|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 31 Januari 2013

Jangan Membandingkan Kelebihan Diri Sendiri Dengan Kelemahan Orang Lain

 

Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi disisi lain anda juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain.
Kesadaran seperti ini akan membantu anda merasa aman dan nyaman dalam menerima kondisi anda juga orang lain yang sesungguhnya. Karena itu bila kita menemukan orang yang mempunyai kekurangan maka janganlah kita menggunakan kelebihan kita untuk menonjolkan kekurangan orang lain.

Bila orang lain tidak berbuat baik, jangan menggunakan kebaikan kita untuk membandingkan atau mengukur dengannya. Bila orang lain tidak semampu kita, jangan sengaja mempermainkannya dengan kemampuan kita.

Menggunakan kelebihan diri sendiri untuk membandingkan kelemahan orang lain adalah hal yang sangat tidak pantas, karena setiap orang atau benda mempunyai keunggulan masing-masing. 

Dilemari istana raja ada 2 buah toples, yang satu adalah toples porselin, dan yang satu adalah toples timah. Karena badannya yang kuat dan mengkilat, toples timah yang sombong memandang rendah kepada toples porselin, dan selalu menghinanya.

“Apakah engkau berani menyentuh saya toples porselin jelek?” toples timah dengan sombongnya berkata.

“Saya tidak berani, abang toples timah.” Toples porselin dengan rendah hati berkata.

“Saya tahu engkau pasti tidak berani, si pengecut!” toples timah dengan suara mengejek melanjutkan menghina toples porselin.

“Memang saya tidak berani menyentuhmu, tetapi bukan berarti saya pengecut.” Toples porselin dengan sifat sahaja menjawab, “Tugas saya adalah untuk tempat mengisi barang, bukan digunakan untuk saling melanggar. Didalam hal menyelesaikan kewajiban, saya tidak lebih lemah daripada Abang, lagi pula....”

“Tutup mulutmu!” Topless timah dengan marah menghardik, “Bagaimana engkau dapat membandingkan saya dengan dirimu! Tunggu saja, beberapa hari lagi, engkau akan hancur berkeping-keping, tamatlah riwayatmu! Sedangkan saya selamanya akan berada disini, tidak takut kepada apapun.”

“Kenapa engkau harus berkata demikian sinis.” Topless porselin berkata, “Kita bisa dengan harmoni hidup bersama bukankah demikian? Untuk apa bertengkar!”

“Hidup bersama denganmu membuat saya merasa malu,  kamu ini siapa sih!” toples timah berkata, “lihat saja, bila jatuh, suatu hari engkau akan hancur berkeping-keping!”
Toples porselin tidak memperdulikannya.

Waktu berlalu terus,  didunia ini terjadi berbagai hal, dinasti jatuh, istana runtuh. Kedua toples tersebut terkubur didalam reruntuhan bangunan. Sejarah menimbun debu dan tanah diatas mereka,  seabad demi seabad telah berlalu.

Tidak tahu sudah berapa abad berlalu. Suatu hari, ada sekelompok arkeolog yang datang kesini, menggali berlapis-lapis tumbukan reruntuhan, akhirnya menemukan toples porselin ini.

“Wah, disini ada sebuah toples porselin!” teriakan terkejut seseorang terdengar.

‘Benar, sebuah toples porselin!” semua orang dengan gembira mengelilingi toples porselin memperhatikannya.

Mereka mengangkat topless porselin dari dalam reruntuhan, membersihkan dan menyikat seluruh tubuhnya dari tumpukan tanah dan debu, setelah dicuci bersih dia kelihatan sama dengan dahulu seperti masih didalam lemari istana; sederhana, indah, lukisan ditubuhnya masih terlihat mengkilat.

“Sebuah toples yang sangat indah!” salah seorang berkata, “Hati-hati, jangan memecahkannya, dia adalah barang purba, sangat berharga.”

“Terima kasih kepada kalian!” toples porselin dengan semangat berkata, “Teman saya toples timah masih didalam sana, tolong kalian menggalinya dan membawanya keluar, dia pasti sudah sangat menderita.”

Mereka segera bergerak menggali dan membongkar, membongkar seluruh tanah. Tetapi, sama sekali tidak melihat bayangan toples timah. Toples timah, entah diabad berapa sudah teroksidasi.  Mereka hanya mendapatkan sepotong timah karat,  tetapi tidak dapat dipastikan apakah itu adalah sisa bangkai toples timah. 


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.  

2 komentar:
Write komentar
  1. Mengutip artikel dengan merubah judul adalah tindakan kejahatan "PLAGIAT", kami harap anda segera sadar (Erabaru.net)

    BalasHapus
  2. Mengutip artikel dengan merubah judul adalah tindakan kejahatan "PLAGIAT", kami harap anda segera sadar (Erabaru.net)

    BalasHapus