|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 19 Juli 2013

Obat Mujarab Dewa Yang Hilang, Karena Sifat Yang Tidak Berbelas Kasih

 

Dahulu di kota  Changzhou, Jiangsu, ada sebuah kuil Tao. Di aula dalam kuil tersebut terdapat sebuah patung Dewa Tao. Waktu itu ada seorang anak kecil yang setiap harinya menjual kacang untuk membantu perekonomian keluarganya. 

Setiap hari, dia pasti akan melewati kuil ini dan selalu berhenti di depan kuil dalam waktu lama, baru meninggalkan tempat tersebut.

Anak kecil ini sangat menghormati sebuah patung Dewa yang berada di dalam kuil itu yang terlihat sangat agung dan damai.
 
Pada suatu hari, ketika dia melewati kuil ini untuk menjual kacang, seperti biasanya dia berhenti begitu lama di depan kuil memandang ke patung Dewa sambil menghela nafas. Tiba-tiba saja dia melihat patung Dewa tersebut bergerak, bahkan melambaikan tangan kepadanya, memanggilnya masuk ke dalam kuil. 

Setelah anak kecil ini masuk ke dalam, dia melihat di tangan Dewa tersebut menggenggam sebuah uang koin, ingin membeli kacangnya. Tetapi dia tidak mengambil uang koin Dewa itu, bahkan dengan sangat hormat dia memberikan semua kacang yang dibawanya di altar Dewa.

Dewa tersebut terlihat sangat gembira, kemudian Dewa itu mengambil sebutir pil berwarna merah dan memberikannya kepada anak kecil ini. Anak kecil itu langsung menelan obat yang diberikan oleh Dewa. Tiba-tiba dia merasa agak pusing, seolah-olah seperti meminum anggur, setelah itu kemudian dia merasa hatinya sangat tenang, di dalam otaknya seperti sangat jernih dan dapat mengerti banyak hal.

Anak kecil ini kemudian pulang ke rumahnya, mengambil kertas, menulis artikel dan menulis puisi, semua artikel dan puisi yang ditulis bahasanya sangat indah.  Mulai saat itu semua orang mengetahui bahwa anak kecil ini bukan anak biasa, lalu mereka memanggilnya sebagai Dewa cilik.

Hal tersebut telah setahun berlalu, pada suatu hari dia mendengar bahwa di lapangan kotanya ada seorang narapidana yang akan dihukum mati. Dia lalu berlari ke lapangan untuk melihat keramaian itu. Saat itu dia melihat ada seorang narapidana yang akan dihukum mati, tetapi di hatinya tidak ada timbul rasa belas kasih, malahan dia bersama orang lain ikut berteriak ke arah narapidana tersebut dan terlihat sangat gembira. 

Pada saat hukuman narapidana itu akan dijatuhkan, dia merasa seperti ada seseorang yang menampar pipi kirinya. Bersamaan dengan bunyi tamparan yang keras itu, tiba-tiba seekor burung bangau Dewa keluar dari mulutnya dan terbang ke atas langit.

Mulai saat itu, anak kecil ini kembali seperti dahulu seperti seorang anak kecil biasa, semua kemampuan, keahlian dan kepintarannya setelah menelan obat Dewa itu lenyap begitu saja.

Ada orang pintar yang mengatakan, oleh karena anak kecil ini dulu sifatnya sangat hormat dan kekagumannya terhadap Dewa, maka dia mendapat obat mujarab Dewa itu. Tetapi dia kehilangan obat mujarab tersebut karena sifatnya yang tidak berbelas kasih terhadap seorang narapidana yang dihukum mati.  

Walaupun narapidana itu terhukum mati karena telah melanggar hukum yang membuatnya pantas dihukum mati, tetapi sifatnya yang bergembira atas kesusahan orang lain adalah sifat yang tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh para Dewa, itulah sebabnya sehingga burung bangau Dewa yang sebenarnya merupakan jelmaan dari obat mujarab Dewa tersebut, terbang keluar dari mulutnya.



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar