|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 18 Agustus 2013

Ibu Mencius Mendidik Anaknya ( 孟母教子)

 

孟子名軻,字子輿,戰國鄒人,為子思的學生。孟子從小就喪父,,
跟者母親生活,而母親也成了他第一位的啟蒙教師。孟母對兒子的教
育無微不至,其中「孟母三遷」、「斷機教子」等故事更為傳頌。
古《烈女傳》中記載:孟子於二十歲左右變成親了。有一次他因有急事沒有敲門便匆匆忙忙跑進寢室,不料他的妻子竟蹲在房中,在當時這是很不禮貌的行為。因此孟子十分不悅,競有意休妻。孟母問他:「媳婦有何不對的行為嗎?

」孟子回答:「她在房中不端正地坐著,卻蹲在那裡。」孟母又問:「何以得知她蹲在房中?」孟子回應:「是我親眼看到的。」孟母又問:「那你進門前有先喊一聲嗎?」孟子回答:「沒有。」孟母就說了:「這就是你不懂禮了。〈禮記〉上有記載:在進入房間前,應有所表示,你難道忘了嗎?我們不可以趁人家不備時去找人家的錯處。你進房前並未喊一聲,她也許有她要做的事情,所以
當時蹲著呢!你匆忙地跑入房中,這實在是你的錯誤,並非你的妻子不明禮啊!」(原文:「夫禮,將入門,問孰存,所以致敬也。將上堂,聲心揚,所以戒人也。將入戶,視必下,所以恐見人過也。今汝往燕私之處,入戶不有聲,令人袒而在內,踞而視之,是汝非禮也,非婦無禮也。」)
孟子深感自己的不是,於是與妻子和樂相處如初,也更加注意自己的禮節,唯恐有失禮之誤。

Mengcius bernama He, alias Tze Sing, orang Chang Kuo, sebagai murid dari Tze She, Mengcius dari kecil sudah tak berayah, hidup bersama dengan ibunya, dan ibunya merupakan Guru pertama yang mendidik dia. Ibu Mengcius mendidik anaknya sampai pada hal – hal yang sangat mendetail. Banyak cerita – cerita tentang didikan beliau terhadap anaknya yang sangat terkenal.

Buku Kuno “Kisah Wanita Berjiwa Ksatria” ada mencatat, “Sewaktu Mengcius berumur sekitar 20 tahun sudah menikah. Pada suatu hari, lantaran keperluan yang mendadak, tanpa mengetuk pintu Mengcius tergesa – gesa masuk ke dalam kamar tidurnya. Tak disangka, isterinya lagi jongkok di kamar. Pada saat itu, jongkok merupakan suatu hal yang sangat tidak sopan. 

Oleh sebab itu Mengcius merasa sangat tidak senang, sampai hendak menceraikannya. Ibunya bertanya, “Apakah perbuatan yang salah itu adalah dari isteri kamu ?” 

Mengcius menjawab, “Dia berjongkok di dalam kamar tidur”. Ibu Mengcius bertanya lagi “Apakah kamu tahu kenapa dia berjongkok dalam kamar ?” 

Mengcius menjawab, “Aku sendiri yang melihatnya.” 

Ibu Mengcius bertanya lagi, “Apakah kamu ada mengetuk pintu, sewaktu hendak masuk ke kamar ?”. 

Mengcius menjawab, “Tidak”. 

Ibunya berkata, “Kamulah yang tidak mengerti sopan santun.” Dalam kitab kesopanan ada mencatat, “Sebelum masuk ke kamar, seharusnya mesti mengetuk pintu terlebih dahulu, apakah kamu telah melupakannya ? Kita tidak boleh lantaran orang lain tidak bersiap - siap lalu mencari kesalahan dari orang tersebut. 

Kamu sebelum masuk kamar tidak memberikan aba – aba, dia mungkin mengerjakan pekerjaan yang dia kerjakan, makanya pada saat itu dia lagi berjongkok ! Kamu tergesa – gesa masuk ke dalam kamar, sungguh – sungguh merupakan kesalahan dari kamu, bukan lantaran isteri kamu yang tidak sopan !”

Mengcius merasakan diri sendirilah yang salah, makanya berbaikan lagi dengan istrinya, hidup berdampingan dengan sangat berbahagia seperti semula, juga semakin menjaga sopan santun dari diri sendiri, takut berbuat lagi hal yang tidak sopan.


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar