Jika Anda ingin menjadi orang yang lebih baik, jangan merasa bersalah
pada hal-hal yang terjadi di masa lalu. Jika Anda terus berpikir tentang
kesalahan yang Anda perbuat di masa lalu, maka Anda akan menjadi orang
yang lebih buruk.
Anda akan kehilangan rasa menghargai diri dan motivasi, dan mungkin Anda menjadi depresi. Kesalahan di masa lalu menjadi bola rantai yang menghalangi Anda untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Jika Anda membuat kesalahan, Anda harus :
Menerima atau mengakui itu
Biarkan itu berlalu
Belajar dari kesalahan
Diambil dari teknik psikologi modern, jika Anda telah melakukan hal-hal buruk di masa lalu :
1.Munculkan ke dalam pikiran Anda, akui kesalahan-kesal ahan itu dengan menuliskannya pada selembar kertas, dengan jelas, rapi dan secara detail.
2.Tulis di kertas toilet / tisu toilet !
3.Bacakan! Karena semuanya ditulis di tisu toilet, Anda cenderung mengasosiasikan apa yang tertulis disana dengan kotoran. Kesalahan di masa lalu = kotoran
4.Taruh tisu di dalam kloset dan flush… Biarkan itu berlalu!
Merasa bersalah dan menyesal seperti halnya menaruh tisu toilet yang sudah dipakai ke dalam kantong Anda! Jika Anda berpikir untuk menaruh tisu toilet yang sudah dipakai ke dalam kantong Anda adalah ide yang sangat bodoh, maka menyimpan rasa bersalah dan penyesalan di dalam pikiran Anda sama bodohnya dengan hal itu. Jadi, biarkan itu pergi!
Belajar dari pengalaman masa lalu
Ada sebuah cerita tentang seorang peternak ayam. Sebagai seorang peternak ayam, setiap hari Anda harus berurusan dengan telur dan kotoran ayam. Anda mengumpulkan telur, bukan kotorannya.
Anda ingin mengingat kotorannya atau telurnya? Tentu saja telur! Maka dari itu ingatlah apa yang benar, ingatlah sukses di masa lalu, Anda akan merasa baik, bahagia dan mempunyai motivasi untuk melakukan sukses itu lagi. Anda belajar lebih banyak dari apa yang benar daripada apa yang salah.
Kita harus mengubah cara pandang kita melihat masa lalu. Anda tidak bisa menciptakan kembali masa lalu, jadi melihat ke belakang setiap saat sama sekali tidak dapat menolong Anda. Melihat masa lalu hanya membuang-buang waktu Anda, biar saja itu berlalu. Jika Anda terus melihat masa lalu, maka Anda berhenti mengikuti masa kini! Terlalu banyak orang berlama-lama hidup di masa lalu dan mereka tidak memperhatikan masa kini.
Jika seseorang memanggil Anda “seekor babi”, Anda dengan mudah membiarkan itu berlalu, jangan diingat lagi. Jika Anda terus mengulang itu di pikiran Anda, maka Anda membiarkan mereka melakukan hal itu kepada Anda berulang-ulang.
Terkadang orang-orang mempunyai keyakinan, jika kita tidak mempunyai penyesalan, kita tidak memiliki hukuman, dan selanjutnya kita tidak akan tergoyahkan dari melakukan kesalahan yang sama. Well, bukan seperti itu cara kerjanya! Yang kita butuhkan adalah inspirasi, untuk menjadi lebih merasa belas kasih, murah hati dan penuh kasih sayang. Hal-hal baik itu bekerja!
Mengapa kita harus merasa bersalah? Kita merasa bersalah karena kita tidak mempunyai cukup metta (cinta kasih) dan rasa belas kasih. Kita perlu memperlakukan diri kita dengan rasa belas kasih; ‘Jika saya bisa memaafkan orang lain, saya bisa memaafkan diri saya sendiri.’
Anda hanya bisa merasakan satu hal dalam satu waktu, jika Anda merasa bersalah, maka Anda sedang melakukan hal yang tidak berguna. Jika Anda memikirkan rasa bersalah atau penyesalan, Anda tidak dapat membuat kemajuan. Jika Anda ingin kemajuan dalam hidup, Anda harus membiarkan masa lalu berlalu.
Terkadang kita merasa bersalah karena kita merasa kita telah membuat sesuatu yang buruk, tetapi sekali lagi siap yang tahu apakah itu baik atau buruk? Jadi pada dasarnya, jika Anda merasa bersalah, ingatlah, ‘Baik atau buruk, siapa yang tahu?’ Mungkin pada akhirnya itu tidak salah.
Ingatlah bahwa kita selalu melakukan apa yang kita pikirkan adalah hal yang benar pada saat itu. Kita membuat keputusan berdasarkan hal apa yang benar untuk dilakukan pada waktu itu. Kita tidak sengaja membuat keputusan yang salah atau melakukan hal yang salah.
Terkadang kita membuat keputusan yang buruk karena kita menggunakan terlalu banyak yang rasional dibandingkan dengan terlalu banyak perasaan. Ingatlah untuk mengikuti hatimu dan tidak hanya mengikuti kepalamu. Jika Anda di dalam keraguan, lakukan pelemparan koin.
Untuk menemukan apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan, perhatikan perasaan Anda saat koin itu melayang di udara. Sisi mana yang Anda harapkan muncul, depan atau belakang? Jika Anda berharap sisi depan yang muncul, maka Anda tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan adalah apa yang diwakili oleh sisi depan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Anda akan kehilangan rasa menghargai diri dan motivasi, dan mungkin Anda menjadi depresi. Kesalahan di masa lalu menjadi bola rantai yang menghalangi Anda untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Jika Anda membuat kesalahan, Anda harus :
Menerima atau mengakui itu
Biarkan itu berlalu
Belajar dari kesalahan
Diambil dari teknik psikologi modern, jika Anda telah melakukan hal-hal buruk di masa lalu :
1.Munculkan ke dalam pikiran Anda, akui kesalahan-kesal ahan itu dengan menuliskannya pada selembar kertas, dengan jelas, rapi dan secara detail.
2.Tulis di kertas toilet / tisu toilet !
3.Bacakan! Karena semuanya ditulis di tisu toilet, Anda cenderung mengasosiasikan apa yang tertulis disana dengan kotoran. Kesalahan di masa lalu = kotoran
4.Taruh tisu di dalam kloset dan flush… Biarkan itu berlalu!
Merasa bersalah dan menyesal seperti halnya menaruh tisu toilet yang sudah dipakai ke dalam kantong Anda! Jika Anda berpikir untuk menaruh tisu toilet yang sudah dipakai ke dalam kantong Anda adalah ide yang sangat bodoh, maka menyimpan rasa bersalah dan penyesalan di dalam pikiran Anda sama bodohnya dengan hal itu. Jadi, biarkan itu pergi!
Belajar dari pengalaman masa lalu
Ada sebuah cerita tentang seorang peternak ayam. Sebagai seorang peternak ayam, setiap hari Anda harus berurusan dengan telur dan kotoran ayam. Anda mengumpulkan telur, bukan kotorannya.
Anda ingin mengingat kotorannya atau telurnya? Tentu saja telur! Maka dari itu ingatlah apa yang benar, ingatlah sukses di masa lalu, Anda akan merasa baik, bahagia dan mempunyai motivasi untuk melakukan sukses itu lagi. Anda belajar lebih banyak dari apa yang benar daripada apa yang salah.
Kita harus mengubah cara pandang kita melihat masa lalu. Anda tidak bisa menciptakan kembali masa lalu, jadi melihat ke belakang setiap saat sama sekali tidak dapat menolong Anda. Melihat masa lalu hanya membuang-buang waktu Anda, biar saja itu berlalu. Jika Anda terus melihat masa lalu, maka Anda berhenti mengikuti masa kini! Terlalu banyak orang berlama-lama hidup di masa lalu dan mereka tidak memperhatikan masa kini.
Jika seseorang memanggil Anda “seekor babi”, Anda dengan mudah membiarkan itu berlalu, jangan diingat lagi. Jika Anda terus mengulang itu di pikiran Anda, maka Anda membiarkan mereka melakukan hal itu kepada Anda berulang-ulang.
Terkadang orang-orang mempunyai keyakinan, jika kita tidak mempunyai penyesalan, kita tidak memiliki hukuman, dan selanjutnya kita tidak akan tergoyahkan dari melakukan kesalahan yang sama. Well, bukan seperti itu cara kerjanya! Yang kita butuhkan adalah inspirasi, untuk menjadi lebih merasa belas kasih, murah hati dan penuh kasih sayang. Hal-hal baik itu bekerja!
Mengapa kita harus merasa bersalah? Kita merasa bersalah karena kita tidak mempunyai cukup metta (cinta kasih) dan rasa belas kasih. Kita perlu memperlakukan diri kita dengan rasa belas kasih; ‘Jika saya bisa memaafkan orang lain, saya bisa memaafkan diri saya sendiri.’
Anda hanya bisa merasakan satu hal dalam satu waktu, jika Anda merasa bersalah, maka Anda sedang melakukan hal yang tidak berguna. Jika Anda memikirkan rasa bersalah atau penyesalan, Anda tidak dapat membuat kemajuan. Jika Anda ingin kemajuan dalam hidup, Anda harus membiarkan masa lalu berlalu.
Terkadang kita merasa bersalah karena kita merasa kita telah membuat sesuatu yang buruk, tetapi sekali lagi siap yang tahu apakah itu baik atau buruk? Jadi pada dasarnya, jika Anda merasa bersalah, ingatlah, ‘Baik atau buruk, siapa yang tahu?’ Mungkin pada akhirnya itu tidak salah.
Ingatlah bahwa kita selalu melakukan apa yang kita pikirkan adalah hal yang benar pada saat itu. Kita membuat keputusan berdasarkan hal apa yang benar untuk dilakukan pada waktu itu. Kita tidak sengaja membuat keputusan yang salah atau melakukan hal yang salah.
Terkadang kita membuat keputusan yang buruk karena kita menggunakan terlalu banyak yang rasional dibandingkan dengan terlalu banyak perasaan. Ingatlah untuk mengikuti hatimu dan tidak hanya mengikuti kepalamu. Jika Anda di dalam keraguan, lakukan pelemparan koin.
Untuk menemukan apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan, perhatikan perasaan Anda saat koin itu melayang di udara. Sisi mana yang Anda harapkan muncul, depan atau belakang? Jika Anda berharap sisi depan yang muncul, maka Anda tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan adalah apa yang diwakili oleh sisi depan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar