Di daerah Cia Sing ada seseorang yang bernama Pao Phing. Ayahnya adalah
seorang pejabat di daerah Che Yang propinsi An Wei, yang memiliki 7
orang anak. Pao Phing adalah anaknya yang paling bungsu.
Setelah besar, dia diikat besannya sebagai calon pengantin pria dari keluarga Yen di daerah Phing Hu karena ayah Pao Phing berteman akrab dengan ayah dari Yen Liao Fan.
Walaupun Pao Phing memiliki bakat dan pendidikan tinggi, namun setiap kali ujian negara dia selalu tidak lulus. Hari-hari, biasanya digunakan untuk mendalami ajaran agama.
Suatu hari, dia pergi ke suatu tempat dekat daerah Yiu Lan untuk bertamasya. Dalam perjalanannya, sampailah ia di sebuah dusun. Di sana dia melihat ada sebuah biara yang sudah tua dan kotor. Saat itu dia mengeluarkan uang 10 perak sebagai dana untuk perbaikan Biara pada pengurus Biara.
Pengurus Biara berkata, “Biara ini perlu renovasi besar-besaran, dana yang diperlukan juga amat banyak, takutnya tidak bisa mewujudkan keinginan saudara.”
Mendengar hal ini, dia segera mengeluarkan semua benda berharganya untuk diserahkan kepada Pengurus Biara tersebut. Pelayan yang mengikutinya berusaha mencegahnya, namun dia berkata, “Asalkan rupang Dewata tidak terkotori, saya tidak memiliki harta juga tidak apa-apa.”
Pengurus Biara tersebut berkata, “Menyumbangkan dana bukanlah hal yang susah, namun karena dilakukan dengan hati yang tulus, sungguh bukanlah hal yang mudah.”
Ketika Biara itu selesai diperbaiki, pada suatu hari dia mengajak istrinya untuk berkunjung.
Pada malamnya dia menginap di biara tersebut. Dia bermimpi ada seorang Dewa Penjaga biara yang berterima kasih padanya dan berkata, “Anak cucu, kamu akan menikmati kedudukan selama beberapa generasi.”
Akhirnya, anaknya Pien dan cucunya Sun Fang benar-benar menjadi pejabat besar. Lalu setiap generasinya amat dihormati dan menikmati kemahsyuran dan kekayaan yang berlimpah.
Hanya dengan hati yang tulus menghormati Dewata, pasti bisa mendapatkan balasan yang setimpal.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Setelah besar, dia diikat besannya sebagai calon pengantin pria dari keluarga Yen di daerah Phing Hu karena ayah Pao Phing berteman akrab dengan ayah dari Yen Liao Fan.
Walaupun Pao Phing memiliki bakat dan pendidikan tinggi, namun setiap kali ujian negara dia selalu tidak lulus. Hari-hari, biasanya digunakan untuk mendalami ajaran agama.
Suatu hari, dia pergi ke suatu tempat dekat daerah Yiu Lan untuk bertamasya. Dalam perjalanannya, sampailah ia di sebuah dusun. Di sana dia melihat ada sebuah biara yang sudah tua dan kotor. Saat itu dia mengeluarkan uang 10 perak sebagai dana untuk perbaikan Biara pada pengurus Biara.
Pengurus Biara berkata, “Biara ini perlu renovasi besar-besaran, dana yang diperlukan juga amat banyak, takutnya tidak bisa mewujudkan keinginan saudara.”
Mendengar hal ini, dia segera mengeluarkan semua benda berharganya untuk diserahkan kepada Pengurus Biara tersebut. Pelayan yang mengikutinya berusaha mencegahnya, namun dia berkata, “Asalkan rupang Dewata tidak terkotori, saya tidak memiliki harta juga tidak apa-apa.”
Pengurus Biara tersebut berkata, “Menyumbangkan dana bukanlah hal yang susah, namun karena dilakukan dengan hati yang tulus, sungguh bukanlah hal yang mudah.”
Ketika Biara itu selesai diperbaiki, pada suatu hari dia mengajak istrinya untuk berkunjung.
Pada malamnya dia menginap di biara tersebut. Dia bermimpi ada seorang Dewa Penjaga biara yang berterima kasih padanya dan berkata, “Anak cucu, kamu akan menikmati kedudukan selama beberapa generasi.”
Akhirnya, anaknya Pien dan cucunya Sun Fang benar-benar menjadi pejabat besar. Lalu setiap generasinya amat dihormati dan menikmati kemahsyuran dan kekayaan yang berlimpah.
Hanya dengan hati yang tulus menghormati Dewata, pasti bisa mendapatkan balasan yang setimpal.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar