|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 29 September 2013

Demi Melindungi Sang Putri Dari Badai Salju, Ayah Tewas Membeku

 

 
Kisah nyata ini terjadi pada beberapa bulan lalu di Jepang, Negeri Bunga Sakura yang saat itu sedang terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrim. Badai salju menyerang Jepang Utara beberapa hari ini. Di balik peristiwa tersebut, sebuah peristiwa menyedihkan terjadi.  
 
Apa yang terjadi di Jepang ini adalah bukti cinta seorang ayah untuk putrinya. Ayah ini bahkan rela kehilangan nyawanya demi melindungi sang putrinya dari badai salju.
 
Seorang nelayan bernama Mikio Okada berusia 23 tahun di Pulau Hokkaido ditemukan tewas membeku karena telah melindungi putrinya yang bernama Natsune. Sang ayah melindungi putrinya yang masih berusia 9 tahun dari dari terpaan angin dingin dengan kecepatan 109 km per jam yang membuat suhu udara anjlok ke angka minus enam derajat celsius. 

Saat badai salju dingin itu datang, Mikio Okada dengan Natsune sedang berada dalam perjalanan pulang ke rumah setelah Okada menjemput putrinya dari sekolah pada pukul 16.00 waktu setempat.

Okada sempat menelepon keluarganya dan mengabarkan bahwa mobilnya terjebak salju yang cukup tebal. Dia mengatakan, dirinya bersama Natsune akan berjalan menuju rumah.
Keduanya ditemukan hanya 300 meter dari lokasi mobil Okada yang terjebak salju pada pukul 07.00, Minggu (3/3/2013) pagi.

Karena mereka berdua tidak kunjung sampai ke rumah, keluarga mereka meminta bantuan tim penyelamat. Saat ditemukan, Mikio dinyatakan telah kehilangan nyawa dan membeku dalam kondisi sedang memeluk putrinya. 

Dia menggunakan tubuhnya dan tembok sebuah bangunan untuk melindungi putrinya itu. Okada bahkan melepas jaketnya dan memberikan jaket itu kepada putrinya. Natsune langsung dilarikan ke rumah sakit.

Surat kabar Jepang menyatakan bahwa kondisi Natsune baik-baik saja walaupun harus di rawat di rumah sakit. Saat berita ini di turunkan huffingtonpost, kondisi Natsune sudah lebih baik.

Dengan meninggalkan sang ayah, Natsune telah menjadi yatim piatu. Dua tahun lalu ibunya meninggal, sehingga sosok ayahnya sangat berarti. Para tetangga mengatakan bahwa Mikio merupakan ayah yang sangat baik dan penyayang. Nelayan itu rela terlambat bekerja demi dapat menikmati sarapan bersama dengan putrinya.

Yang lebih mengiris hati, Mikio meniggal tepat pada Hari Anak Perempuan. Di Jepang, perayaan ini sangat ditunggu tunggu. Setiap rumah yang memiliki anak perempuan akan menyusun boneka-boneka di dalam rumah. Bahkan, Mikio sudah memesan kue untuk merayakan Hari Anak Perempuan bersama dengan putrinya.

Kisah ini tentu membuat hati anda merasa sedih. Dari kisah ini menggambarkan bahwa sebanyak apapun berita negatif tentang orang tua dan anak, masih banyak orang tua yang bersedia kehilangan nyawa untuk melindungi buah hatinya agar anaknya tersebut dapat hidup bahagia.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar