|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 21 Agustus 2013

Demi Melindungi Keponakannya, Meninggalkan Anaknya Sendiir

 

Pada masa musim semi dan gugur, negara Chi menyerang negara Lu. Semua penduduk lari ketakutan. Salah satu penduduk yang lari adalah seorang nyonya yang sedang membopong seorang anak dan menggandeng seorang anak lagi.

Pada saat tentara Chi hampir mendekat, nyonya tersebut segera meletakkan anak yang dibopongnya, sedangkan anak yang digandengnya segera dibopongnya.

 
Tentara Chi heran dan segera mengejarnya untuk bertanya, “Mengapa kamu meninggalkan anak yang kamu bopong, siapa sebenarnya anak ini ?”

Nyonya itu menjawab, “Anak yang saya gandeng ini adalah anak dari abang saya.”

Tentara itu lalu bertanya, “Anak yang kamu tinggalkan itu siapa ?”

Nyonya itu dengan sedih berkata, “Anak itu adalah anak saya.”

Tentara Chi makin heran dan bertanya lagi, “Mengapa kamu begitu tega meninggalkan anakmu sendiri ?”

Nyonya itu menjawab, “karena suami saya masih ada, maka saya bisa melahirkan lagi, sedangkan abang saya sudah meninggal dan cuma meninggalkan satu-satunya hanya anak ini, makanya harus dijaga dengan baik, untuk meneruskan keturunan abang saya.

Tentara Chi setelah mendengar hal ini lalu menerangkan pada atasannya. Atasannya lalu berkata, “negara Lu benar-benar negara yang berbudaya, bahkan seorang nyonya biasa juga bisa mengerti Tata Krama ini, seharusnya kita tak boleh menyerang negara ini.”

Kemudian dia segera memerintahkan pasukan tentaranya untuk mundur. Kejadian ini juga dilaporkan pada Raja Chi sehingga Raja Chi segera mengangkat nyonya itu dan memberinya gelar bangsawan IKKU (Nyonya yang Ksatria).



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar