Salah
satu fungsi utama dari kebudayaan tradisional adalah sebagai
referensi. Sebabnya, semua karya klasik memiliki tradisi mendidik.
Syair Bai Juyi dari Dinasti Tang menyatakan, “Artikel ditulis dengan
latar waktu, sedangkan Sajak, Ci, lagu dan Fu ditulis untuk peristiwa
perseorangan.
“Orang
jaman dahulu menekankan pada karakter moral, kebajikan, kebaikan dan
menjelaskan secara rinci ide-ide melalui tulisan. Perhatian terhadap
dunia juga menjadi tanggung jawab alami mereka. Mereka melampaui
keuntungan dan kerugian pribadi, tidak gembira dengan perolehan materi
dan tidak sedih terhadap kehilangan. Mereka peduli pada negara dan
rakyat.
Karya
sastra klasik memuji kebijaksanaan dan keadilan, membuang kegelapan
dan kemerosotan moral, menyangga standard moral, mendukung belas kasih,
menghukum yang jahat dan menyoroti perihal takdir.
Semua
karya klasik Konfusius, Buddhisme, dan Taoisme mendukung filosofi
hidup berdasarkan kebajikan dan moralitas. Kitab Lagu, Buku Ratapan dan
beberapa lainnya menceritakan tentang pencarian manusia dalam
kepribadian yang ideal.
Ketika
Sima Qian menulis Biografi Lian Po dan Lin Hsiang-ju, Dia
menggambarkan sikap ksatria Lin Hsiang-Ju dan kesediaan Lian Bo untuk
dihukum setelah menyadari kesalahan-kesalahannya. Sikap-sikap ini
merupakan wujud kongkrit dari kriteria moral.
Orang-orang
dapat merasakan kekhidmatan dan gaya sastra dari Kitab Catatan
Sejarah. Syair dari dinasti Tang dan Ci dari dinasti Song dianggap
sebagai harta berharga dari kesusastraan Tiongkok. Karya-karya tersebut
menjadi esensi makna dari kebudayaan Tiongkok dan menggambarkan dunia
spiritual manusia.
Empat
novel terkenal dari dinasti Ming dan Qing, membantu meningkatkan
estetika dan penilaian estetika orang-orang melalui plot yang
mempesona. Koleksi cerita dari novel singkat dinasti Ming berkisah
tentang pembayaran karma, untuk memperingatkan manusia bahwa, melakukan
perbuatan baik, menghasilkan balasan yang baik, dan berbuat jahat
membawa akibat yang buruk. Sehingga orang-orang dapat memilih dan
mengikuti perbuatan yang baik.
Dalam hal pencerahan hidup, karya sastra klasik
ini memberikan arahan hidup dan mengekpresikan kepedulian sosial yang
kuat. Dari karya klasik, kita telah melihat Gambar Keadilan Langit dan
Bumi dan mendengar Lagu Keadilan dunia manusia.
Mereka
seperti aliran sungai yang jernih, yang membersihkan kotoran dan
lumpur. Karya-karya ini tidak hanya membuka proses sejarah Tiongkok
melalui bahasa dan seni, tetapi juga mengandung kriteria moral tinggi
dan pencarian prinsip “keseimbangan antara Langit dan Manusia.” Mereka
menyediakan generasi masa depan dengan sumber spiritual tak terbatas.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar