|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 16 Juli 2013

Mengubah Permusuhan Menjadi Harmonis

 

Di Tiongkok kuno, ada seorang prajurit Tiongkok yang sangat arogan dan sangat kasar sehingga ia sering mengganggu tetangganya. Salah satu tetangganya adalah seorang pria tua berjanggut putih yang tinggal bersama ketiga anaknya. 
 
Suatu hari, orang tua memanggil ketiga anaknya untuk datang. Si Ayah berkata, "Ayah sudah bertugas menjaga rumah tangga hampir sepanjang hidup dan sering diganggu oleh orang lain.
 
Karena itu, kalian semua telah banyak menderita. Sekarang ayah semakin tua, salah satu dari kalian akan mengemban tugas menjaga rumah tangga. 

Hari ini, ayah memberikan kalian masing-masing 10 keping perak. Kalian harus pergi keluar dan melakukan beberapa perbuatan bajik. Orang yang telah melakukan yang terbaik dan memberi kebajikan terbesar akan mengambil kendali rumah tangga. "

Setelah beberapa waktu, tiga anaknya kembali. Sehingga Sang ayah meminta mereka untuk berbagi cerita.

Putra tertua berkata,"Saya melihat seorang wanita mencoba bunuh diri, jadi saya melompat ke sungai untuk membawanya ke darat. Karena dia hamil, saya menyelamatkan dua nyawa sekaligus. "Ayahnya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Putra kedua mengatakan,"Ketika melewati sebuah desa, saya melihat sebuah rumah tampak terbakar. Karena  hari itu sangat berangin, seluruh desa rentan dilalap api. Saya melompat ke dalam api sendirian dan memadamkan api, menyelamatkan banyak orang dan properti." Sang ayah tersenyum tanpa suara.

Putra ketiga berkata,"Ayah, saya merasa sangat menyesal karena telah melakukan hal bodoh. Saya baru saja menyelamatkan seseorang yang sering mengganggu kita. Ketika melewati pegunungan, saya melihat prajurit yang sering mengganggu kita pingsan di bibir tebing setelah kembali dari pertempuran. Jika dia menggerakkan tubuhnya sedikit, ia pasti akan jatuh ke jurang. 

Pada awalnya, saya tidak berniat menyelamatkannya, karena itu bukan urusan saya. Tapi setelah dipertimbangkan beberapa saat, saya berpikir bahwa kita membutuhkan prajurit seperti dia untuk menjaga perbatasan dan berjuang di medan perang. Akhirnya, saya membangunkannya sehingga ia bisa terhindar jatuh ke jurang. Setelah dia menyadari apa yang saya lakukan untuknya, dia malu pada dirinya sendiri dan membungkuk kepada saya sebelum dia pergi. "

Setelah mendengarkan cerita, sang ayah tertawa terbahak-bahak dan memilih putra bungsunya untuk bertanggung jawab terhadap rumah tangga. Putra tertua dan kedua tidak keberatan.

Sang ayah menjelaskan, "Menyelamatkan hidup seseorang, bukan hanya menyelamatkan seseorang, memadamkan api bukan hanya menyelamatkan rumah tangga, namun memiliki seseorang untuk menjaga kedamaian bangsa dan kemakmuran bisa membuat masyarakat umum hidup dengan damai sehingga mereka dapat mendedikasikan diri mereka untuk pekerjaan. Adikmu mengesampingkan dendam pribadi dan menempatkan kepentingan bangsa daripada kepentingan keluarga, itulah yang merupakan kebajikan tertinggi. "

Setelah putra bungsu mengambil kendali rumah tangga, prajurit itu sangat berterima kasih padanya dan mengakui bahwa cara ia memperlakukan tetangganya salah. Setelah itu, kedua keluarga harmonis dan menjadi tetangga yang baik.

Ayah dan ketiga anaknya adalah orang-orang saleh, khususnya anak bungsu. Belas kasih dan kesabaran mereka yang besar akhirnya menang atas tetangga mereka yang arogan.



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar