|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 18 Februari 2013

Kebaikan Yang Membawa Berkah

 

Wang Daoding, seorang penulis terkenal pada masa Dinasti Qing, mengatakan, “Han Shusan dipuji oleh rakyat di Kabupaten Huating sebagai orang yang penuh kasih karena dia selalu sangat sopan, baik dan teliti."

Cerita berikut tentang bagaimana keluarganya bisa kaya layak dibagikan kepada orang lain.

Han dilahirkan dalam sebuah keluarga miskin. Meskipun toko pakaian yang dijalankan oleh Ayahnya Han Weng tidaklah seberapa dibandingkan dengan usaha besar lainnya, tetapi dia tetap penuh semangat dalam membantu orang lain.


Pada suatu hari tidak lama sebelum malam Tahun Baru, Han Weng telah selesai bekerja dan bersiap untuk tidur. Di luar, salju turun dengan lebat. Han Weng mendengar suara yang datang dari pintu depan di tengah malam, seolah-olah seseorang sedang bersandar dan mendesah. Ketika ia membuka pintu, ia menemukan orang asing duduk membelakanginya dengan sebuah tas di tangannya.


Han Weng berbicara kepada orang itu dan mengetahui bahwa ia adalah seorang petugas yang baru saja kembali dari menagih utang untuk majikannya. Ia tidak bisa naik perahu atau tinggal di penginapan karena hari sudah larut malam. Jadi dia tidak punya pilihan lain selain duduk di sana sampai fajar.


Han Weng berkata kepadanya, ”Anda dalam perjalanan pulang dari menagih utang, jadi Anda pasti sedang membawa banyak uang. Bagaimana bisa Anda tidur di luar? Bahkan jika uang itu aman, bagaimana mungkin Anda bisa menahan dingin? Walaupun rumah saya kecil dan sederhana, tapi cukup besar untuk memberikan Anda tempat berlindung dari badai salju.”


Han kemudian menyuruh orang itu masuk ke dalam rumahnya. Melihat pria itu basah kuyup sekujur tubuhnya, Han memberikan pakaian baru yang ia beli untuk dirinya sendiri menjelang Tahun Baru dan menjamunya dengan makanan hangat. Pria itu sangat menghargai kebaikan Han. Tak terbayangkan olehnya bahwa dia akan diperlakukan begitu baik oleh orang asing ketika menderita kedinginan dan kelaparan. Kemudian, Han menyiapkan tempat tidur untuk pria itu sebelum dia pergi tidur.


Setelah fajar, kapal penyeberangan tidak dapat melaut, karena salju turun semakin lebat. Han meminta orang itu tinggal dan menjamunya makan kembali tanpa mengeluh sedikit pun. Malam itu, pria tersebut berkata pada Han bahwa ia sangat berterima kasih atas kebaikan Han dan tidak tahu bagaimana membalasnya. Jadi ia menawarkan 300 tael uang perak agar Han bisa mengapalkan beras setempat dari Huating ke Shanghai untuk menghasilkan sedikit uang. Han dengan tegas menolak tawaran tersebut dan pria itu hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata.


Keesokan harinya, langit menjadi cerah, Han menyewa sebuah kapal untuk pria itu, dan secara pribadi mengantar dia pergi. Sebelum jauh berlayar, pria itu mengatakan kepada Han bahwa uang 300 tail perak yang dia tawarkan tempo hari itu ada di bawah tempat tidur dan meminta Han untuk datang menemuinya di Shanghai pada Festival Lentera tahun berikutnya.


Han terkejut dengan apa yang ia dengar, tapi sudah terlambat baginya untuk mengembalikan perak itu. Ketika kembali ke rumah, ia menemukan uang itu memang ada di bawah tempat tidur, dan ia memutuskan untuk melakukan apa yang dikatakan orang itu.


Ketika ia berhasil sampai di Shanghai pada tanggal yang ditentukan, Han dipuji oleh orang tersebut karena Ia telah menepati janji. Han mengatakan kepadanya pengiriman beras telah ia lakukan ke Shanghai. Ketika diperkenalkan kepada majikan orang tersebut, majikan menunjukkan penghargaan yang tulus kepada Han, seraya memuji dia, ”Pada tahun lalu sangat beresiko bagi pelayan saya untuk tidur di luar dengan perak dalam jumlah besar. 

Jika bukan karena kebaikan besar Anda, ia mungkin telah dirampok di sana. Hari ini, Anda berada di sini seperti yang dijanjikan. Perbuatan tidak mementingkan diri sendiri yang Anda lakukan tak ternilai.” Majikannya memperlakukan Han sebagai tamu kehormatan.

Setelah mengantar Han melihat berbagai tempat, majikannya berkata kepada Han, “Sekarang Anda telah membantu saya menghasilkan banyak uang dengan mengirim beras ke Shanghai, saya harus membagi setengah laba dengan Anda.” Han mencoba untuk menolak tawaran itu, tetapi majikan bersikeras agar Han menerimanya. 

Jadi Han bertanya kepada Majikannya, apakah ia boleh menyumbangkan sebagian dari perak itu kepada mereka yang membutuhkan. Majikannya meminta pelayannya untuk memberi Han 2000 tail uang perak. Sejak saat itu, Han mengabdikan dirinya lebih banyak untuk kegiatan amal. Ia melihat bahwa ia selalu bisa menghasilkan banyak uang dalam setiap hal yang ia lakukan.


Setelah Han menjadi seorang pengusaha yang sangat sukses, dia masih sangat rendah hati dan terus melakukan lebih banyak pekerjaan amal. Ketika anaknya Han Shusan mewarisi bisnis keluarga, ia sepenuhnya menjalani moto keluarga yaitu benar-benar mengabdikan diri untuk amal. Kemudian, putra Han Shusan yaitu Han Luoqing lulus ujian kekaisaran dan sebagian besar keturunan mereka sangat sukses dan terkenal di masyarakat. Seluruh keluarga diberkati oleh keberuntungan tak berujung dan kemakmuran.

Wang Daoding, penulis sastra klasik Tiongkok Zuo Hua Zhi Gao,mengatakan, “Ketika saya bepergian di Songjiang, saya mendengar banyak hal tentang Han Weng. Meskipun ia tidak bersekolah, ia adalah orang yang melakukan banyak perbuatan baik. Ia selalu menepati kata-katanya dan tidak pernah menipu orang lain. Dia sangat murah hati dan tulus, serta memiliki belas kasih yang besar. 

Itu sebabnya ia mampu menjadi kaya begitu cepat meskipun ia dilahirkan dalam keluarga yang sangat miskin. Kebanyakan orang hanya tahu bahwa keluarga Han menjadi kaya dengan cepat, tapi apa yang mereka tidak tahu adalah bahwa hal itu tidak terjadi secara kebetulan. ( Erabaru )



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar