|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 25 April 2013

Maha Karya Sejati Datang Dari Hati

 

Maha karya sastra dapat membangkitkan berbagai emosi, namun juga dapat memupuk hati orang-orang. Tapi bagaimana caranya untuk membuat buku atau maha karya? Dan bagaimana penulis menemukan inspirasi untuk menciptakannya?

Membaca adalah dasar dari menulis, menulis adalah perpanjangan dari membaca
Wang Guanming punya banyak hal untuk dibagi tentang perjalanan menuju tulisan yang baik. Menurut Wang, apakah karya tulis memiliki kedalaman dan isi ditentukan oleh kualitas moral penulis dan kedalaman pemikirannya. 

Dia mengatakan kunci untuk kedalaman pemikiran adalah seberapa banyak seseorang membaca dan seberapa banyak pengalaman hidup seseorang. Seorang penyair Dinasti Tang yang terkenal, Du Fu, menulis, "Hanya setelah membaca lebih dari 10.000 buku, seseorang baru bisa menulis seperti orang suci."


Wang mengatakan, "Membaca adalah dasar dari menulis, menulis adalah perpanjangan dari membaca." Wang memberikan contoh sederhana untuk menggambarkan bagaimana pentingnya membaca.

Pemula dalam kaligrafi harus berlatih dengan meniru orang lain sampai mereka dapat mengembangkan gaya mereka sendiri. Aktor pemula juga harus belajar dari orang lain sebelum menemukan gaya khas mereka. Oleh karena itu, penulis pemula juga harus mulai dengan membaca karya orang lain.


Tentu saja, seseorang harus selektif akan apa yang harus dibaca. Wang merekomendasikan buku dengan kedalaman, seperti empat literatur klasik Tiongkok: Impian Loteng Merah, Perjalanan ke Barat , 108 Pendekar Liang Shan dan Sam Kok. 

Jika seseorang tertarik dengan sejarah, Wang mengatakan, ia harus membaca Catatan Sejarah Agung oleh Sima Qian dan Zizhi Tongjian (Comprehensive Mirror to Aid in Government) oleh Sima Guang. Selain itu, Erh-shih-szu shih (24 Histories) memberikan gambaran yang baik tentang sejarah Tiongkok.

Wang juga merekomendasikan untuk berkali-kali membaca buku favorit dan buku yang bermanfaat untuk menulis, " Dengan tujuan mengembangkan kekuatan pikiran seseorang dan menerapkan apa yang ada di buku ke dalam alur kehidupan nyata", dan juga "untuk merangsang kebijaksanaan yang terpendam dalam pikiran untuk mendorong inovasi agar akhirnya menjadi sukses ".


Membaca harus disertai dengan mengalami

Membaca tanpa pengalaman dalam kehidupan nyata tidak cukup untuk memperluas wawasan seseorang, kata Wang. Menurutnya, bepergian ke tempat-tempat inspiratif bisa sangat memperkaya wawasan. Wang mengatakan, "Jika Anda bepergian dengan tujuan yang mulia dalam pikiran, maka Anda akan banyak belajar dari pengalaman." Sebagai seorang penulis, Wang selalu memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang hidup dengan mengamati gunung dan laut.


Sebagai manusia, seseorang harus tenang layaknya gunung dan sabar layaknya lautan, kata Wang. "Orang lain boleh mengatakan Anda baik atau buruk. Orang lain dapat membantu Anda atau menyakiti Anda," katanya. "Bagaimana Anda menyikapi semua ini? Sebagai manusia, kita harus toleran terhadap kesalahan orang lain. Kita tidak perlu terlalu banyak memikirkan perlakuan sewenang-wenang kecil, sampai-sampai tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kita harus memiliki hati yang lapang."

Guru besar dalam sejarah China, seperti Konfusius, Lao Zi dan Mencius, semua memiliki pengalaman yang mirip berupa melakukan perjalanan dan mengajar. Melakukan perjalanan merupakan kesempatan yang baik untuk belajar dan menguji pemahaman seseorang. Oleh karena itu, "melakukan perjalanan 10.000 mil" adalah sama pentingnya dengan "membaca 10.000 buku".


Guru besar dalam sejarah China, seperti Konfusius, Lao Zi dan Mencius, semua memiliki pengalaman yang mirip berupa melakukan perjalanan dan mengajar. Melakukan perjalanan seperti ini merupakan kesempatan yang baik untuk belajar dan menguji pemahaman seseorang. Gambar diatas: Mencius. 


Peningkatan hati membawa keberhasilan menulis


Karya tulis agung "ditulis dengan hati". Pernyataan yang tampak sederhana ini memiliki banyak makna. Ketika membaca, seseorang harus mampu menyaring esensi dari bacaan dan mengumpulkan esensi itu selama mungkin. Kemudian, sebelum menulis, seseorang harus memperoleh gambaran menyeluruh dari kejadian, atmosfer dan suasana setelah kejadian. Ketika semua ini terpenuhi, seseorang dapat mulai menulis dari hati.

Seseorang juga harus memperhatikan kualitas tulisan. Apa itu kualitas? Wang mengatakan, "Sebuah tulisan yang benar-benar baik dapat memupuk hati seseorang, memandu seseorang pada pencerahan dan menyelamatkan seseorang dari kemerosotan. Tentu saja, tulisan yang benar-benar baik sulit ditemukan, karena tulisan-tulisan itu disaring dari akumulasi pengetahuan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. "


Karya besar sudah ada, kita "hanya kebetulan menangkapnya"


Mengenai inspirasi, Wang mengemukakan pendapat berikut, "Meskipun seseorang memiliki pendidikan sastra yang baik dan keterampilan menulis, tanpa inspirasi, seseorang tidak dapat menciptakan karya yang asli dan hanya dapat menyalin pekerjaan orang lain."
Penyair besar Lu You mengatakan, "Karya tulis dikirim oleh Langit, saya hanya kebetulan menangkapnya."


Wang berpendapat bahwa ketika seseorang mengkultivasi dirinya sesuai dengan latihan spiritual tradisional Tiongkok, maka karya tulis orang itu mengandung kebaikan murni dan keindahan murni. Pembaca kemungkinan besar tergerak oleh karya seperti itu dan berkata, “Itu adalah sebuah maha karya sejati"


Sejak zaman kuno, Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme semuanya mengajarkan "menyebarkan kebaikan". Wang mengatakan, "Jika seorang penulis menjadikan “menyebarkan kebaikan” sebagai misinya, maka karyanya akan sangat bermanfaat bagi dunia. Penulis akan memiliki pencapaian yang besar, karena Langit akan membantu mereka dengan keinginan baik semacam itu. "


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar