有一位名叫俞新的人娶妻聞氏,事奉公婆十分孝順。聞氏年少時,丈 夫就過世,有人勸她再嫁,但她卻堅貞自守,誓不改嫁,並且截斷長 髮,表明決心。而她的婆婆長久以來,早就纏綿病榻,再加上雙眼失 明,事奉起來倍加辛苦。但聞氏至情至性,孝心可感,她每天不但從 不倦怠地親手幫助婆婆處理屎尿,洗滌污穢,並且時常漱好口,親自 上堂入房內舔舐婆婆的雙眼,沒想到她每天真誠、用心的舔舐,竟然 感動上天,讓她婆婆的雙眼再度復明。鄉里的人知道後,無不感動, 都說;「想要學做個孝順的媳婦,應當要問俞新的妻子聞氏啊!」
有人說:「一般人最怕的是又貧又病,而聞氏以一貧家婦人,只一心 一意求婆婆病疾能好,而從不擔心自己受苦受累,無福可享,只此一 念至誠,便是難能可貴,更是常人所難。」這話說來確實有理。
而後聞氏守節堅貞,盡孝婆婆的美行,傳到朝廷,皇帝下令授旌表揚 聞氏,並榮封她的家人,從此子孫榮顯好幾代。可見「天道無親,常 佑善人」啊!
Ada seorang pria yang bernama Yi Sin beristrikan seorang wanita yang bermarga Wen. Dia melayani mertuanya dengan penuh bakti, sewaktu dia masih muda, suaminya telah meninggal.
Ada orang yang menasehati dia untuk nikah lagi, tetapi dia bersikeras untuk tetap menjanda dan bersumpah untuk tidak mau menikah lagi. Untuk menunjukkan keteguhan hatinya, malah dia menggunting rambut panjangnya, .
Walaupun ibu mertuanya dari semenjak lama telah terbaring saja di ranjang lantaran sakit, ditambah lagi kedua matanya yang buta, semakin menambah kesulitannya dalam merawatnya.
Tetapi menantu Wen ini begitu tulus dan penuh perasaan, rasa baktinya mengharukan orang. Setiap hari dia sepertinya tidak pernah mengenal lelah, membantu membersihkan kotoran seperti buang air besar dan air kecil dari mertuanya, membersihkan badannya, malahan sering mencuci bersih mulutnya, lalu masuk ke kamar membersihkan mata ibu mertuanya dengan lidahnya.
Tidak disangka lantaran kesungguhan hatinya setiap hari menjilat, telah mengharukan Langit sehingga membuat mata ibu mertuanya kembali bisa melihat lagi. Ketika orang kampung mengetahuinya, tak ada seorang pun yang tidak terharu, semuanya berkata, ”Hendak menjadi seorang menantu yang berbakti, haruslah bertanya pada istri Yi Sin yang bermarga Wen”.
Ada orang yang berkata, ”Kebanyakan orang paling takut akan kemiskinan dan penyakit, tapi walaupun Wen ini merupakan seorang perempuan yang hidup dalam kemiskinan, namun dia tetap dengan sepenuh hatinya berharap penyakit mertuanya bisa sembuh.
Malahan dia tak pernah mengkhawatirkan dirinya sendiri, walaupun menerima begitu banyak kesulitan dan kecapekkan tanpa ada rezeki yang bisa dinikmatinya. Hanya dengan sebersit kesungguhan, sungguh sangat langka sekali ditemukan dan sangat sulit untuk melaksanakannya, apalagi cuma orang biasa,” Perkataan ini sungguh ada benarnya.
Kemudian perbuatan perempuan Wen yang menjanda dan mempertahankan perbuatan luhur yang mengoptimalkan bakti terhadap ibu mertuanya, sampai tersebar ke kerajaan, maka Raja menurunkan perintah untuk memberikan penghargaan kepadanya dan memberikan kebanggaan terhadap keluarganya.
Dari sini dapat terlihat bahwa, “Thien Tao itu tanpa mengenal perasaan, sering melindungi orang yang berbuat kebajikan.”
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
有人說:「一般人最怕的是又貧又病,而聞氏以一貧家婦人,只一心
而後聞氏守節堅貞,盡孝婆婆的美行,傳到朝廷,皇帝下令授旌表揚
Ada seorang pria yang bernama Yi Sin beristrikan seorang wanita yang bermarga Wen. Dia melayani mertuanya dengan penuh bakti, sewaktu dia masih muda, suaminya telah meninggal.
Ada orang yang menasehati dia untuk nikah lagi, tetapi dia bersikeras untuk tetap menjanda dan bersumpah untuk tidak mau menikah lagi. Untuk menunjukkan keteguhan hatinya, malah dia menggunting rambut panjangnya, .
Walaupun ibu mertuanya dari semenjak lama telah terbaring saja di ranjang lantaran sakit, ditambah lagi kedua matanya yang buta, semakin menambah kesulitannya dalam merawatnya.
Tetapi menantu Wen ini begitu tulus dan penuh perasaan, rasa baktinya mengharukan orang. Setiap hari dia sepertinya tidak pernah mengenal lelah, membantu membersihkan kotoran seperti buang air besar dan air kecil dari mertuanya, membersihkan badannya, malahan sering mencuci bersih mulutnya, lalu masuk ke kamar membersihkan mata ibu mertuanya dengan lidahnya.
Tidak disangka lantaran kesungguhan hatinya setiap hari menjilat, telah mengharukan Langit sehingga membuat mata ibu mertuanya kembali bisa melihat lagi. Ketika orang kampung mengetahuinya, tak ada seorang pun yang tidak terharu, semuanya berkata, ”Hendak menjadi seorang menantu yang berbakti, haruslah bertanya pada istri Yi Sin yang bermarga Wen”.
Ada orang yang berkata, ”Kebanyakan orang paling takut akan kemiskinan dan penyakit, tapi walaupun Wen ini merupakan seorang perempuan yang hidup dalam kemiskinan, namun dia tetap dengan sepenuh hatinya berharap penyakit mertuanya bisa sembuh.
Malahan dia tak pernah mengkhawatirkan dirinya sendiri, walaupun menerima begitu banyak kesulitan dan kecapekkan tanpa ada rezeki yang bisa dinikmatinya. Hanya dengan sebersit kesungguhan, sungguh sangat langka sekali ditemukan dan sangat sulit untuk melaksanakannya, apalagi cuma orang biasa,” Perkataan ini sungguh ada benarnya.
Kemudian perbuatan perempuan Wen yang menjanda dan mempertahankan perbuatan luhur yang mengoptimalkan bakti terhadap ibu mertuanya, sampai tersebar ke kerajaan, maka Raja menurunkan perintah untuk memberikan penghargaan kepadanya dan memberikan kebanggaan terhadap keluarganya.
Dari sini dapat terlihat bahwa, “Thien Tao itu tanpa mengenal perasaan, sering melindungi orang yang berbuat kebajikan.”
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar