Liu An She ( 劉安世 ) hidup pada masa Dinasti Sung, dia merupakan murid dari Shi
Ma Guang ( 司马光 ), Pada suatu hari dia bertanya pada Gurunya, "Apa kiat dari
Guru hingga dapat melaksanakan Kebajikan sampai seumur hidup ?”
Shi Ma Guang menjawab,“ Kiatnya adalah kesungguhan hati, saya terbiasa berupaya melakukan segalanya dengan penuh kesungguhan hati.
Oleh sebab itu, maka baik pada saat berdiri di antara sesama Menteri Negara, maupun dalam perbuatan sehari hari, tidak peduli terhadap Langit maupun terhadap orang lain, semuanya tidak boleh melakukan perbuatan yang memalukan.”
Shi Ma Guang menjawab,“ Kiatnya adalah kesungguhan hati, saya terbiasa berupaya melakukan segalanya dengan penuh kesungguhan hati.
Oleh sebab itu, maka baik pada saat berdiri di antara sesama Menteri Negara, maupun dalam perbuatan sehari hari, tidak peduli terhadap Langit maupun terhadap orang lain, semuanya tidak boleh melakukan perbuatan yang memalukan.”
Liu An She bertanya lagi, “Hendak dilaksanakan, tapi mesti dimulai dari mana ?“
Shi Ma Guang menjawab, “Dimulai dari tidak pernah mengatakan kata sesumbar."
Sejak saat itu, Liu An She selalu menggunakan kesungguhan hati dengan ketat dan seumur hidup melaksanakannya. Liu An She merupakan seorang pejabat penasehat Kaisar yang di begitu berwibawa dalam pemerintahan.
Apa yang diketahuinya tidak pernah tidak dikatakannya, hal-hal yang dikatakannya tidak pernah ada henti - hentinya, seringkali membahas tentang membedakan benar dan salah.
Sesat dan lurus merupakan hal yang paling penting dalam pemerintahan, hendaklah menggunakan pejabat yang Budiman, menyingkirkan orang yang berjiwa kerdil, merupakan hal yang paling mendesak.
Sewaktu dia lagi memberi laporan pada Kaisar, kata - katanya penuh dengan loyalitas dan tegas. Setiap saat dikala Kaisar lagi emosi, maka dia akan mundur dari tempatnya berdiri untuk menunggu emosi Kaisar turun, setelah itu dia baru maju lagi untuk berdebat.
Terkadang mundur bolak balik sampai empat lima kali, sehingga segenap pejabat yang hadir menjadi terkejut dan bercucuran keringat, tetapi dia tetap saja tidak mau mundur, sehingga semua orang memberinya gelar, “Harimau.”
Suatu waktu, ketika dia mendengar Kaisar dan Perdana Menteri sedang membahas urusan Negara, dia begitu benci pada kejahatan, sehingga akhirnya menyinggung Sang Penguasa dan dia dibuang ke tempat pengasingan.
Pada suatu hari yang sangat panas, Liu An She pergi bersama ibunya menjalani hukuman.
Sewaktu mereka sampai di atas sebuah gunung, mereka beristirahat di bawah sebatang pohon yang besar, tiba-tiba datang seekor ular besar yang menghampiri.
Para pencari kayu bakar juga kaget dan ketakutan sehingga berlarian. Tetapi Liu An She tetap saja duduk tidak bergerak, ketika kepala ular besar itu menghadap Liu An She dan menatapnya sampai begitu lama, ular besar itu kemudian membalikkan badannya dan pergi.
Orang-orang kampung kemudian datang mengelilingi Liu An She sambil berlutut. Liu An She lalu berkata, “Sebagai seorang pejabat yang datang dari jauh, ular merupakan Dewa yang ada di gunung ini, dia datang untuk memberi penyambutan yang mana menandakan bahwa perjalanan saya ini tidak akan ada malapetaka.”
Pihak penguasa begitu membenci Liu An She, sehingga sebelum Liu An She tewas mereka tidak akan puas. Mereka akan selalu berusaha untuk mencelakakan Liu An She. Oleh sebab itu Liu An She dipindahkan ke sana kemari, sebentar diutus ke Kuang Tung, sebentar ke Kuang Shi, pokoknya kedua tempat yang paling berbahaya itu disuruh bolak- balik.
Kebanyakan orang mengira dia akan tewas dikerjai, tetapi setelah berselang selama 7 tahun, dia tidak pernah jatuh sakit sekalipun. Umurnya hampir mencapai 80 tahun, tetapi dia masih sehat, sehingga ada orang yang bertanya, “Bagaimana anda melatih badan anda, sehingga tetap sehat walafiat ?”
Liu An She menjawab, “Cukup memakai satu kata untuk menjelaskannya yaitu kata Kesungguhan.”
Di sepanjang kehidupan Liu An She, beberapa kali dia mendapat bahaya besar, tetapi bisa berubah menjadi tidak apa - apa, sehingga ada orang berkata, “Ini bukan kemampuan manusia biasa yang bisa melakukannya, pasti dia mendapat bantuan dari Langit.”
Liu An She sepanjang hidupnya dalam mengatasi permasalahan selalu terang benderang / terbuka. Sampai-sampai Su Dong Po juga memujinya, “Liu An She benar-benar merupakan ksatria yang tidak berbuat malu pada Langit dan Bumi, bukan orang awam yang bisa melakukannya” Itulah yang dilakukan oleh Fan Pang.
Shi Ma Guang menjawab, “Dimulai dari tidak pernah mengatakan kata sesumbar."
Sejak saat itu, Liu An She selalu menggunakan kesungguhan hati dengan ketat dan seumur hidup melaksanakannya. Liu An She merupakan seorang pejabat penasehat Kaisar yang di begitu berwibawa dalam pemerintahan.
Apa yang diketahuinya tidak pernah tidak dikatakannya, hal-hal yang dikatakannya tidak pernah ada henti - hentinya, seringkali membahas tentang membedakan benar dan salah.
Sesat dan lurus merupakan hal yang paling penting dalam pemerintahan, hendaklah menggunakan pejabat yang Budiman, menyingkirkan orang yang berjiwa kerdil, merupakan hal yang paling mendesak.
Sewaktu dia lagi memberi laporan pada Kaisar, kata - katanya penuh dengan loyalitas dan tegas. Setiap saat dikala Kaisar lagi emosi, maka dia akan mundur dari tempatnya berdiri untuk menunggu emosi Kaisar turun, setelah itu dia baru maju lagi untuk berdebat.
Terkadang mundur bolak balik sampai empat lima kali, sehingga segenap pejabat yang hadir menjadi terkejut dan bercucuran keringat, tetapi dia tetap saja tidak mau mundur, sehingga semua orang memberinya gelar, “Harimau.”
Suatu waktu, ketika dia mendengar Kaisar dan Perdana Menteri sedang membahas urusan Negara, dia begitu benci pada kejahatan, sehingga akhirnya menyinggung Sang Penguasa dan dia dibuang ke tempat pengasingan.
Pada suatu hari yang sangat panas, Liu An She pergi bersama ibunya menjalani hukuman.
Sewaktu mereka sampai di atas sebuah gunung, mereka beristirahat di bawah sebatang pohon yang besar, tiba-tiba datang seekor ular besar yang menghampiri.
Para pencari kayu bakar juga kaget dan ketakutan sehingga berlarian. Tetapi Liu An She tetap saja duduk tidak bergerak, ketika kepala ular besar itu menghadap Liu An She dan menatapnya sampai begitu lama, ular besar itu kemudian membalikkan badannya dan pergi.
Orang-orang kampung kemudian datang mengelilingi Liu An She sambil berlutut. Liu An She lalu berkata, “Sebagai seorang pejabat yang datang dari jauh, ular merupakan Dewa yang ada di gunung ini, dia datang untuk memberi penyambutan yang mana menandakan bahwa perjalanan saya ini tidak akan ada malapetaka.”
Pihak penguasa begitu membenci Liu An She, sehingga sebelum Liu An She tewas mereka tidak akan puas. Mereka akan selalu berusaha untuk mencelakakan Liu An She. Oleh sebab itu Liu An She dipindahkan ke sana kemari, sebentar diutus ke Kuang Tung, sebentar ke Kuang Shi, pokoknya kedua tempat yang paling berbahaya itu disuruh bolak- balik.
Kebanyakan orang mengira dia akan tewas dikerjai, tetapi setelah berselang selama 7 tahun, dia tidak pernah jatuh sakit sekalipun. Umurnya hampir mencapai 80 tahun, tetapi dia masih sehat, sehingga ada orang yang bertanya, “Bagaimana anda melatih badan anda, sehingga tetap sehat walafiat ?”
Liu An She menjawab, “Cukup memakai satu kata untuk menjelaskannya yaitu kata Kesungguhan.”
Di sepanjang kehidupan Liu An She, beberapa kali dia mendapat bahaya besar, tetapi bisa berubah menjadi tidak apa - apa, sehingga ada orang berkata, “Ini bukan kemampuan manusia biasa yang bisa melakukannya, pasti dia mendapat bantuan dari Langit.”
Liu An She sepanjang hidupnya dalam mengatasi permasalahan selalu terang benderang / terbuka. Sampai-sampai Su Dong Po juga memujinya, “Liu An She benar-benar merupakan ksatria yang tidak berbuat malu pada Langit dan Bumi, bukan orang awam yang bisa melakukannya” Itulah yang dilakukan oleh Fan Pang.
Tidak ada komentar:
Write komentar