Li Ci merupakan orang yang bekerja sebagai pejabat di zaman dinasti Tang.
Seumur hidupnya sangat berjasa pada dinasti Tang, karena dia pernah membantu Tang Tai Cung (kaisar pertama pada dinasti Tang) untuk menentramkan negara, sehingga Kaisar memberinya gelar sebagai “Ing Kuo Kung”.
Pada waktu Li Ci pertama kali menjabat sebagai pejabat di pemerintahan, kakaknya sakit, sangat sulit untuk bisa menelan, Li Ci walaupun tugasnya sangat sibuk sekali, umurnya juga sangat tua, tetapi dia begitu dalam sekali rasa sayangnya terhadap kakaknya, dalam hati sama sekali tidak tega, lalu diri sendiri yang langsung masuk ke dapur untuk memasakkan bubur yang sangat lembek sekali, agar kakaknya dapat menelannya.
Pada suatu kali, ketika dia baru mau menghidupkan api hendak memasak, angin berhembus kencang sehingga menyebabkan apinya jadi besar dan segera membakar jenggotnya. Pada saat itu, walaupun dia dengan segera memadamkannya, tetapi jenggotnya sudah banyak yang terbakar.
Pada saat itu, kakaknya yang lagi terbaring sakit di ranjang melihat keadaan tersebut, berkata dengan rasa yang sangat menyayangi," Di rumah begitu banyak pelayan, jika ada keperluan bukankah kamu tinggal menyuruh mereka saja, kenapa hendak bersusah payah dan membuat capek diri sendiri. Sekarang jenggot kamu telah terbakar, membuat saya menjadi sangat sedih sekali”.
Li Ci segera menjawab,“Tak mengapa kak, walaupun saya dapat menyuruh pelayan untuk memasaknya, tetapi setiap kali saya berpkir bahwa umur kakak yang sudah demikian tua, maka saya hanya berniat untuk melayani kakak secara langsung dengan memasak bubur juga menyuapi kakak. Di dalam kehidupan manusia yang tidak menentu ini, berapa banyak kesempatan yang bisa didapati dalam keadaan seperti ini.”
Kakaknya yang mendengarkan kata-kata Li Ci, membuatnya menjadi terharu oleh ketulusan hatinya. Walaupun hidup Li Ci penuh dengan kesibukan, tapi dia tidak pernah melunturkan perasaan hubungan persaudaraannya terhadap kakaknya yang sedemikian murni.
Benar - benar merupakan sebuah hubungan persaudaraan yang patut untuk diteladani di zaman sekarang ini.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Seumur hidupnya sangat berjasa pada dinasti Tang, karena dia pernah membantu Tang Tai Cung (kaisar pertama pada dinasti Tang) untuk menentramkan negara, sehingga Kaisar memberinya gelar sebagai “Ing Kuo Kung”.
Pada waktu Li Ci pertama kali menjabat sebagai pejabat di pemerintahan, kakaknya sakit, sangat sulit untuk bisa menelan, Li Ci walaupun tugasnya sangat sibuk sekali, umurnya juga sangat tua, tetapi dia begitu dalam sekali rasa sayangnya terhadap kakaknya, dalam hati sama sekali tidak tega, lalu diri sendiri yang langsung masuk ke dapur untuk memasakkan bubur yang sangat lembek sekali, agar kakaknya dapat menelannya.
Pada suatu kali, ketika dia baru mau menghidupkan api hendak memasak, angin berhembus kencang sehingga menyebabkan apinya jadi besar dan segera membakar jenggotnya. Pada saat itu, walaupun dia dengan segera memadamkannya, tetapi jenggotnya sudah banyak yang terbakar.
Pada saat itu, kakaknya yang lagi terbaring sakit di ranjang melihat keadaan tersebut, berkata dengan rasa yang sangat menyayangi," Di rumah begitu banyak pelayan, jika ada keperluan bukankah kamu tinggal menyuruh mereka saja, kenapa hendak bersusah payah dan membuat capek diri sendiri. Sekarang jenggot kamu telah terbakar, membuat saya menjadi sangat sedih sekali”.
Li Ci segera menjawab,“Tak mengapa kak, walaupun saya dapat menyuruh pelayan untuk memasaknya, tetapi setiap kali saya berpkir bahwa umur kakak yang sudah demikian tua, maka saya hanya berniat untuk melayani kakak secara langsung dengan memasak bubur juga menyuapi kakak. Di dalam kehidupan manusia yang tidak menentu ini, berapa banyak kesempatan yang bisa didapati dalam keadaan seperti ini.”
Kakaknya yang mendengarkan kata-kata Li Ci, membuatnya menjadi terharu oleh ketulusan hatinya. Walaupun hidup Li Ci penuh dengan kesibukan, tapi dia tidak pernah melunturkan perasaan hubungan persaudaraannya terhadap kakaknya yang sedemikian murni.
Benar - benar merupakan sebuah hubungan persaudaraan yang patut untuk diteladani di zaman sekarang ini.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar