Ini adalah sebuah kisah nyata. Pada akhir Dinasti Ming, terjadilah
perang yang dipimpin oleh Li Zicheng. Pada perang itu, seorang pria kaya
dari Shanxi yang bernama Tuan Yuan terpaksa membawa anaknya pergi
mengungsi. Namun anaknya hilang ketika mereka sedang terburu-buru mengungsi.
Tuan Yuan mencari anaknya kesana kemari, tetapi tidak berhasil. Tuan Yuan sangatlah putus asa hingga dia nyaris kehilangan semangat hidupnya.
Tuan Yuan mencari anaknya kesana kemari, tetapi tidak berhasil. Tuan Yuan sangatlah putus asa hingga dia nyaris kehilangan semangat hidupnya.
Tuan Yuan kemudian berpindah ke selatan, dimana dia merenungkan sebuah
ajaran Tiongkok kuno yang menyatakan bahwa seseorang perlu memiliki anak
laki-laki untuk meneruskan garis keluarga. Suatu hari, dia membeli
seorang wanita muda cantik untuk dijadikan isteri. Tetapi wanita
tersebut bukannya berbahagia menyambut kehidupan barunya, malahan
menangis diam-diam.
Tuan Yuan penasaran dan bertanya, “Ini adalah hari pernikahan kita.
Mengapa anda begitu tidak bahagia? Dapatkah anda memberitahukan kepada
saya apa yang anda risaukan?”
Wanita itu menjawab sambil menangis, “Maafkan saya, tetapi saya sangat sedih memikirkan masa lalu saya.”
Kemudian dia melanjutkan, “Tahukah anda bahwa saya telah pernah menikah
sebelumnya dan memiliki seorang suami yang sangat baik, dan juga sangat
saya cintai? Tetapi dia sakit. Akibat perang, kami tidak mampu membeli
makanan. Suami saya sangat frustasi sehingga dia hampir bunuh diri.
Demi
untuk mendukung dan membantunya, saya memutuskan untuk menjual diri
saya sehingga dia akan memiliki uang untuk membeli obat-obatan yang dia
perlukan. Tetapi saat ini tidak ada seorangpun yang bersamanya meskipun
saat ini dia sakit. Saya merasa sedih dan tidak mampu untuk menahan
tangisan saya.” Wanita tersebut menangis tersedu-sedu.
Segera setelah mendengar cerita isteri barunya, Tuan Yuan merasa
kasihan dan memutuskan untuk mengembalikannya pada suaminya malam
itu juga.
Pria tersebut sangatlah menyedihkan dan terbaring di ranjang sendirian. Dia
sangat terkejut melihat isterinya kembali, sehingga matanya
berbinar-binar penuh kegembiraan.
Tuan Yuan memberitahukan kepada pria tersebut,“Anda sangatlah
beruntung memiliki seorang isteri yang baik. Dia memberitahukan kepada
saya tentang anda dan saya merasa prihatin. Saya memutuskan untuk
mengembalikan dia kembali kepada anda sehingga kalian bisa berkumpul bersama-sama lagi.
Anda tidak perlu mengembalikan uang yang telah anda terima dari
menjual isteri anda. Sebaliknya, saya akan memberikan kepada anda
tambahan uang. Di masa depan, anda dapat menjalankan bisnis bersama-sama
sehingga mendapat pemasukan.”
“Ingatlah,” Tuan Yuan memperingatkannya, “Anda tidak boleh berpikir
untuk mati lagi. Anda harus bersemangat dan menghadapi segala tantangan
dalam hidup anda karena anda memiliki isteri yang baik. Sepanjang anda
bekerja keras, maka hidup anda akan berbahagia.”
Kata-kata tulus ini membuat pasangan suami-istri tersebut menangis dan mereka
berkali-kali berterima kasih kepada Tuan Yuan. Pasangan itu kemudian bekerja
keras dan memiliki kehidupan yang berkecukupan. Mereka sangat
berterima kasih atas apa yang telah dilakukan oleh Tuan Yuan kepada
mereka dan mereka ingin mencarikan seorang wanita muda yang baik dan belum
pernah menikah untuk dijadikan istri bagi Tuan Yuan, tetapi mereka tidak
dapat menemukannya.
Suatu kali, mereka pergi ke Yangzhou untuk berbisnis dan mereka melihat
seorang pria menjual seorang anak laki laki di pasar. Mereka
memutuskan untuk membeli anak laki-laki tersebut untuk dijadikan teman
bagi Tuan Yuan.
Ketika mereka membawa anak laki-laki tersebut kepada Tuan Yuan, dia
tidak dapat mempercayai matanya. Di depannya adalah anak laki-lakinya
yang telah hilang dalam kekacauan selama perang. Anak laki-laki yang
telah dicari kemana-mana, tetapi tidak dapat ditemukan. Akhirnya Tuan
Yuan dapat menemukan anaknya kembali, dia memeluk anaknya dengan erat. (Erabaru)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar