|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 02 September 2013

Berjiwa Ksatria Demi Loyalitas

 

Pada akhir zaman dinasti Han, para pejabat saling berebut kekuasaan sehingga negara dalam keadan kacau balau.  

Saat itu para pejabat di pemerintahan, mendapat kritikan keras dari para ksatria dan orang-orang terpelajar. 

Pada masa pemerintahan Kaisar Han Ling, di akhir dari Dinasti Han Timur, para kasim mengontrol Kaisar. Kaisar hanyalah sebuah nama saja.  

Para kasim sering membuat tuduhan- tuduhan palsu terhadap para pelajar yang mengkritik mereka dan melaporkannya kepada Kaisar, dengan mengatakan bahwa mereka berniat untuk melakukan perlawanan. 

Sehingga mereka meminta kepada Kaisar Han Ling untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan orang-orang yang ikut berpolitik dan orang-orang budiman, sehingga di buku sejarah tercatat sebagai salah satu bencana.

Surat perintah penangkapan menyebabkan gejolak di mana-mana. Suatu hari, seorang pejabat yang menangani keadilan menerima perintah dari para kasim untuk menangkap Fan Pang yang sangat jujur dan sangat berperasaan, karena dia sering kali mengkritik dan sangat membenci kejahatan.

Sebelum beliau menjalankan hukuman, ibunya menjumpainya untuk yang terakhir kalinya dan Fan Fang berkata, “Abang Fan Bo sangatlah berbakti dan penuh hormat. Dia akan menjaga ibu. Saya mungkin akan bergabung dengan almarhum ayah, jadi Ibu harus merelakan saya. Tolong, jangan bersedih.” 

Ibu Fan Pang berkata, "Sekarang kamu sama terkenalnya dengan Li Ying dan Du Mi. Kamu tidak perlu menyesal. Kamu tidak dapat menikmati reputasi yang baik dan juga hidup panjang bersamaan. Kamu tidak bisa mendapatkan kue dan menikmatinya juga. "Ibu bangga kepadamu.”

Setelah mendengarkan perkataan Ibunya, Fan Fang lalu bersujud pada Ibunya dan berpamitan untuk pergi menerima hukuman demi loyalitasnya terhadap kebenaran, beliau hanya berumur 33 tahun pada saat dihukum mati. 

Dalam kehidupan manusia, pasti ada yang hendak dikerjakannya. Merelakan nyawanya demi keloyalitasannya maka selamanya akan tetap dijunjung tinggi oleh orang lain, walaupun badan kasar sudah meninggal, tetapi semangatnya tetap hidup.

Cerita Fan Fang setelah lewat 900 tahun lamanya masih dapat mengugah hati Su Dong Po. Ibu Su Dong Po juga membaca cerita mengenai Fan Fang. 

Su Dong Po pernah bertanya pada ibunya, “Kalaulah saya rela meneladani seperti Fan Fang, apakah ibunda mengizinkannya ?” 

Ibu Su Dong Po menjawab, “Jika kamu dapat seperti Fan Fang, apakah saya tidak bisa menjadi seperti ibu Fan Fang ? Benar sekali, kamu dapat menjadi pejabat yang jujur, saya akan menjadi ibu dari pejabat yang jujur, dari mana datangnya penyesalan ?”

Selanjutnya Su Dong Po dalam kehidupan berpolitiknya selalu mengalami keadaan yang kurang lancar, “Bagaikan lalat yang lagi makan, hanya memuntahkannya.” Dia beberapa kali di penjarakan, di turunkan pangkatnya dan di asingkan, tetapi dia tetap selalu memberi pengarahan dengan sifat lurusnya kepada Kaisar yang salah mengambil keputusan. 

Su Dong Po selalu mengikuti semangat dari Fan Fang, dan ibunya mengikuti semangat dari ibunya Fan Fang, sehingga semakin menambah keberanian dari Su Dong Po. 

Walaupun telah berselang lebih dari 900 tahun lamanya, pada saat ini juga kita kembali membaca cerita mengenai Fan Fang dan Su Dong Po yang semakin menambah kekaguman kita terhadap mereka. Seharusnya kita bisa belajar untuk menjadi seperti mereka juga seperti ibunya Fan Fang dan ibunya Su Dong Po yang begitu berjiwa ksatria.


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar