hai terlepas dari maut.
Setelah keturunannya mendirikan Dinasti Shang, Kaisar Shang menganugerahi Wang Hai gelar leluhur dinasti. Dari peninggalan benda sejarah berupa Jia Gu (tulang orakel, adalah peninggalan aksara Tionghoa kuno tertua yang diketahui dan mengandung informasi sejarah penting seperti genealogi lengkap Dinasti Shang) yang tergali dari situs kuno Yin, ada banyak sekali catatan tentang Wang Hai.
Anak cucu keturunan Wang Hai telah menuliskan banyak sekali bahasa-bahasa indah untuk memujinya dan menggunakan tata cara sembahyang kepada Langit untuk mengenangnya. Menurut cerita, hewan kurban untuk menyembayanginya sebanyak 200 hingga 300 ekor ternak, jauh melebihi penghargaan mereka terhadap seorang adipati atau raja.
Sebelum Wang Hai, di Tiongkok sudah terdapat tradisi perdagangan yang menonjol. Dalam kitab Shi Ben disebutkan: Zhu Rong menyelenggarakan pasar. Dalam kitab Huai Nanzi- Lan Min Xun dikatakan di zaman Huang Di (Kaisar Kuning, konon memerintah pada tahun 2696 - 2598 SM) sudah ada istilah Bu Yu Jia, yang artinya tidak boleh memberikan harga secara ngawur, dalam perdagangan tidak boleh berperilaku curang dengan seenaknya menetapkan harga jual.
Namun hanya Wang Hai yang memprakarsai praktek perdagangan sesungguhnya dan cara berdagang dalam perdagangan tradisional. Selain itu, Wang Hai juga menjadikan perdagangan sebagai cara hidup suatu suku dan terus diwariskan. Dari cerita di atas, tidak diragukan lagi, Wang Hai benar-benar adalah Leluhur Perdagangan Tiongkok. ( The Epoch Times )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar