Dulu ada seseorang yang pendapatannya dari mendayung sampan. Pada bulan 7, air sungai pasang sehingga terjadi bencana banjir. Banyak orang dan harta bendanya yang hanyut dibawa air.
Orang ini bisa berenang, namun sama sekali tidak mau menolong orang yang dilanda kebanjiran.
Ketika itu dia melihat ada seorang wanita yang sedang hanyut dan berpegang pada sebuah peti sambil terus menjerit minta tolong padanya.
Lalu dia berpikir, mungkin saja isi peti tersebut berisi harta benda, lalu dia mendorong wanita tersebut sehingga tangan wanita itu terlepas dari pegangan peti itu dan mati tenggelam.
Orang itu lalu mengambil peti tersebut dan ketika dia membuka isi peti tersebut, dia melihat ada sepucuk surat yang mengatakan bahwa wanita itu sedang mencari orang (dirinya sendiri) karena wanita itu adalah calon istrinya. Barulah dia sadar dan menyesali bahwa wanita itu sebenarnya adalah tunangannya yang telah diatur oleh orang tuanya.
Oleh karena ketidakpeduliannya dan tidak mau menolong orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongannya, sehingga yang jadi korban adalah calon istrinya sendiri. Seandainya dia tidak serakah untuk memiliki peti yang di anggapnya berisi harta benda, maka dia tentu akan menyelamatkan wanita itu. Kalau sudah begitu, mau menyesal pun sudah terlambat.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Orang ini bisa berenang, namun sama sekali tidak mau menolong orang yang dilanda kebanjiran.
Ketika itu dia melihat ada seorang wanita yang sedang hanyut dan berpegang pada sebuah peti sambil terus menjerit minta tolong padanya.
Lalu dia berpikir, mungkin saja isi peti tersebut berisi harta benda, lalu dia mendorong wanita tersebut sehingga tangan wanita itu terlepas dari pegangan peti itu dan mati tenggelam.
Orang itu lalu mengambil peti tersebut dan ketika dia membuka isi peti tersebut, dia melihat ada sepucuk surat yang mengatakan bahwa wanita itu sedang mencari orang (dirinya sendiri) karena wanita itu adalah calon istrinya. Barulah dia sadar dan menyesali bahwa wanita itu sebenarnya adalah tunangannya yang telah diatur oleh orang tuanya.
Oleh karena ketidakpeduliannya dan tidak mau menolong orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongannya, sehingga yang jadi korban adalah calon istrinya sendiri. Seandainya dia tidak serakah untuk memiliki peti yang di anggapnya berisi harta benda, maka dia tentu akan menyelamatkan wanita itu. Kalau sudah begitu, mau menyesal pun sudah terlambat.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar