Tuhan memberi kepada kita naluri. Dalam menjawab kekerasan secara naluri adalah dengan hal yang sama, yaitu kekerasan pula.
Padahal sering kali kekerasan yang kita temui, dibangun oleh ketidakpedulian, ketidaktahuan, atau salah pengertian.
Seringkali, bila tiap pihak mengembangkan pengertian lebih baik akan pihak lain, kita tidak akan memiliki alasan untuk marah. Ketika kita menghadapi kekerasan, sebaiknya kita sisihkan waktu untuk menjelaskannya secara tulus, jelas dan sabar tanpa rasa sinis dan amarah pula.
Letakkan diri kita, pada posisi orang lain. Telusuri cara berfikir dan sudut pandang mereka serta jangan mengubur kemarahan dengan dendam
Bagaimana kita bereaksi terhadap kekerasan adalah tergantung pada diri kita sendiri. Kita dapat adu keras, hingga tak seorang pun menang. Hingga semuanya menyesal akan kemarahan yang mereka luapkan. Atau anda dapat memberi pengertian sehingga anda pun mendapat pengertian.
Pengertian mendinginkan amarah. Pengertian membuka jalan bagi kesepakatan dan kerja sama. Ya. Memang ada orang yang sekedar ingin marah, tak peduli apapun. Tetapi ada juga yang sebenarnya minta untuk dimengerti.
Sahabat, kobaran api tidak akan pernah dingin dengan api pula. Panasnya matahari tidak akan dingin dengan matahari pula. Kerasnya batu akan sama-sama hancur jika beradu dengan batu pula, tetapi kobaran api akan berhenti dengan air.
Panasnya matahari akan menghangatkan jika dengan awan dan angin, serta kerasnya batu dapat luluh oleh percikan air. So, pintar-pintarlah dalam memilih sikap dalam kehidupan ini.
Orang yang kuat adalah orang yang memilih mencari titik temu dan mencari tahu.
Orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan amarah. (Fong Sa Yuk )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Padahal sering kali kekerasan yang kita temui, dibangun oleh ketidakpedulian, ketidaktahuan, atau salah pengertian.
Seringkali, bila tiap pihak mengembangkan pengertian lebih baik akan pihak lain, kita tidak akan memiliki alasan untuk marah. Ketika kita menghadapi kekerasan, sebaiknya kita sisihkan waktu untuk menjelaskannya secara tulus, jelas dan sabar tanpa rasa sinis dan amarah pula.
Letakkan diri kita, pada posisi orang lain. Telusuri cara berfikir dan sudut pandang mereka serta jangan mengubur kemarahan dengan dendam
Bagaimana kita bereaksi terhadap kekerasan adalah tergantung pada diri kita sendiri. Kita dapat adu keras, hingga tak seorang pun menang. Hingga semuanya menyesal akan kemarahan yang mereka luapkan. Atau anda dapat memberi pengertian sehingga anda pun mendapat pengertian.
Pengertian mendinginkan amarah. Pengertian membuka jalan bagi kesepakatan dan kerja sama. Ya. Memang ada orang yang sekedar ingin marah, tak peduli apapun. Tetapi ada juga yang sebenarnya minta untuk dimengerti.
Sahabat, kobaran api tidak akan pernah dingin dengan api pula. Panasnya matahari tidak akan dingin dengan matahari pula. Kerasnya batu akan sama-sama hancur jika beradu dengan batu pula, tetapi kobaran api akan berhenti dengan air.
Panasnya matahari akan menghangatkan jika dengan awan dan angin, serta kerasnya batu dapat luluh oleh percikan air. So, pintar-pintarlah dalam memilih sikap dalam kehidupan ini.
Orang yang kuat adalah orang yang memilih mencari titik temu dan mencari tahu.
Orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan amarah. (Fong Sa Yuk )
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar