|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 05 Juni 2013

Ketika Cinta Tak Direstui

 

Mungkin banyak yang sudah mempunyai pengalaman seperti judul diatas. Memang banyak faktor orang tua kita melarang atau bahkan tidak memberi restu hubungan kita bersama sang pasangan. Mulai dari segi kesepadanan, pendidikan, pekerjaan, jabatan, atau mungkin karena faktor kesetaraan sosial dll.

Seperti kita ketahui, orang tua adalah makhluk Tuhan yang diciptakan untuk menyayangi dan melindungi sang anak dan memberikan semua yang terbaik untuk anaknya.

 
Mereka ngak mungkin menjerumuskan anak ke hal-hal yang negatif. Dan tentu orang tua sangat sensitif dengan calon pasangan yang nantinya akan menggantikan mereka menjaga anaknya.

Masing-masing orang tua memiliki kriteria dalam memilih dan memilah sang calon pasangan anaknya. Mereka ngak mau melihat anaknya susah dan ngak sejahtera setelah menikah nanti.


Tapi kendalanya seringkali kriteria anak dan kriteria orang tua saling berbenturan. Sehingga menimbulkan masalah kesenjangan antara orang tua dengan sang anak. Anak kadang yakin betul terhadap pasangannya, sementara orang tua yakin betul pasangan tersebut tidak cocok untuk anaknya. Segala nasehat orang tua seringkali dihiraukan oleh sang anak, anak bahkan kadang membantah dan mencari berbagai alasan kenapa ia memilih sang pasangan.


Dalam kondisi ini orang tua terkadang pasrah dan merasa sangat sedih. Memang harapan orang tua ingin anaknya bersanding dengan seseorang yang hampir sempurna. Kaya, tampan, mapan, baik hati, soleh, rajin menabung, dan tidak sombong. 


Tapi dimana kita cari seseorang yang sesempurna itu? Karena ngak semua manusia itu sempurna. Anak memang berhak menentukan pilihan sendiri, tapi mereka juga harus mendengarkan nasehat orang tua. Tapi kalau sudah terlanjur cinta, tapi tak direstui orang tua gimana, bingung kan?

Mau milih nasehat orang tua, udah cinta banget sama pasangan. Mau terus sama pasangan ntar di kira durhaka terhadap orang tua. Dan memang sudah banyak contoh para anak yang tetap memilih pasangannya dan mengabaikan pesan-pesan orang tua akhirnya mereka sengsara dan itu yang ditakutkan. 


Maka jika kita yakin bahwa sang pasangan baik dan sesuai kriteria, tetapi orang tua tak merestui hubungan kita, maka pada akhirnya akan sering menimbulkan cekcok dengan orang tua.

Pilihan hanya pada dirimu karena yang akan bersamamu seumur hidup adalah pasanganmu dan nasehat yang orang lain berikan semuanya untuk kebaikanmu. Yang terpenting adalah bagaimana sikap pasanganmu terhadap kamu dan orang tuamu kelak.




Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.  

Tidak ada komentar:
Write komentar