Perayaan Yuan Xiao Jie atau Festival Lentera adalah merupakan hari terakhir dari perayaan Tahun Baru Imlek. Perayaan ini sudah ada sejak
2000 tahun yang lalu saat Dinasti Han.
Festival Yuan Xiao Jie (元宵節) yang jatuh pada setiap tanggal 15 bulan 1 penanggalan Imlek dalam bahasa Mandarin disebut sebagai Hari Yuanxiao.
Hal ini berkaitan dengan penyebutan nama bulan pertama dalam kalender Imlek adalah "Bulan Yuan", sedangkan kata "malam" dalam bahasa China kuno disebut sebagai "xiao".
Tanggal 15 pada bulan pertama Imlek adalah malam bulan purnama yang pertama di tahun yang baru, sehingga disebut sebagai Yuanxiao. Malam ini menandai awal tahun yang baru, ketika musim semi kembali ke bumi, sehingga menjadi alasan perayaan masyarakat untuk menyambut keberlangsungan musim semi. Hari Cap Go Meh juga disebut sebagai "Hari Shangyuan" ("Hari memasuki Bulan Yuan").
Sedangkan istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang bila diartikan secara harafiah bermakna Malam ke-15 Tahun Baru Imlek. Bila dipenggal perkata, maka Cap mempunyai arti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh berarti malam. Cap Go Meh juga sering disebut Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh dalam bahasa Mandarin.
Bulan Pertama (Zhen Yue [正月]) dalam penanggalan Imlek disebut juga dengan istilah “Yuan Yue [元月]”. Dalam bahasa Mandarin, Malam disebut juga dengan istilah “Xiao [宵]”. Jadi Yuan Xiao artinya adalah Malam dengan Bulan Purnama pertama dalam Tahun yang baru. Festival “Yuan Xiao” disebut juga dengan Festival “Shang Yuan [上元节]”.
Yuan Xiao sendiri adalah sebuah makanan yang menjadi bagian penting dalam festival tersebut. Yuan Xiao, atau juga kerap disebut Tang Yuan, adalah sebuah makanan berbentuk bola-bola yang terbuat dari tepung beras. Bila ditilik dari namanya, Yuan Xiao mempunyai makna “Malam di hari pertama”. Makanan ini melambangkan kebersatuannya sebuah keluarga besar yang memang menjadi tema utama dari perayaan hari raya Imlek.
Orang Tiongkok kuno merayakan Tahun Baru Imlek dengan makna kebudayaan yang sangat mendalam, dari kaisar sampai ke rakyat jelata pada dasarnya bermuara dari kebudayaan tradisional Tionghoa dimana sebagai manusia berupaya “Manunggal dengan sang Pencipta” dan “Respek terhadap Langit dan berterima-kasih kepada Leluhur”.
Konten utamanya diwujudkan melalui respek, berterima-kasih, refleksi dan berdoa kepada Tuhan. Meskipun berdoa, juga dibarengi dengan berjanji memperbanyak perbuatan baik dan berharap memperoleh pemberkatan serta pengabulan doa.
Berlawanan dengan zaman dahulu, di zaman sekarang pada umumnya orang-orang selain untuk memohon harta, tahta, reputasi dan keselamatan, berapa banyak yang paham tentang bersyukur dan refleksi diri?
Dalam kesempatan Perayaan Cap Go Meh di hari yang berbahagia ini, marilah kita belajar untuk bersyukur setiap saat.
Terkadang kita menjadi lupa bersyukur atas berkat yang telah kita terima.
Lupa memiliki keluarga yang selalu mendukung kita.
Lupa memiliki orang tua yang selalu mendoakan keberhasilan kita, walau terkadang mengomel, memarahi kita. Karena kelalaian kita, malas, ceroboh dan ketidaktahuan kita.
Lupa memiliki penghasilan yang cukup.
JANGANlah kita menjadi SILAU, hanya karena Kesuksesan orang lain dan lupa mensyukuri diri sendiri.
Jangan karena kebaikan orang yang sedikit atau sesaat, sehingga kita melupakan orang yang selama ini sudah mendukung kita,
Sikap syukur akan menimbulkan semangat, apapun yang diperbuat.
Jika kita dapat selalu bersyukur, maka kualitas hidup akan menjadi lebih bermakna. Apapun yang kita alami, baik senang/susah, selalulah bersyukur, karena semuanya pasti ada hikmahnya.
Seluruh Admin Kebajikan ( De 德 ) mengucapkan pada teman-teman semuanya,
元宵节快乐
Happy Cap Go Me...!
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Festival Yuan Xiao Jie (元宵節) yang jatuh pada setiap tanggal 15 bulan 1 penanggalan Imlek dalam bahasa Mandarin disebut sebagai Hari Yuanxiao.
Hal ini berkaitan dengan penyebutan nama bulan pertama dalam kalender Imlek adalah "Bulan Yuan", sedangkan kata "malam" dalam bahasa China kuno disebut sebagai "xiao".
Tanggal 15 pada bulan pertama Imlek adalah malam bulan purnama yang pertama di tahun yang baru, sehingga disebut sebagai Yuanxiao. Malam ini menandai awal tahun yang baru, ketika musim semi kembali ke bumi, sehingga menjadi alasan perayaan masyarakat untuk menyambut keberlangsungan musim semi. Hari Cap Go Meh juga disebut sebagai "Hari Shangyuan" ("Hari memasuki Bulan Yuan").
Sedangkan istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang bila diartikan secara harafiah bermakna Malam ke-15 Tahun Baru Imlek. Bila dipenggal perkata, maka Cap mempunyai arti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh berarti malam. Cap Go Meh juga sering disebut Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh dalam bahasa Mandarin.
Bulan Pertama (Zhen Yue [正月]) dalam penanggalan Imlek disebut juga dengan istilah “Yuan Yue [元月]”. Dalam bahasa Mandarin, Malam disebut juga dengan istilah “Xiao [宵]”. Jadi Yuan Xiao artinya adalah Malam dengan Bulan Purnama pertama dalam Tahun yang baru. Festival “Yuan Xiao” disebut juga dengan Festival “Shang Yuan [上元节]”.
Yuan Xiao sendiri adalah sebuah makanan yang menjadi bagian penting dalam festival tersebut. Yuan Xiao, atau juga kerap disebut Tang Yuan, adalah sebuah makanan berbentuk bola-bola yang terbuat dari tepung beras. Bila ditilik dari namanya, Yuan Xiao mempunyai makna “Malam di hari pertama”. Makanan ini melambangkan kebersatuannya sebuah keluarga besar yang memang menjadi tema utama dari perayaan hari raya Imlek.
Orang Tiongkok kuno merayakan Tahun Baru Imlek dengan makna kebudayaan yang sangat mendalam, dari kaisar sampai ke rakyat jelata pada dasarnya bermuara dari kebudayaan tradisional Tionghoa dimana sebagai manusia berupaya “Manunggal dengan sang Pencipta” dan “Respek terhadap Langit dan berterima-kasih kepada Leluhur”.
Konten utamanya diwujudkan melalui respek, berterima-kasih, refleksi dan berdoa kepada Tuhan. Meskipun berdoa, juga dibarengi dengan berjanji memperbanyak perbuatan baik dan berharap memperoleh pemberkatan serta pengabulan doa.
Berlawanan dengan zaman dahulu, di zaman sekarang pada umumnya orang-orang selain untuk memohon harta, tahta, reputasi dan keselamatan, berapa banyak yang paham tentang bersyukur dan refleksi diri?
Dalam kesempatan Perayaan Cap Go Meh di hari yang berbahagia ini, marilah kita belajar untuk bersyukur setiap saat.
Terkadang kita menjadi lupa bersyukur atas berkat yang telah kita terima.
Lupa memiliki keluarga yang selalu mendukung kita.
Lupa memiliki orang tua yang selalu mendoakan keberhasilan kita, walau terkadang mengomel, memarahi kita. Karena kelalaian kita, malas, ceroboh dan ketidaktahuan kita.
Lupa memiliki penghasilan yang cukup.
JANGANlah kita menjadi SILAU, hanya karena Kesuksesan orang lain dan lupa mensyukuri diri sendiri.
Jangan karena kebaikan orang yang sedikit atau sesaat, sehingga kita melupakan orang yang selama ini sudah mendukung kita,
Sikap syukur akan menimbulkan semangat, apapun yang diperbuat.
Jika kita dapat selalu bersyukur, maka kualitas hidup akan menjadi lebih bermakna. Apapun yang kita alami, baik senang/susah, selalulah bersyukur, karena semuanya pasti ada hikmahnya.
Seluruh Admin Kebajikan ( De 德 ) mengucapkan pada teman-teman semuanya,
元宵节快乐
Happy Cap Go Me...!
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar